Alunan musik yang terdengar merdu dan indah diiringi sorak sorai dan juga tepukan tangan meriah dari penonton menutup penampilan akhir The Orion's hari ini, mereka tersenyum puas dan sedikit membungkuk sebelum meninggalkan panggung, acara hari ini sukses dan berjalan dengan lancar. The Orion's berjalan masuk kedalam backstage yang telah disediakan oleh pihak sekolah. Masing-masing dari mereka langsung menyambar botol minum dan tersedia di atas meja.
"Good job bro, acara hari ini lancar!" celetuk Naufal sembari mengacungkan stick drumnya ke atas. Anak itu memang tidak bisa diam, tenaganya seakan tak pernah habis, ada saja tingkahnya yang cukup menghibur ketiga temannya.
"Akhirnya, agak gugup juga gue gara-gara lama gak nge-band."
"Eh, iya bener!"
Azmi hanya diam tak menanggapi ocehan ketiga temannya, ia masih berusaha menetralkan napasnya yang terasa berat. Ia menyeka keringat dingin yang mengalir di pelipisnya, padahal cuaca hari ini tidak terlalu terik, tapi entah kenapa ia merasa begitu kepanasan.
"Keren, lo semua selalu keren!"
Mereka berempat sontak menoleh ketika mendengar suara lain, mereka menoleh ke arah pintu masuk dan sontak tersenyum melihat seseorang yang tengah berdiri di sana.
"Thanks ya, udah nyempetin dateng ke festival sekolah gue."
Adam, anggota OSIS sekolah sini yang juga merupakan anak band itu berjalan dan menyalami anggota Orion's satu persatu.
Naufal menyeringai lebar, menepuk pundak Adam pelan, "santai aja, nanti pas kelulusan gantian lo ya yang ke sekolah gue."
"Wah, sekolah lo ngadain festival lagi?"
"Katanya sih gitu,"
"Siap, kalau di undang gue pasti bakal dateng."
"Lo gak papa, Mi?"
Pandangan mata Adam beralih ketika melihat Azmi dengan raut wajahnya yang sedikit pucat, membuat ketiga sahabatnya juga menoleh. Mereka sibuk dengan diri masing-masing sehingga sedikit lupa satu sama lain.
"Gak papa, capek aja dikit, biasalah kan abis ngeluarin suara emas gue." celetuk Azmi asal dan sukses membuat Adam tertawa, tapi tidak dengan ketiga sahabatnya.
"Ya udah, kalian istirahat aja dulu. Gue mau ke depan dulu, ya. Masih ada yang harus di urus."
"Oke, thanks, Dam."
Setelah Adam berlalu, Naufal menghampiri Azmi yang masih setia duduk di sana, "Lo beneran gak papa?"
"Ya Allah, gak papa, Fal. Beneran, deh!"
"Acaranya bentar lagi selesai, kita mau nunggu apa mau pulang sekarang?" tanya Jefran, diam-diam anak itu menatap lekat wajah pucat Azmi, ia khawatir namun terlampau gengsi jika harus bertanya mengenai kondisi sang sahabat.
"Tunggu acara kelar aja bentar, gak enak sama Adam sama yang lain." jawab Azmi yakin.
"Tapi lo beneran gak papa, 'kan, Mi?"
Azmi menghela napas ketika pertanyaan yang sama kembali terlontar, kali ini dari Raffa. Ia berdiri dari kursinya. "Beneran, gue oke. Tenang aja. Yuk ke depan!"
Dengan terpaksa mereka percaya kepada ucapan Azmi, mereka mengerti, Azmi lebih tahu keadaan tubuhnya seperti apa. Akhirnya mereka berempat kembali ke depan panggung untuk menonton penampilan dari anak band yang lain.
•••
Azmi memasuki rumah ketika langit telah berubah menjadi gelap. Matanya melirik ke arah garasi rumahnya, di sana terdapat mobil sang Ayah yang sudah terpakir rapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Orion's || 00Line NCT Dream
Novela JuvenilFamily & Friendship Hanya sepenggal kisah perjuangan empat orang remaja yang bernaung di bawah band bernama 'The Orion's'. Mereka hanya ingin menunjukan eksistensi mereka di dunia musik lewat acara festival sekolah yang diadakan secara rutin setiap...