Chapter Tree

6 3 0
                                    

Shoya, dia tidak percaya bahwa benar saja kalau tetangga barunya sekelas dengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shoya, dia tidak percaya bahwa benar saja kalau tetangga barunya sekelas dengannya. Sunoo, jungwon, jake, sunghoon dan jay. Ini akan menyenangkan pikirnya.

Shoya yang biasa berangkat dan pulang sekolah sendiri, sekarang tidak lagi. Keempat pria itu nyaris selalu berangkat dan pulang bersama sama dengan shoya, dia senang akan hal itu.

Dan kini persahabatan pun terjalin begitu baik, bertemu dengan ketujuh pria tampan membuat kehidupannya menjadi berwarna.

Perlahan shoya mulai tau karakter tetanggannya meski tidak terlalu mendetail, shoya tahu bahwa jungwon dan sunoo senantiasa menempel satu sama lain layaknya perangko. Dimana ada sunoo dan disitulah ada jungwon, begitu pula sebaliknya.

Namun jika sunghoon berada dekat dengan sunoo lain lagi, sunghoon selalu mengolok olok sunoo, itu yang dia lakukan sepanjang hari. Ni-ki dan jungwon lah yang selalu membela sunoo, terkadang heeseung yang selalu meneriaki mereka agar diam.

Mereka semua sudah resmi menjadi penggemar keu coklat buatan shoya, jungwon bilang kalau kue itu mengingatkan pada ibunya yang selalu membuat kue coklat kesukaannya. Mereka setuju dengan jungwon, dan rasa kue buatan shoya sama persis dengan buatan ibu mereka.

Jika kalian berpikir shoya akan merasa di repotkan, itu salah. Shoya memiliki hobi memasak, dan membuat masakan untuk orang lain adalah suatu kembanggan tersendiri.

Dulu ketika eomma nya masih hidup, eomma nya sering membuat kue bersama shoya kecil. Kemudian membagikan keu tersebut kepada beberapa tetangga dan teman teman eomma nya, setelah wanita itu meninggal, shoya tidak pernah membuat keu lagi. Dan sekarang dia menemukan alasan untuk membuat kue lagi, tentu dia senang bukan main.

Sementara jay, seperti yang sudah shoya duga sebelumnya bahwa pria itu kelewatan acuh dengan banyak hal. Didalam kelas pun dia tidak banyak berbicara dan lagi dia selalu menggunakan airphone, terkesah bahwa dia tipe orang tidak suka diganggu dan itu benar.

Shoya jarang menggobrol dengan jay, sekalinya mencoba untuk menggobrol, pria itu akan menjawab dengan singkat. Jika shoya banyak bicara padanya, jay akan membentaknya.

Namun hal itu tidak membuat shoya mundur, dia tahu pasti bahwa jay lah yang menyelamatkan nyawanya. Walaupun dia diperlakukan kasar,  shoya tidak akan berhenti untuk mencoba dekat dengannya.

Jay memang memiliki sifat angkuh dan dingin, namun shoya tahu bahwa pria itu selalu perhatian padanya. Bahkan terkesahan protektif, perhatian yang diberikan oleh jay membuat shoya bingung dengan semua yang di lakukannya.

Hampir setiap hari jay membelikan seebotol minuman untuk shoya, tidak banyak bicara. Dia hanya akan meletakan minuman itu di atas meja, “Minumlah” setelah mengatakan itu dia akan berlalu pergi dan duduk kemabali ditempatnya.

Setiap hari naik bus baik berangkat maupun pulang sekolah, jay selalu mencarikan kursi  kosong untuk shoya. Padahal sebelum bertemu dengannya, shoya sering naik bus dengan berdiri karna kursinya penuh, tidak ada satu orang pun yang bersedia memberinya tempat duduk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐃𝐢𝐬𝐭𝐢𝐧𝐜𝐭 || 𝙴𝙽𝙷𝚈𝙿𝙴𝙽 𝙱𝙾𝚈𝚂 √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang