#5

246 14 0
                                    

Saat sampai dirumah Nayla langsung masuk ke kamar dan merebahkan badan dikasurnya yang empuk itu.

"Nay, pokoknya abang gak mau tau besok abang yang akan antar dan jemput kamu."omel Daniel saat sudah berada di kamar Nayla.

"Iyaiya"

"Awas saja kalau berangkat dan pulang sendiri lagi."ancam Daniel dan langsung keluar dari kamar Nayla

Nayla tersenyum melihat sifat protektif abangnya.Nayla selalu bersyukur karena mempunyai abang seperti Daniel.

**

Sinar matahari masuk kedalam kamar melewati jendela, menusuk manik mata coklat milik Nayla.Nayla mengerjapkan matanya agar bisa melihat sekelilingnya.

"Nay,buruan mandi!"teriak Daniel

Nayla langsung bergegas mandi dan siap-siap.

"Pagi sayang"sapa sang bunda lalu mengecup kening Nayla.Nayla hanya tersenyum tipis.

"Yah,kapan Nayla boleh bawa mobil?"tanya Nayla sambil mengoleskan selai coklat ke rotinya.Pertanyaan Nayla suskses membuat Daniel tersedak kopi yang dibuatkan oleh sang bunda.

"Masih kecil juga, udah mau bawa mobil aja"ledek Daniel sambil tertawa pelan

"Apaan sih bang, Nayla sudah besar tau!"

"Belajar mobil dulu yang bener Nay"

"Aku udah bisa yah"

"Benarkah?"

"Iya"

"Oke,kalau gitu besok kau antarkan ayah ke kantor"

"Loh?"

"Kenapa?katanya udah bisa?kan sekalian ayah liat kemampuanmu"

"Yaudah deh."

Setelah selesai sarapan, Nayla langsung berangkat kekampus dengan diantarkan oleh Daniel.Sesampainya dikampus Nayla dihadiahi suara mautnya Fanny.

"Ih apa sih Fan?berisik tau."

"Lo tau gak?abang lo ngajakin gue makan malam nanti"

"Hah?yang bener lo?"

"Iyaaaa!"

"Bagus deh, kok bisa?"

"Semalem dia bbm gue, terus dia ngajakin makan malam deh"

"Lu pelet pake apa abang gue sampe dia mau makan malam sama lo?"

"Ih Nayla!jahat banget sih."

"Haha bercanda Fan"

Selama pelajaran dimulai, Nayla tak fokus dengan apa yang dijelaskan oleh bu Tania.

"Nay, lu kenapa deh tadi kayaknya gak konsen gitu?"tanya Fanny saat mereka sedang berada di perpustakaan kampus.

"Gapapa"

"Jangan boong".Terdengar helaan nafas kasar.

"Gue mikirin tentang perjodohan"

"Lo dijodohin?!"

"Ya, pelan-pelan kali ngomongnya ini kan diperpustakaan"

"Sama siapa?"

"Sama anak temennya bunda"

"Serius?terus lu mau?"

"Ini lagi dipikirin"

"Gue sih dukung semua keputusan lo, selama itu baik buat lo"

"Tapi gue lagi bingung banget nih Fan"

"Gue tau lo gak mau terima perjodohan itu, tapi bunda lo memohon dengan wajah cantiknya ya pasti lo gak bisa nolak benar kan?"

"Hm, terus gue harus gimana?"

"Lo mau denger saran gue?"

"Ya, tentu"

"Menurut gue lu jalanin aja dulu apa kata bunda lu, bikin dia seneng selama lu masih bisa"

"Bener juga, tapi berat buat gue Fan"

"Gue tau, seenggaknya lo udah berusaha dan siapa tau lu jodoh sama anaknya siapa?"

"Tante Keyra"

"Tante Keyra?waitt kayak pernah denger"

"Kau tau anaknya seperti apa?"

"Entahlah, sepertinya aku pernah dengar nama itu"

"Aku kira kau tau"

"Yang pasti bunda mu akan menjodohkan mu dengan lelaki yang baik, percaya deh."

"Iya"

"Ingat ya Nay walaupun kau tak mendengarkan saran ku, aku tetap mendukungmu"

"Thanks."

**

Apa aku harus menerima perjodohan itu?aku benar-benar tidak tega saat bunda menghampiri kamarku saat setelah membahas soal perjodohan itu.Jujur saja, aku tak tega melihat bunda hampir menangis saat mengobrol berdua denganku.

Flashback

"Nay,maafkan bunda"ucap bunda lirih lalu duduk disampingku.

"Iya gapapa bun"

"Jujur saja Nay, bunda benar-benar takut jika kamu tak akan menikah-menikah karena kejadian itu"

"Bunda menjodohkan mu agar kamu tak jatuh ke lubang yang sama Nay"

"Aku tau niat baik bunda"

"Bunda gak maksa kamu buat nerima perjodohan ini, seenggaknya kamu melakukan pendekatan terlebih dulu dengan anak tante Keyra jika memang tidak cocok kau boleh membatalkannya". Aku hanya menatap mata sang bunda.Tatapan mata sang bunda berkaca-kaca dan penuh permohonan.

"Kau tau?bunda hampir gila saat tau kejadian itu".Mataku sukses membulat sempurna saat mendengar penjelasan bunda.Tak menyangka bunda ikut terganggu jiwanya sepertiku mengetahui kejadian itu.

"Bunda takut ada apa-apa denganmu, bunda juga tidak menyangka gadis polos dan baik seperti kamu akan menerima cobaan seberat itu."

"Semua sudah diatur oleh tuhan bun"ucap ku pasrah.

"Bunda tau, tapi bunda berniat membuat mu untuk tidak terpuruk karena masa lalu mu itu"

"Apakah kau sadar kalau semenjak kejadian itu kau tak pernah tersenyum bahagia lagi?"

Benar kata bunda.

"Tak pernah tertawa?membuat lelucon saat makan bersama?"

Ya.kebiasaan ku adalah membuat lelucon agar saat makan bersama tidak garing dan canggung.

"Kau selalu saja menyendiri dan nangis dalam diam, kau sadari itu?". Aku menjawab dengan jujur, menganggukkan kepalaku.

"Dan sekarang bunda ingin mengubah seorang Nayla yang buruk seperti sekarang menjadi Nayla baik seperti sebelum kejadian itu.Belajar untuk melupakan dan memaafkan Nay"

"Lupakan kejadian itu.Dan mulai lah lembaran baru."

Betul kata bunda aku tak boleh terus-terusan begini, justru hanya membuat orang yang ku cintai ikut merasakan sakit yang ku rasakan.

Flashback off

Baiklah sepertinya aku harus mencoba melakukan pendekatan dengan anak tante Keyra.

Semoga aku tak menyesal dengan keputusanku.

Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang