Indonesia menatap lurus keatas dengan senyuman tipis namun juga tulus miliknya sembari menyentuh dada kirinya.
"Aku juga menyayangimu, kakakku sayang~"
.
.
.
.
.
- [ continue ] -
======================================
Setelah puas menelusuri keraton lamanya, Indo meneruskan perjalanan hingga tanpa sadar sudah tiba disebuah danau.
Indonesia duduk ditepi danau dan sedikit merenung. Sepertinya pertemuannya dengan arwah kakaknya tadi sedikit mengganggu pikirannya.
Ia terdiam hingga tanpa sadar...
Srekk-
"Ehh-"
Sebuah bayangan hitam bergerak dengan cepat diantara semak² dan mengawasi Indo.
Indo tentu saja menjadi waspada. Ia pun memperhatikan sekeliling namun tidak ada siapa².
"Siapa itu tadi..? Apa aku hanya berhalusinasi? Huuh~ Sepertinya.." Indo menghembuskan nafas lelah. Ia berpikir apa yg dia dengar tadi hanya sebuah halusinasi padahal ia nyata.
Indo menaikkan lutut kaki dan memeluknya lalu membenamkan wajahnya. "Haah~ Hari ini melelahkan sekali.. Penuh dengan moment yg emosional!"
"Semalam bertemu dengan para country, tanpa sadar membeberkan identitasku, lalu pagi ini mengetahui tentang kak TNI, pergi kekeraton dan berjumpa dengan kak Petrus.. sakarang apa!!? Apa aku akan bertemu dengan penyebab masalahku!!?"
"Huuh Tuhan.. Kepalaku sakit dengan semua hal ini!!"
Indo meremas dan menjambak surai merah putihnya. Ia lelah.. dengan semua hal² aneh yg terjadi disekitarnya. Bahkan sepertinya, Yang Maha Kuasa pun menginginkan agar dirinya bertemu dan berbaikan dengan para country.
Indo kemudian menjatuhkan tubuhnya dan berbaring diantara hamparan rerumputan
"Haahh~"
Ia menghela nafas lelah. Dadanya sakit dengan semua masalah ini.
Andai saja.. Ia bisa menjauh dari para country tanpa perlu mengorbankan rakyatnya. Andai saja.. ia tak pernah bereinkarnasi. Andai saja..
Ia bukanlah seorang personafikasi.
Hidupnya pasti akan jauh lebih mudah jika Ia bukan seorang personafikasi. Kenapa dia tidak bisa beristirahat dengan tenang saja dengan keluarganya diatas? Kenapa harus ada masalah?
"Huuhh~"
Indo menutup matanya dan tanpa sadar ia tertidur pulas.
.
.
.
Drap
Drap
Drap
Seseorang berjalan mendekatinya. Ia merogoh sakunya dan mengeluarkan sebuah pisau.
"Kasihan sekali.. Seharusnya kau tidak pernah terlahir kembali...
Indonesia!!"
Splash!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Please come back, Indonesia!! - DISCONTINUE
Historical FictionWARNING - Alur 50% tidak ori - Judul, nama, dan latar tidak bermaksud menyinggung siapapun - Tidak bermaksud menyinggung negara manapun - Terdapat unsur blood dan pembunuhan - Gaje - typo leluasa - Hanya cerita karangan author, tidak dianggap serius...