#2

308 18 0
                                    

"Hei, rupanya kau melamun lagi"

"Eh, ada apa?"

"Aku benar-benar gak tahan melihatmu seperti ini Nay, apakah kamu ingat namanya?"

"Yang aku tau namanya Julian, hanya itu saja."

"Tidak tau nama panjangnya?".Nayla hanya menjawab dengan gelengan kepala.

"Bagaimana bisa aku cari tau tentangnya jika hanya nama panggilannya saja yang kamu tau"

"Buat apa dicari?"

"Kamu itu polos apa gimana sih Nay?"

"Mau dijebloskan ke penjara?percuma."

"Kenapa?"

"Karena,"

"Nayla!"teriak Karin dengan suara merdunya itu.

"Bunda manggil, aku turun dulu"

"Baiklah."ucap Daniel pasrah.

"Apa bun?"tanya Nayla saat ia sudah berada diruang makan menghampiri sang bunda yang sedang menyiapkan sarapan.

"Temenin bunda belanja baju yuk"

"Kapan bun?"

"Nanti sore"

"Tapi Nayla harus ngerjain skripsi yang belum selesai bun"

"Ayolah Nay"
"Yaudah."ucap Nayla pasrah karena tak bisa menolak ajakan sang bunda.

Setelah sarapan, Nayla siap-siap karena Daniel mengajak Nayla jogging.

**

"Nayla Salwa Queensha"gumam bossnya Ricky sambil melihat foto yang sedang dipegangnya.Foto itu memperlihatkan Nayla saat SMA yang sedang tersenyum senang.

"Apa kau tak berniat bertemu dengannya?"

"Tidak, aku sekarang sedang fokus ke Sarah"

"Kau yakin ingin bertunangan dengan nenek lampir itu?"

"Jangan memanggil dia dengan sebutan seperti itu"

"Aku tak menyangka kau akan lebih memilih nenek lampir seperti Sarah ketimbang gadis lugu itu"

"Diam!!"

"Oh come on, Boss.Aku mengenal mu sejak kecil dan aku tau tipe seperti apa wanita yang kau suka"ucap Ricky dengan tegas.

"Biar waktu yang menjawab semuanya."

**

Setelah beberapa lama Aku dan Bunda berbelanja, kami akhirnya memustuskan untuk beristirahat di sebuah caffe.

"Karin?!"panggil seorang wanita yang seumuran dengan bunda.

"Eh, Keyra?apa kabar?"

"Baik jeng, kalo kabar mu bagaimana?"

"Baik juga, ohiya kenalin ini anak bungsu ku"

"Nayla, tan"kata ku sambil mencium punggung telapak tangan tante Keyra.

"Cantik juga anak mu"

"Makasih tan"

Akhirnya tante Keyra ikut gabung bersama kami, karena merasa bosan aku pun pamit ke toilet.Entah apa yang dibacarakan oleh bunda dan tante Keyra.

Setelah kembali dari toilet, aku bisa melihat wajah bunda dan tante Keyra bersinar terang seperti ada sesuatu yang bikin mereka begitu senang.Perasaan ku ada yang tidak beres.

Aku pun tak memperdulikan tatapan bunda dan tante Kerya, dan aku langsung meminum minuman ku.

"Nay, mau ya dijodohkan dengan anaknya tante Keyra?"pertanyaan bunda mampu membuat ku tersedak minuman ku sendiri.

"Ekhem, apa?!"

"Mau ya, Nay?".Kini tante Keyra ikut membantu bunda.

"Bun, umurku masih 19 tahun.Aku saja belum lulus, perjalanan ku masih panjang bun."

"Mau sampai kapan Nay?bunda udah gak sabar pengen menimang cucu"

"Kalo itu, bunda minta sama abang lah"

"Abang kamu itu gak bisa diharapkan, please Nay"

"Iya Nay, tante sangat setuju jika kamu jadi menantu tante."

"Aku pikirin dulu."

"Baiklah, sekalian nanti tante bilang sama anak tante"

**

"Julian!"

"Hai, kenapa Sar?"

"Temani aku belanja yuk"

"Huft.. aku masih banyak kerjaan Sar, minta temenin sama Lisa saja."

"Dia sedang pergi dengan pacarnya, ayoklah". Aku menghela nafas dengan kasar, padahal aku ingin sekali segera pulang tetapi kekasih ku ini tak pernah mau mengerti apa yang aku mau selalu saja aku yang menuruti permintaannya.Terpaksa aku mengikuti permintaan Sarah.

Begitu banyak barang belanjaan yang menurutku tidak perlu untuk dibeli, tetapi dibeli oleh Sarah.Aku heran kenapa wanita yang satu ini tergila-gila sekali dengan yang namanya shopping.Awalnya aku pikir Sarah wanita yang baik-baik, tetapi ternyata dia matre.Dan entah kenapa aku masih bertahan menjadi pacarnya selama dua tahun belakangan ini.

"Ada apa?"

"Tidak ada"

"Kenapa belakangan ini kamu berubah?apa kamu udah gak suka lagi sama aku?apa ada wanita lain"tanya Sarah dengan manja sambil bergelayut dilengan Julian.

"Ah tidak ada yang berubah,aku hanya mempunyai satu wanita yaitu kamu, Sarah"

"Benarkah?"

"Iya"

"Kamu nganterin aku pulang kerumah kan?"

"Iya sayang"

Setelah menemani Sarah berbelanja dan mengantarnya pulang, Aku pun langsung pulang.Saat sampai dirumah, Aku disambut dengan wajah berseri dari sang mama.

"Ada apa ma?"tanya ku to the point , karena saking penasaran melihat wajah mama.

"Ada yang ingin mama tanyakan"

"Apa?"

"Hmmm"

"Mau tanya apa sih ma?"tanyaku tak sabaran.Ada yang gak beres nih.

"Tapi mama gak maksa sih"

"Yaudah, apa yang mama mau tanyakan?"

"Kamu mau gak mama jodohkan dengan anak teman mama?"

Apa?!

Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang