- Kindergarten (2)

638 79 4
                                    

"Oh? Bu [Name] kok lesu?"

Seorang guru wanita yang duduk di meja sebelah [Name] bertanya kepadanya. [Name] menolehkan kepalanya ke arah suara. Ia menghela napas.

"Biasalah, Jihoon"

Jawab [Name]. Guru tersebut menjawab dengan senyuman.

"Haha... Tiada hari tanpa digodain Jihoon"

[Name] mendengus kesal. Guru tersebut mengambil sebuah cangkir teh di mejanya dan meminumnya. Kemudian ia letakkan kembali.

"Bu Soojung nggak ada pelajaran hari ini?"

[Name] bertanya kepada guru tadi, namanya Choi Soojung. Satu-satunya putri dari kepala sekolah TK HNH.

"Saya ngajar nanti di kelas A habis istirahat. Sekarang saya masih ngurus nilai anak-anak"

Bel istirahat berbunyi. Waktunya anak-anak beristirahat. Semua guru kembali ke ruangannya, ada pula yang mengawasi anak-anak bermain.

"Sekian pelajaran kali ini, sampai jumpa besok!"

"Baik Bu, terima kasih!"

Anak-anak di kelas B merapikan barang-barangnya dan memasukkannya ke dalam tas. Semua siswa keluar dari kelas satu persatu. Mereka semua sudah dijemput oleh orangtuanya masing-masing. Kecuali Jihoon, dia berjalan dari rumah menuju sekolahnya. Toh, rumahnya tidak terlalu jauh dari sekolah.

Sayangnya, siang kali ini cuacanya sedang tidak baik. Langit seketika berubah menjadi abu-abu dan menurunkan tetesan air. Ketika semua anak-anak berjalan bersama orang tuanya menggunakan payung, Jihoon lebih memilih untuk duduk dan menunggu di depan kelasnya. Ia memeluk kedua lututnya sambil melihat ke arah depan.

Saat itu, [Name] hendak pulang ke rumahnya. Ia merapikan barang-barangnya dan keluar dari kelas. Kedua matanya menangkap sosok seorang anak bersurai merah gelap duduk sendirian di depan kelas B. [Name] mendekati anak tersebut dan menyadari bahwa anak itu adalah Lee Jihoon.

"Jihoon? Kamu belum pulang, Nak?"

[Name] bertanya kepadanya. Yang ditanya pun menoleh ke arah [Name] dan menjawab.

"Aku lupa bawa payung, hehe"

Jihoon menggaruk bagian belakang kepalanya dan tertawa kecil.

"Haah..."

Tiba-tiba, [Name] memiliki sebuah ide. Kebetulan dia tahu dimana letak rumah Jihoon.

"Jihoon, kamu mau pulang bareng ibu?"

"E-Eh?"

[Name] mencari-cari payung di dalam tasnya. Setelah dirasa sudah menggapainya, ia menarik keluar payungnya. Kemudian [Name] buka payung tersebut.

"Ayo Jihoon, kasihan keluargamu menunggu"

"I-Iya Bu"

[Name] dan Jihoon pun berjalan bersama di bawah payung. Mereka sesekali mengobrol hal-hal kecil yang tidak terlalu penting.

Sesampainya di rumah Jihoon, Jihoon berlari ke arah teras untuk berteduh dan melepas sepatunya. [Name] juga berteduh sebentar di teras. Saat Jihoon ingin masuk ke dalam rumah, ia memberhentikan langkahnya dan membalikkan badannya ke arah [Name].

"Bu, terima kasih ya..."

Ucap Jihoon dengan nada pelan. Ia menatap ke arah gurunya. [Name] membalas dengan senyuman hangat.

"Iya Jihoon, sama-sama. Lain kali jangan lupa bawa payung ya!"

Jihoon mengangguk. Kemudian ia memeluk kedua kaki [Name]. [Name] sedikit terkejut, kemudian ia merendahkan tubuhnya dan balas memeluk Jihoon.

"Makasih Bu... Sampai jumpa besok"

Jihoon melepaskan pelukannya. [Name] kemudian mengusap kepala anak muridnya tersebut dengan senyuman.

"Iya Jihoon, terima kasih kembali. Sampai jumpa besok"




End.

Just U and Me (DG/L. Jihoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang