Chapter 12

539 66 12
                                    

Malam itu, Alden dan Victor sedang berada di kamar Apartemen Alden. Alden terlihat duduk di meja belajarnya, dengan kacamata bulatnya, dia memandang laptopnya yang terbuka dengan serius dan dahi yang mengerut. Jari-jarinya pun terlihat lincah menari-nari di atas keyboard, mengetikkan kata demi kata, dan kalimat demi kalimat disana. Victor, yang saat itu menemani Alden, hanya berbaring di kasur sambil memainkan gitarnya pelan.

"Babe, are you done?" Tanya Victor, yang nampaknya mulai bosan.

"Belom, Vi." Ujar Alden singkat.

"Aaaahh... I'm so bored!" Rengek Victor lagi.

"Don't nagging! Ganggu konsentrasiku aja!" Kata Alden. Victor memanyunkan bibirnya kesal. Alden kemudian berhenti sejenak, untuk sesekali meregangkan badannya dan memijit tengkuk lehernya yang mulai kaku, serta mengusap-usap matanya yang mulai perih. "Gilaaa... nih tugas kok nggak selesai-selesai sih??? Capek banget gueee..." Rengeknya.

Victor yang melihat itu, tersenyum pelan. Tanpa di aba-aba, dia kemudian segera beranjak menuju dapur, dan menuangkan segelas susu coklat hangat kesukaan Alden. Dia juga mengeluarkan kue alpukat coklat yang tadi sempat dia buat. Setelah semuanya siap, Victor membawa makanan dan minuman tersebut ke kamar Alden.

"Berhenti dulu." Kata Victor, sambil menyingkirkan laptop Alden dari hadapan kekasihnya itu. "Istirahat dulu, Den. Kamu udah keliatan capek banget gitu."

"Vi, tapi, kerjaanku masih banyak."

"Iya aku tau. Nanti kan bisa di terusin lagi. Nanti aku bantuin deh, kamu nggak usah khawatir. Udah, itu di makan dulu kuenya, terus diminum susunya." Titah Victor.

Alden pun akhirnya menyerah. Dia memang sudah merasa sangat lelah sekali, karena hampir 3 jam lamanya dia duduk di depan laptop untuk mengerjakan tugas yang harus dia serahkan pada dosennya esok hari. Alden kemudian mulai meneguk susunya hingga setengah gelas, dan melahap kue coklatnya.

"Hmmm... enak banget." Ucap Alden, sambil memakan kuenya dengan lahap. "Kamu beli dimana ini kuenya?"

"Aku nggak beli. Aku bikin."

"Serius? Kapan?"

"Kemarin. Ya iseng aja sih, orang nggak ada kerjaan juga di rumah. Jadinya ya coba-coba buat baking."

"Hmm, gitu. Keren juga kamu, bisa bikin kue yang seenak ini. Kalo di jual, bisa mahal nih Vi."

"Nggak ah. Aku kan bikin itu khusus buat kamu, bukan buat orang lain."

Alden melirik sambil menyelingkan senyum kecil, "Cieehh,, romantis banget sih, pak Agus? Hm?" Goda Alden sambil mencubit gemas hidung Victor.

"Udah nggak usah ngerayu. Abisin aja kuenya." Kata Victor. Alden pun menurut, sambil kembali melahap kuenya dengan suapan besar. "Oh iya Vi..."

"Hm?"

"Lusa... jadi, kan?"

Victor mengerutkan keningnya. "Jadi... apa?" Tanyanya bingung.

Senyum Alden pun langsung memudar, ketika Victor berbicara seperti itu. "Kamu... lupa?" Tanya Alden, hati-hati.

Victor lalu tertawa kecil melihat wajah kecewa Alden. Satu tangannya mengulur untuk mengacak rambut kekasih imutnya itu. "Aku becanda sayaaang. Aku inget kok. Cari iwak arwana kan?"

Senyum Alden kembali merekah, "Kamu inget?"

"Ya iyalah aku inget. Masa lupa? Tapi lusa kamu berangkat ke Sea World nya sendiri dulu nggak papa ya? Karena aku ada kelas tambahan."

"Hari Minggu ada kelas tambahan?"

"Soalnya kemarin kan pak Will nggak masuk. Jadinya kelasnya di ganti lusa. Tapi nggak lama kok Den. Paling lama juga 2 jam. Kita langsung ketemu di Sea World aja jam 11 siang. Sekalian nanti makan siang juga disana. Gimana?"

MINE (VictorXAlden Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang