"Mi, lo beneran keluar dari band?"
"Yah, sayang banget, padahal band-nya udah keren loh."
"Katanya bukan keluar, cuma hiatus aja."
"Perasaan dari dulu hiatus mulu, kenapa sih?"
"Katanya sih sakit, tapi gak tau sakit apa sampai harus hiatus gitu."
"Kasian yang lain dong jadi ikut hiatus."
"Iya, padahal kemaren katanya mau ikutan tampil di acara apa gitu, tapi gak jadi."
Sepanjang satu hari Azmi masuk sekolah, ia hanya menanggapi pertanyaan beberapa siswa yang mempertanyakan status dan posisinya di band-nya dengan senyuman.
"Udah, gak usah dengerin omongan anak-anak. Mereka cuma gak tau aja yang sebenarnya kaya gimana."
Raffa yang juga mendengar desas-desus siswa tersebut pun ikut bersuara, takut sang sahabat kepikiran dengan omongan mereka.
Azmi hanya tersenyum menanggapi ucapan Raffa, ia memang tidak peduli dengan ucapan teman-temannya mengenai dirinya, tetapi jauh dari dalam hatinya, ia memikirkan bagaimana perasaan ketiga sahabatnya. Mungkin mereka selalu menganggap biasa saja dan semua ini baik-baik saja, tetapi tetap saja ia merasa ia sudah menghancurkan mimpi mereka bertiga secara perlahan.
"Iya, gue juga santai, kok, gak apa-apa."
"Lo beneran udah sehat, 'kan?"
"Udah, lo lihat sendiri, 'kan, gue udah gak apa-apa."
Raffa tersenyum menanggapi jawaban Azmi, anak itu kembali melanjutkan kegiatannya— menyalin catatan pelajaran yang tertinggal selama ia tidak masuk.
Entah hanya perasaan mereka bertiga atau bukan, mereka merasa hari ini Azmi menjadi lebih pendiam dibandingkan seperti biasanya. Saat waktu istirahat pun anak itu menolak ajakan Naufal untuk pergi ke kantin dengan alasan tidak lapar. Azmi hanya sibuk belajar di kelas hingga bel pulang berbunyi.
"Gue duluan, ya."
Azmi membereskan buku-bukunya dan memasukannya ke dalam tas, lalu ia bangkit berdiri dari tempat duduknya hendak pulang.
"Eh, Mi lo gak mau kita anterin. Lo gak bawa motor, 'kan?"
"Gak usah, Raff. Ayah jemput kok, bentar lagi sampai. Makasih, ya."
Tanpa menunggu jawaban Raffa, Azmi berjalan keluar kelas meninggalkan ketiga sahabatnya yang menatap dirinya heran.
"Azmi kenapa sih?" gumam Raffa.
"Gak tau, seharian ini dia jadi lebih pendiem gak sih?" jawab Naufal.
"Iya bener, gue takut dia kepikiran omongan anak-anak tadi pagi."
"Emang ya punya mulut pada lemes semua, gak bisa apa di rem dikit."
"Udahlah, diemin aja. Nanti juga mereka berhenti sendiri."
Jefran sangat paham dengan perubahan sikap Azmi yang tak lain akibat dari omongan anak-anak yang mempertanyakan statusnya di The Orion's. Ia sendiri pun merasa sedikit gerah dengan pertanyaan tersebut.
•••
"Anak Ayah kenapa, kok daritadi diem aja?"
Azmi melirik sang Ayah yang kembali fokus memotong bawang merah, "gak apa-apa, Yah."
"Gak sakit, 'kan?"
Azmi menggeleng pelan, "tapi kok kaya keliatan lesu gitu?"
"Gak apa-apa, Yah. Cuma capek aja tadi habis ulangan."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Orion's || 00Line NCT Dream
Genç KurguFamily & Friendship Hanya sepenggal kisah perjuangan empat orang remaja yang bernaung di bawah band bernama 'The Orion's'. Mereka hanya ingin menunjukan eksistensi mereka di dunia musik lewat acara festival sekolah yang diadakan secara rutin setiap...