Into You - Ariana Grande
.
.
.
.
🎶 I'm so into you, I can barely breathe
And all I wanna do, Is to fall in deep
But close ain't close enough
'Til we cross the line."Bagus nggak?"
Diva masih berdiam diri didepan kaca besar kamar luas itu, kosong tanpa isi "Kosongan gini?"
"Iya, gue maunya ngisi bareng lu jadi sesuai kemauan, biar suasananya nggak asing buat lu. Niatnya sih gitu Dip." Thommas memainkan jari kecil Loren yang masih ada digendongannya itu sambil mengikuti Diva berjalan mengelilingi ruangan dengan luas hampir 10 kali 8 meter itu.
"Ini mah nggak ada kost-kostnya sama sekali Tom, udah nyerempet apartemen, luas banget mana semuanya ada." Ucap Diva, meski kamar itu kosong tanpa perabotan namun partisi dari ruangan itu sudah tersedia dengan bagian yang bisa ditebak, Kamar, dapur dan kamar mandi luas yang dilengkapi shower dan bathub.
"Kemahalan sih ini, belum lagi beli isi—"
"Lu dua puluh persennya aja, sisanya gue? gimana? orang tua gue pasti mau Div soalnya gue nggak jadi masuk DKV mereka pasti seneng banget." Ucap Thommas, Diva menoleh dan mendengus "Iya bener tapi nggak sampe gini juga maksudnya.
"Coba aja dulu kan bisa pindah kalo nanti kenapa-kenapa." Diva melihat Thommas yang nampak sangat yakin itu.
"Aku bilang mama dulu nanti." Thommas sontak melebarkan
"Ini kegedean buat kita berdua Tommi."
"Ya terus lu mau ngajak siapa emang?" Diva sontak tertawa mendengar ucapan spontan Thommas itu "Bukan, maksudnya cari yang biasa aja."
"Udah coba ini aja, gue suka disini sih." Ucap Thommas, Remaja itu mengacak rambut Diva.
"Iya udah, tapi janji jangan masuk DKV ya."
"iya, gue harus masuk apa?"
Diva menoleh menatap Thommas yang mengambil duduk dengan nyaman diatas lantai pada tengah ruangan kamar itu nampak tidak terganggu sama sekali "Ya kan yang masuk kamu kok nanya aku?" Diva mengambil duduk didepan Thommas, remaja itu melepas topi yang dipakai Thommas sambil tertawa kecil.
Diva sudah cukup berani dan tidak terlalu canggung dengan remaja yang sudah cukup lama berstatus kekasihnya itu, meski hingga saat ini setiap bangun tidur Diva selalu meyakinkan dirinya jika Thommas bukanlah mimpi semata.
Thommas melepas hipseat Loren dan mendudukan bayi itu ditengah-tengah antara dirinya dan Diva.
"Gue nanya guntur aja ntar, mau STAN udah telat banget, nggak jamin lulus juga, mau Arsitek bareng Sammuel gue nggak yakin banget." Ucap Thommas berbicara sambil memperhatikan Loren yang nampak tertawa dan sibuk dengan mainannya seorang diri.
Tanpa sadar Thommas menarik sisi bibirnya.
Diva diam dan memperhatikan lelaki yang jauh lebih besar didepannya itu, suasana ruangan itu hening hanya diisi suara Loren yang tidak dapat dimengerti dan Diva terdiam, remaja itu menyadari jika dirinya tidak pernah benar-benar memperhatikan Thommas.
Wajahnya tegas dilengkapi dengan hidung mancung dan rahang tegas, meski bibir remaja itu lebih gelap karena memang Thommas adalah perokok aktif sebagaimana Guntur dan Sammuel, namun hal itu tidak mengurangi sedikitpun ketampanannya, Diva bersemu tanpa sadar.
Remaja itu menyadari kenapa Sammuel selalu diam saat memperhatikan Guntur, kenapa Sammuel mengatakan jika Guntur tidak akan ia lepaskan.
Karena pada nyatanya Diva sudah mengerti hal itu hanya dalam beberapa menit diam memperhatikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
F
HumorSPIN OFF SOFTCORE Tidak semua orang bisa langsung beradaptasi dengan perubahan besar yang datang pada hidupnya, Diva adalah salah satu dari orang yang mungkin bisa mengatakan dirinya beruntung dan sial disaat bersamaan. Kenyataan mengatakan jika Tho...