4 Pahlawan

24 1 0
                                    

"Kepada sang merah putih, hormat gerak!."
Pemimpin upacara mengatakan nya dengan lantang Alissa membayangkan kalau yang menjadi pemimpin upacara itu adalah Farras,betapa gagah dan tampannya.
Kali ini lagi-lagi Alissa mengambil barisan di dekat Farras hanya terhalang satu barisan, padahal kemarin dia mengatakan bahwa ingin melupakan cinta pertama nya itu tapi apa boleh buat dia tidak bisa,terlalu sulit.

Farras merasa sejak tadi ada yang memperhatikan nya,siapa lagi kalau bukan si gadis pengganggu yaitu Alissa.Farras heran kenapa Alissa selalu mendapat barisan dekat dengannya saat upacara bendera,itu pasti sudah direncanakan bahkan dia juga mengikuti ekskul musik yang juga Farras geluti selama di  SMA ini.

Sebenarnya Farras merasa bersalah pada Alissa karena sudah memarahinya di depan teman-temannya waktu itu,pasti dia sangat malu tapi memangnya siapa yang suruh dia membuat surat cinta segala untuk Farras.Belum lagi gadis itu selalu mempermalukan Farras ketika dia bersama teman-temannya, karena apa? teman-teman  Alissa selalu meneriaki nama Alissa di depan Farras dan itu membuat Farras jadi di ledek semua teman-temannya.

Tapi rasanya semakin dia sebal pada Alissa semakin Alissa terus mengganggu nya lihat saja kemarin, tiba-tiba dia datang kerumah Farras bersama ibunya yang ternyata adalah sahabat mamanya sejak kecil,Farras jadi makin pusing ketika mamaya terus memuji-muji Alissa  didepannya, sepertinya mamanya sangat menyukai Alissa.

"Alissa itu gadis imut dan cantik,kenapa kau tidak suka padanya seperti dia sangat menyukaimu."Itulah yang mamaya katakan.

Tahu sendiri Farras tidak bisa membantah mamanya,Farras takut kalau mamanya akan berpikir untuk menjodohkan nya dengan Alissa.Bukannya dia tidak suka Alissa,tapi Alissa itu sama sekali bukan tipenya belum lagi gadis itu rese nya minta ampun,membayangkan Alissa jadi pacarnya saja dia sudah pusing apalagi jika jadi istrinya, Tuhan mending ia tidak usah menikah saja.

_____

Alissa merasa kecewa ketika tadi Farras membuang muka saat Alissa mencoba tersenyum pada pria itu, dikiranya Farras akan baik seperti dirumahnya kemarin ternyata dia tetaplah pria dingin yang selalu sinis padanya, harusnya Alissa tidak usah berharap.

"Kok Lo bawa kamus setiap hari sih Sa?kan hari ini ga ada pelajaran bahasa Inggris."Ucap Widi salah satu gengnya.

Di kelas Alissa saat ini sedang jam kosong guru yang mengajar tidak masuk karena sakit jadi Alissa pindah tempat duduk bersama Widi untuk minta diajarkan bahasa Inggris,Widi itu bahasa Inggris nya lumayan jago,dengan membawa kamus Sasa pindah ke tempat Widi.

"Kan Lo tau Wid gua orangnya pikun jadi gue bawa kamus ini setiap hari biar ga di hukum Miss Sri kalau ga bawa kamus."

"Oke deh pikun ayo kita baca-baca kamusnya."

Cara nya belajar dengan Widi yaitu dengan membaca kamus lalu Widi akan mengajari Alissa cara pengucapan bahasa Inggris yang benar,seru sekali belajar dengan Widi.Dia termasuk murid paling pintar di kelas Alissa sejak kelas sepuluh Widi selalu mendapat peringkat kedua.Berbeda dengan Alissa yang hanya sepuluh besar,lumayan lah daripada tidak sama sekali.

"Assalamualaikum"
Aku melihat ke asal suara itu di depan pintu kelas, Alissa bisa melihat jelas siapa yang datang itu karena Widi duduk di bangku paling depan dekat pintu.

"Walaikumsalam."Jawab semua teman-teman sekelasnya yang sedang asik mengobrol,juga Alissa yang menunduk tidak mau melihat orang itu.

"Permisi,mau pinjam Kamus ada yang bawa gak?."Tanyanya.

"Loh nih, Sasa bawa."Sahut Widi yang duduk di samping Alissa.

Alissa yang sedang memegang kamus pun tidak bisa mengelak lagi.

Farras & AlissaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang