Jangan lupa tekan ⭐ ya!
.
.
.Mobil BMW keluaran terbaru memasuki kawasan sekolah elit di Seoul. Pemilik mobil tersebut turun dengan gaya angkuhnya membuat semua mata tertuju padanya.
Jeon Jungkook, pemilik mobil mewah tersebut. Ia berjalan santai membelah seluruh lorong di gedung sekolahnya. Dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku celananya. Tak lupa dengan mengunyah permen karet di mulutnya.
Sepasang headset terpasang apik di kedua telinganya. Penampilan nya sungguh menggoda di mata teman-teman perempuan nya. Tak jarang ada pria yang meliriknya diam-diam.
Semua mata tertuju kepadanya, bukan karena gaya nya yang cool atau cara berjalan nya yang bak model. Tapi tertuju pada lebam-lebam di wajahnya yang menutupi hampir seluruh wajahnya. Namun itulah yang menjadi daya tarik dari seorang Jeon Jungkook.
Walau wajahnya setiap hari tanpa absen dengan luka-luka namun tidak menutupi bagaimana rupawan nya wajah tampan di balik lebam-lebam tersebut.
"Dia sangat keren.. lihat cara berjalan nya! Kyaaa~ sangat gentle!" pekik salah satu yeoja.
Jungkook sudah biasa dengan hal seperti itu.
"Lihat! Sekali berandal akan tetap berandal. Tidak ada sehari tanpa luka di wajahnya.. aku sungguh kasihan dengan orang tuanya yang banting tulang demi dirinya." bisik salah satu yeoja lain.
Dan Jungkook sekali lagi sudah terbiasa dengan hal seperti itu.
Baginya, dia di sekolah ini seperti selebriti. Mempunyai banyak fans maka juga mempunyai banyak haters.
Jungkook hanya berjalan santai seperti tidak mendengar apapun. Headset yang selalu ia gunakan akan membantu telinganya untuk tidak mendengarkan ocehan-ocehan tidak bermutu orang lain mengenai dirinya.
Braak!
Ada seseorang yang menabrak tubuhnya dari arah belakang. Jungkook menggeram marah sembari berdiri, hendak memaki dan menghajar orang brengsek itu namun ia urungkan ketika melihat seragam yang dipakainya.
"Maaf! Saem tidak sengaja.. apa ada yang terluka?" tanya seorang guru tersebut.
Jungkook hanya menggeleng kecil dan melanjutkan jalan nya lagi.
Guru tersebut, Kim Taehyung memandang ngeri wajah Jungkook yang penuh lebam-lebam.
"Kim Saem tidak apa?! Jangan mencari masalah dengan nya Saem. Dia anak berandalan." bisik salah satu guru di sekolah tersebut.
"Ah sudah terlihat dari wajahnya. Bisa antarkan saya ke ruangan saya?" tanya Taehyung dengan tersenyum canggung.
Guru tersebut pun mengantarkan Taehyung ke ruangan barunya. Karena hari ini adalah hari pertama Taehyung mengajar di sini. Jadi wajar saja dia meminta bantuan.
Banyak para siswa yang menatap kagum guru baru tersebut. Bagaimana tidak jika penampilan Taehyung lebih pantas disebut model dari pada seorang guru.
Badan atletisnya terbalut kemeja putih dan jas hitam mahal yang terlihat sangat elegan di badan nya. Rambut klimis nya disisir dengan rapi kebelakang menampilkan dahinya yang terkesan sexy.
Wajah tampan nya dengan pahatan rahang yang tegas membuat nya berkali-lipat terlihat gentleman dan maskulin.
"Jadwal pertama Anda hari ini mengajar kelas 12 C Kim Saem." ujar seorang guru yang dikenal Taehyung dengan nama 'Min Yoongi.
"Jangan terlalu formal dengan ku." bisik Taehyung.
"Ini sekolah Tae. Tentu saja kita harus profesional." bisik Yoongi.
Yah. Mereka sudah saling mengenal sejak duduk di bangku JHS. Mereka seangkatan dan selalu bersama hingga sekarang. Mereka bersahabat dengan baik.
Dan karena Yoongi lah Taehyung bisa masuk ke dalam sekolah elit ini untuk mengajar.
"Nanti antarkan aku ke kelas itu oke?! Aku belum tahu seluk beluk gedung ini." pinta Taehyung.
"Kenapa tidak meminta Choi Saem saja seperti tadi?!" Yoongi menaik-turunkan alisnya menggoda.
Taehyung merotasi bola matanya malas menatap sahabatnya ini. Oh ayolah! Dia baru saja masuk bekerja di hari pertamanya dan dia harus mendapatkan kekasih begitu?!
"Aku tidak tertarik." balas Taehyung.
"Kenapa?! Banyak yang ingin menjadi kekasihnya asal kau tahu saja. Jika aku dominan sepertimu maka akan kudekati dia." ujar Yoongi.
"Kalau begitu jadilah kekasihku saja. Aku dominan dan kau submisif, bukankah sangat serasi?!" celetuk Taehyung malas.
Yoongi ikut merotasi bola matanya malas. Dia sama sekali tidak pernah tertarik dengan Taehyung begitupun sebaliknya. Mereka hanya menganggap hubungan mereka tidak lebih dan tidak akan pernah lebih dari sekedar sahabat.
"Bel sudah berbunyi. Ayo kuantarkan, aku ada kelas pagi ini." ajak Yoongi.
Mereka pun keluar dari ruangan guru dan berjalan menuju kelas 12 C.
.
.
.
Jungkook menelungkupkan kepalanya di atas lipatan tangan nya. Setiap hari sekolahnya diisi dengan tidur malas-malasan di bangkunya.
Tidak ada yang mau duduk sebangku dengan nya. Oleh karena itu Jungkook memilih bangku yang letaknya paling belakang. Dia sadar diri jika kehadiran nya sudah cukup membuat teman-teman nya merasa takut dan tidak nyaman.
Oleh karena itu dia memilih duduk di belakang seakan tidak pernah ada di dalam kelas tersebut.
Suara gaduh terdengar di telinga Jungkook, namun ia tidak peduli. Bahkan untuk mengangkat kepala nya melihat apa yang terjadi saja dia enggan. Ia beranggapan jika sudah ada guru yang masuk.
"Selamat pagi anak-anak!"
"Selamat pagi Saem!"
"Kalian semangat sekali. Sepertinya saya akan betah mengajar di sini." ujarnya berbasa-basi.
"Perkenalkan, nama saya Kim Taehyung. Guru baru di mata pelajaran matematika. Mulai sekarang saya yang akan mengajar kalian." Taehyung tersenyum ramah.
Keadaan kelas semakin rusuh dengan ungkapan-ungkapan kekaguman para siswi akan ketampanan Taehyung.
"Saem! Sudah mempunyai kekasih?!" tanya salah satu murid perempuan.
Taehyung tertawa renyah mendengar pertanyaan tersebut. Dia tidak terkejut lagi mendengar pertanyaan semacam itu karena di sekolah-sekolah sebelumnya tempat ia mengajar pun dirinya mendapat pertanyaan yang sama.
"Belum.. saya belum tertarik dengan urusan cinta-cintaan." jawab Taehyung jujur.
Jawaban Taehyung mengundang jawaban tidak percaya dari para penghuni kelas.
"Saem! Umur Saem berapa?!" tanya murid lain.
"23 tahun. Nah baiklah sudah cukup perkenalan nya. Sekarang kita mulai pelajaran nya." ujar Taehyung.
"Yaaahh.." desah kecewa semua murid.
Taehyung geleng-geleng kepala melihat tingkah murid-murid barunya ini. Dan pandangan nya tertuju pada murid yang duduk di paling belakang.
"Hey murid yang di sana! Jangan tidur di dalam kelasku. Jika tidak ingin belajar maka keluarlah!" teriak Taehyung.
Semua terkejut mendengar intonasi Taehyung yang menjadi tegas dalam sekejap. Jangan kira Taehyung adalah guru yang ramah dan humble. Dia akan menjadi guru paling kejam jika dalam mode mengajar di kelas.
Taehyung yang geram karena tidak mendapat respons pun menghampiri murid tersebut.
Braak
Taehyung memukul kepala murid tersebut dengan kitab matematika nya yang super tebal.
"Ashhh.." ringisnya dan sembari mengelus pucuk kepalanya.
Taehyung menggeram marah menatap kepala murid nya yang perlahan mendongak untuk menatapnya.
Tubuh Taehyung sedikit terkejut saat melihat wajah muridnya yang penuh lebam dan luka. Anak ini adalah murid yang ia tabrak pagi tadi.
"Bisakah kau tidak tidur di dalam kelasku? Jika ingin tidur pulanglah." ucap Taehyung datar.
Jungkook memandang Taehyung tak kalah datar. Tanpa ekspresi atau apapun, hal itu mengganggu Taehyung. Sungguh tidak sopan sekali murid barunya satu ini.
Tanpa berkata apapun Jungkook pun mengambil tasnya dan berlalu meninggalkan kelas begitu saja. Taehyung membuka mulutnya kecil shock akan tingkah Jungkook yang begitu berani.
"Bocah kurang ajar!" maki Taehyung dalam hati.
TBCVoment guys! 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD (Taekook/Vkook) END By : FujoHere8
Fanfiction⚠️ 21+ GAY AREA! MPREG! MISGENDERING ⚠️ Kisah percintaan seorang Guru, Kim Taehyung dan murid berandanya yang misterius yaitu Jeon Jungkook. Taehyung berusaha mendapatkan hati Jungkook yang selalu menutup diri dan berusaha mengabaikan atensi Taehyu...