•empat belas

1K 119 9
                                    

Semenjak kejadian tempo hari saat Azmi berkata ingin undur diri dari posisinya sebagai vokalis The Orion's, suasana diantara mereka menjadi sedikit canggung, terutama Azmi dan Jefran. Beruntung ada Naufal yang selalu bisa mencairkan suasana yang mendingin bagai es.

"Gue ke kelas duluan, ya."

Jefran berdiri dari duduknya, membuat ketiga sahabatnya yang terlihat masih memakan makan siangnya itu menatapnya heran.

"Habisin dulu makanannya, heh!" Naufal menepuk pelan tangan Jefran yang sudah berdiri di sampingnya, bersiap untuk pergi dari sana.

"Gue udah kenyang." jawabnya singkat. Tanpa menunggu jawaban dari ketiga temannya, Jefran lantas melenggangkan kakinya pergi dari kantin.

"Jefran masih marah ya sama gue? Sorry ya, gara-gara gue kalian jadi kena-

"Ssttt.. diem! Gak usah dibahas. Ternyata kepala itu anak masih panas. Biarin, nanti gue celupin ke air biar adem." celetuk Naufal, sedikit lucu memang, namun tidak ada yang berniat untuk tertawa.

"Naufal.." panggil Azmi lirih.

"Gue tau lo juga kecewa.." sambungnya.

"Azmi, gue bilang diem, jangan dibahas." hardik Naufal pura-pura galak.

"Udah, gak enak lagi makan malah ngomongin kaya gini. Abisin aja dulu." Naufal kembali melanjutkan kegiatannya-memakan siomay kesukaannya yang masih tersisa setengah. Mau tak mau Azmi diam.

Raffa hanya diam memperhatikan perdebatan antara kedua sahabatnya. Bukannya tidak peduli, tetapi memang waktunya belum tepat untuk membicarakan semua yang terjadi.

•••

Studio musik yang beberapa hari ini terlampau sunyi kini sedikit hangat dengan suara petikan gitar yang dimainkan dengan indah oleh Jefran, ia terlihat begitu serius menatap setiap senar gitar yang bergetar ketika ia petik.

Tanpa menyelesaikan permainannya ia berhenti, menghela napas dengan cukup keras, "gue kenapa, sih?"

"Emang sikap gue sama Azmi keterlaluan, ya?"

Jefran mengacak rambutnya frustasi. Ia bingung dengan diri sendiri, Jefran memang orang yang tak pandai mengekspresikan perasaannya, ia lebih sering menggunakan emosi untuk mengutarakan perasaannya.

Ia marah tapi bukan berarti ia tidak peduli, ia hanya terlalu khawatir terhadap Azmi. Tetapi ia bukan Naufal yang bisa menanggapi sebuah masalah dengan enteng, ia juga bukan Raffa yang dengan mudahnya mengungkapkan semua apa yang dirasakannya.

Lamunan Jefran pecah ketika pintu studio terbuka, menampilkan sosok lelaki yang berdiri dengan angkuhnya, "udah gue duga, pasti lo kesini."

Lelaki yang ternyata Naufal itu berjalan masuk lalu mendudukan dirinya di atas kursi.

"Ngapain lo kesini?" tanya Jefran.

"Suka-suka gue dong mau kemana."

Jefran mendecak pelan, sudah pasti anak itu akan kembali menceramahinya seperti tempo hari, ia tidak peduli.

"Jef?" panggil Naufal.

"Hm."

"Lo beneran marah ya sama Azmi?"

Jefran yang sedang memainkan gitarnya itu kembali mendongak, "kenapa emang?"

"Ya gue gak enak aja lihat lo berdua udah kaya kutub utara. Dingin, diem-dieman gitu."

The Orion's || 00Line NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang