Chapter 14

384 38 12
                                    

"Lo ini apa-apaan sih, Ray? Hah??!!" Siang itu, Arsyan berkacak pinggang, di depan Ray yang sedang duduk di depannya dengan tampang acuh.

"Syan, tenang dulu. Malu diliatin orang kalo kamu teriak-teriak begini," Shaeren, di sampingnya mencoba untuk memperingatkan kekasihnya.

"Tenang gimana sih, Shaer? Yang dilakuin ama Ray tuh udah keterlaluan, tau nggak!"

"Iya, iya, aku tau. Tapi kan kita bisa ngobrolin semuanya baik-baik. Nggak perlu pake teriak-teriak kaya gini."

Arsyan mengepalkan tangannya erat, sambil memandang Ray tajam. Namun, yang dipandang justru masih terlihat santai sambil mengutak-atik ponselnya.

"Lo tau nggak, gara-gara kelakuan lo, Alden ama Victor jadi putus!" Kata Arsyan lagi. Kalimat Arsyan, sontak membuat Ray jadi tersenyum remeh.

"Ya bagus dong, kalo gitu," Kata Ray, enteng. Jawaban Ray langsung membuat Arsyan kembali naik pitam.

"Apa lo bilang? Bagus?! Ray, si Alden tuh sekarang kondisinya bener-bener nggak baik! Dia tuh udah jadi kaya mayat hidup, tau nggak! Dan lo, masih punya hati buat bilang... ini semua bagus? What the hell is wrong with you, man?"

Ray kemudian mengangkat pandangannya dan menatap Arsyan lekat. "Jangan khawatir. Gue bakal bikin Alden bahagia lagi. Gue bakal bikin dia bisa lupain Victor."

"Ray, sebenernya lo kenapa ngelakuin ini sih? Apa alasannya? Lo... beneran suka sama Alden?" Kali ini, Shaeren ikut menimpali.

"Iya, gue suka sama Alden." Kata Ray. Arsyan dan Shaeren kompak membelalakkan matanya terkejut.

"Apa?"

"Gue suka sama Alden." Ray kembali mempertegas kata-katanya.

"Dan karena itu... lo jadi ngerusak hubungan Alden sama Victor, gitu? Karena lo pengen milikin Alden? What the fuck, Ray?!"

Ray kemudian tertawa meledek, "Lo salah kalo lo udah nuduh gue sebagai orang yang udah ngerusak hubungan mereka. No, Syan. Bukan gue. Bukan gue yang udah ngerusak hubungan mereka. Tapi Victor si bajingan sialan itu sendiri yang udah ngerusak hubungan dia sama Alden."

Arsyan dan Shaeren kompak saling pandang kebingungan. "Maksud lo apa Ray?"

Ray kemudian menghela nafasnya pelan. Dia lalu kembali mengutak-atik ponsel miliknya, dan kemudian memberikan ponsel itu pada Arsyan. "Lo liat sendiri."

Arsyan dan Shaeren pun kemudian melihat sebuah foto yang terpajang di layar ponsel milik Ray. Ketika mereka melihat foto tersebut, sontak saja keduanya mendelik tak percaya.

"I... Ini... Victor ama..." Shaeren berkata dengan terbata-bata, seakan tak memiliki kata-kata untuk di ucapkan. Dia merasa terlalu shock, dengan apa yang tengah dilihatnya.

"Ray..." Arsyan berkata lagi, kali ini dengan nada suara yang cukup membuat orang yang mendengarnya bergidik ngeri.

"Ngerti sekarang?" Kata Ray.

"Lo dapet foto ini darimana?"

"Kemarin gue ke rumah sakit, buat nebus obat nyokap gue. Dan nggak sengaja, gue ngeliat mereka di Taman Rumah Sakit, lagi ciuman." Ucap Ray datar, sambil menghela nafasnya pelan. Ray kemudian bangkit dari tempat duduknya, dan berdiri di depan Arsyan. "Dia bener, Syan. Victor nggak pantes buat Alden." Kata Ray lagi.

Arsyan mengerutkan keningnya, semakin bingung, "Dia?"

Ray terdiam sebentar, lalu memulai ceritanya.

#Flash back On

"Asik juga ngerjain tuh bocah. Heuh. Sekali-kali, si Victor emang perlu di gituin. Supaya dia nggak ngelakuin hal-hal bego yang bakal bikin Alden nangis lagi kaya tadi." Gumam Ray sembari menghela nafasnya pelan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MINE (VictorXAlden Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang