04. Pleasure

4.7K 576 38
                                    

Kate Bush - Running up that hill (A deal with god)
.
.
.
.
Diva menyipitkan matanya saat merasa cahaya matahari yang terlalu terang menyorot matanya, sebuah tangan besar terpampang didepan wajahnya menutupi cahaya itu dengan cepat seseorang berdiri.

"Ada bawa kacamata?"

Diva menggeleng kecil menjawab pertanyaan kekasihnya itu, Diva sedikit menggeser duduknya agar bayangan tubuh besar kekasihnya itu dapat melindunginya dari terik matahari yang menyengat "Disini aja." Diva menahan ujung kemeja pantai yang dipakai Thommas.

Thommas menunduk menatap Diva yang duduk didepannya terlihat sangat kecil dan lucu, lelaki itu mengigiti daging bagian dalam
mulutnya menahan gemas.

"Kalo panas neduh aja Dip." Thommas menutup kepala Diva dengan telapak tangannya yang besar, lelaki itu sebenarnya juga telah merasa panas dibagian punggungnya, Diva mendongak menatap Thommas yang nampak berkeringat.

Remaja itu tertawa kecil dan bangkit berdiri menarik tangan Thommas menuju sudut pantai yang ditumbuhi beberapa pohon "Bilang dari tadi kalo kamu kepanasan."

"Kirain lu mau berjemur."

"Enggak." Diva tertawa kecil, Kedua remaja itu memang tengah berada disebuah pantai yang lumayan sepi karena terdapat beberapa pantai yang sedang hype saat ini, dan yang mereka datangi saat ini adalah pantai pertama yang mungkin sudah tidak terlalu heboh pengunjungnya.

Hanya ada beberapa pasangan, keluarga kecil dan warga sekitar yang ada ditempat itu, suasananya sangat ramah dan nyaman bagi Diva meski cuacanya cukup terik.

"Pake lengan panjang aja yang ntar gosong." Ucap Thommas hendak mengambil kemeja milik diva didalam ranselnya "Enggak, gerah Tomi."

Thommas mengurungkan niatnya dan duduk dengan tenang disamping Diva yang nampak menikmati suasana pantai itu "Ini pertama kali aku liburan," Ucap Diva.

Kekasihnya itu menaikan alisnya mendengar ucapan Diva "Serius?"

"Iya serius, makasih ya."

Hal ini terjadi mendadak, Thommas yang datang berkunju kerumah keksihnya dihari minggu seperti bisa itu awalnya hanya hendak bersantai dan menghabiskan waktu berdua namun ternyata ibu dari kekasihnya itu sedang menjadi tuan rumah untuk acara arisan bulanan ibu-ibu komplek perumahan, dan karena suasana yang tidak tenang itu ide mengajak Diva berlibur singkat terbersit diotaknya secara cepat, dan hanya membutuhkan waktu 5 jam berkendara kedua orang itu sudah berada dipantai dengan tenang.

Kebersamaannya dengan Thommas yang semakin intim membuat Diva menyadari jika lelaki itu adalah sosok yang spontan, ia bisa melalukan apapun tanpa perencanaan dengn yakin dan berani.

"Suka nggak? kalo suka minggu depan kita pergi lagi." Diva menoleh menatap kekasihnya itu dan tidak dapat menahan senyum, bersama Thommas adalah sama halnya dengan mencoba semua hal baru bagi Diva.

Remaja itu mengangguk tanpa pikir panjang.


🎶 It doesn't hurt me.
Do you want to feel how it feels?
Do you want to know that it doesn't hurt me?
Do you want to hear about the deal that I'm making?
You, it's you and me.

Diva tertawa lepas saat Thommas mengejarnya, sebenarnya remaja itu tahu jika kekasihnya tidak menggunkan seluruh tenaganya untuk berlari menggejarnya. Thommas tidak dapat menahan senyumnya melihat remaja yang berlari didepannya itu nampak bahagia.

Thommas menghentikan langkahnya dengan nafas tersengal, Diva yang merasa kekasihnya itu sudah tidak lagi mengejar ikut menghentikan langkahnya dan berbalik menoleh, dengan jarak sekitar 5 meter Diva dapat melihat Thommas berdiam menatap kearahnya dengan fokus bahkan semua hal yang ada disekitarnya nampak tidak dihiraukan.

FTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang