Prolog

22 4 2
                                    


...

Akaashi Keiji, seorang siswa SMP tahun akhir, bertubuh tinggi dengan kulit sedikit cokelat serta rambut hitam dan warna matanya yang unik. Warna mata Akaashi sebenarnya berwarna biru, tapi terkadang terlihat seperti berwarna hijau zamrud. Ekspresi datar pada wajahnya menjadi ciri khasnya sendiri. Dirinya cukup populer selama berada di bangku SMP.

Kala itu, ia mendatangi tempat dimana pertandingan bola voli antar sekolah diadakan, dengan maksud untuk menyaksikan pertandingan antar tim. Melihat jadwal pertandingan, ia memilih untuk menyaksikan pertandingan yang menarik perhatiannya. Dimana Tim bola voli Fukurodani melawan Itachiyama. Melangkahkan kaki jenjangnya di sepanjang koridor, kemudian menduduki salah satu kursi penonton yang ada disana.

Tak lama setelah kedatangannya, bunyi peluit penanda permainan dimukai berbunyi. Para pemain secara serentak mengucapkan satu kalimat sambil membungkukkan badan mereka. Setelahnya hanya bunyi gesekan sepatu dan bola yang dipukul yang dapat ia dengar dengan sautan para pendukung yang menyemangati.

Di tengah asiknya menyaksikan pertandingan, pemuda bermahkota raven itu memfokuskan pandangannya pada salah satu pemain dari tim Fukurodani yang menarik perhatiannya. Selama pertandingan berlangsung, ia yang terlihat paling bersemangat. Rambut putih-kelabu dengan style jabriknya akan bergerak setiap kali dia memukul bola yang di-set untuknya.

Hingga pada 1 situasi, Akaashi bisa melihat bagaimana indahnya posisi sang pemain saat memukul bola yang diberikan padanya. Pemuda dengan iris biru kehijauan itu tidak bisa menahan rasa kagumnya saat itu juga. Dalam hati, ia memantapkan hatinya untuk daftar di sekolah yang akan ia pilih setelah ini.

"Aku sudah tau, sekolah mana yang akan aku pilih diantara kedua tawaran yang diberikan. Aku tidak bisa menyia-nyiakan kesempatan ini, aku ingin merasakan momen tersebut lebih lama." Pikirnya dalam hati.

Alasan sebenarnya dia datang kesini adalah untuk melihat, sekolah mana yang permainan bola volinya dapat menarik perhatiannya. Akaashi mendapatkan 2 tawaran sekolah, salah satunya merupakan dari SMA Fukurodani.

Setelah beberapa waktu yang memang memakan waktu cukup lama, permainan akhirnya selesai dengan Itachiyama sebagai pemenang. Akaashi menatap ke arah pemain dari tim Fukurodani sebentar, kemudian bangkit dan pergi meninggalkan tempat duduknya sambil berucap dalam hati...

"Ya!! Aku yakin dengan keputusanku, aku sangat ingin menjadi setter dari pemain bintang tersebut!!" tak lupa dengan senyum tipis menghiasi wajah manisnya.



TBC..

_________________________________________

Halo? Ini cerita pertama yang coba saya tulis, maaf kalau terkesan kaku atau tidak menarik. Selama ini, di otak saya banyak sekali muncul ide-ide untuk cerita bokuaka, tapi baru kali ini saya mencoba untuk menyalurkannya :)
Bokuaka adalah comfort ship saya, makanya saya akan mencoba banyak menulis cerita bokuaka!!

Apakah kalian tertarik dengan ceritanya? Jika tidak, cerita ini akan saya un-publish saja hehe...

Mohon dukungannya mina-san😁 Terimakasih buat yang sudah mau membaca!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

His Beloved Star Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang