Alissa baru saja pulang dari kampus, hari ini cukup melelahkan untuknya, otaknya butuh refreshing.
"Aku pulang nek."
Alissa mencium wangi masakan yang membuat selera makannya bertambah tapi dia sangat terkejut ketika melihat neneknya memasak di dapur bersama Xandrina. Mereka adalah tetangga dan Alissa tidak tahu bagaimana Xandrina bisa begitu akrab dengan neneknya.
"Loh adik kecil sudah pulang."
Ucap Xandrina pada Alissa yang masih mematung.
Seperti biasa Xandrina selalu menyebut Alissa itu adik, entah itu adiknya atau adik Farras."Alissa sayang sebentar lagi makan siang siap kamu tunggu di meja makan ya, nenek tahu kamu pasti lelah dan lapar setelah menghadapi ujian di kampus."
Alissa menghembuskan napas nya dengan kasar.
"Tentu saja nek, belajar itu sangat melelahkan, kalau bukan karena Farras yang terus memaksaku untuk belajar dan mendapat nilai sempurna sepertinya aku ingin berhenti kuliah saja."
Ucap Alissa sambil berjalan menuju meja makan meninggalkan neneknya dan Xandrina.Xandrina yang mendengar ucapan Alissa pun jadi penasaran, dia ingin tahu lebih tentang Farras dan Alissa.
"Sepertinya Alissa tidak bersemangat nek, bolehkah aku memberikan support untuknya."
Ucap Xandrina sambil terus memperhatikan Alissa."Tentu saja nak, tolong nasihati dia agar tidak malas-malasan."
"Siap nek."
Alissa duduk bersandar di bangku meja makan sambil memejamkan matanya, dia merasa kalau dia sudah salah jurusan tapi dia juga tidak punya bakat di bidang lain, perasaan ini sangat membuatnya tertekan.
"Jadi kalau bukan karena Farras kau tidak akan belajar?."
Alissa terkejut dan langsung membuka matanya menatap asal suara itu, ada Xandrina yang duduk di depannya.
"Kenapa kau ada disini?."
Tanya Alissa malas."Kau menjawab pertanyaan dengan pertanyaan, itu adalah ciri-ciri orang bodoh."
Ucap Xandrina sarkas."Ya memang aku bodoh, terserah kau saja mau bilang apa."
Jawab Alissa pasrah dengan hinaan Xandrina."Sejak kapan kau menyukai Farras?."
Tanya Xandrina membuat Alissa yang semula tidak bersemangat berubah menjadi agak antusias."Sejak sma."
Jawab Alissa tersenyum.Xandrina tidak percaya melihat ini, Alissa yang berubah mood dengan cepat saat membicarakan Farras. Itu karena Alissa selalu senang jika ada yang bertanya padanya tentang hubungan nya dengan Farras, dia suka bercerita tentang dirinya dan Farras. Perasaannya bisa berubah mendadak jika menyangkut Farras.
"Kalau aku sejak dia menolongku, saat kakiku terkilir dan ada kau juga disitu kalau tidak salah."
"Apa?maksudmu?."
Ucap Alissa mengeraskan suaranya dan mencoba memahami ucapan Xandrina."Aku menyukai Farras."
Ucap Xandrina dengan entengnya.Alissa sudah tidak bisa berkata-kata lagi, ini adalah mimpi buruk untuknya.
"Aku tahu kau sangat menyukai Farras dan selalu mengejarnya tapi kau tenang saja karena aku akan bersaing dengan sehat, tinggal kita lihat siapa nanti yang akan mendapatkan hati Farras."
"Kau sangat menyebalkan Xandrina."
Alissa mengacak rambutnya sendiri karena frustasi.
"Bagaimana bisa kau menyukai Farras?.""Kenapa tidak bisa?dia itu tipe ku, aku belum pernah melihat pria sepertinya dan bagiku saat ini dia sangat istimewa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Farras & Alissa
RomanceDear Farras Semua orang tahu kalau aku menyukaimu bahkan tukang somay di kantin pun tahu kalau aku suka padamu. Semua orang juga tahu kalau kamu tidak menyukaiku dan tukang somay di kantin juga tahu kalau kamu tidak suka padaku. Sudah berkali-kali...