2 Try to forget

30 3 0
                                    

Setelah kejadian kemarin rasanya Alissa akan melupakan Farras saja,itu karena Farras tidak bisa menghargainya.Kemarin Alissa kesal pada Farras tapi kenapa dia tidak bisa membenci Farras,mungkin karena alissa terlalu mencintainya.Bagaimana bisa melupakan Farras jika setiap hari Alissa terus melihatnya,dan sekarang Farras juga menatapnya dengan tatapan mengintimidasi kelihatan sekali kalau dia tidak suka Alissa,lihat saja Alissa juga akan melupakannya.Percuma saja mencintai seseorang yang tidak menyukainya, buang-buang air matanya saja.

"Bu,dulu waktu pacaran sama ayah yang suka duluan ayah atau Ibu?."Alissa bertanya pada ibunya yang sedang menyiapkan sarapan pagi.

"Ibu dan ayah itu sama-sama suka tapi ayah yang nembak ibu lah."Jawab Ibunya.

"Ohh."
Enak sekali sama-sama suka dan di tembak duluan,apa kabar dengan dirinya yang menyukai seorang diri.

"Kenapa kamu tanya-tanya?lagi jatuh cinta ya?atau ada yang nembak?."

Alissa langsung tersentak ketika mendengar ucapan Ibunya,dia agak malu.Ibunya Alissa tahu bahwa putrinya sedang jatuh cinta pada teman di sekolahnya.

"Tidak Ibu,hanya bertanya."

"Ohh kirain."Jawab Ibunya pura-pura tidak tahu.

"Yaudah Sasa berangkat ya Bu."Alissa meminta tangan ibunya untuk di salimi.

"Iya hati-hati,ehh Sa hari Sabtu kan libur tuh ikut ibu ya kerumahnya tante Rani mau coba resep kue baru."

"Tante Rani? siapa tuh?."

"Ada temen Ibu, kamu bisa kan?."

"Yaudah iya, Sasa berangkat ya Assalamualaikum."

"Walaikumsalam."

Ibunya Alissa bernama Mei,dia suka ikut kursus membuat kue kadang menjualnya kalau ada pesanan lumayan katanya dari pada tidak ada kesibukan dirumah,sedangkan ayahnya adalah Derry Sudrajat seorang arsitek.Alissa adalah anak tunggal yang selalu kesepian,untung saja ada Ibunya sekaligus sahabat sejatinya.
Itu sedikit gambaran tentang keluarganya Alissa,kembali lagi ke lingkungan sekolah.

"Gue minta maaf Sa,kalau aja gue gak asal titip coklat itu pasti ga akan jadi kaya gini,Farras ga akan marah sama Lo."Ucap Syafa yang berada di kelas Alissa saat jam istirahat.

"Sudahlah Fa,gue gapapa kok."

"Tapi gue gak enak banget sama lo."

"Lo tuh kaya sama siapa aja ya,gue ini Sasa sahabat Lo dan gue ga akan marah sama Lo cuma karena masalah cowo sombong itu."

"Yaudah gue balik ke kelas ya Sa."
Alissa menjawab dengan anggukan dan senyum manis.

Syafa mengira kalau Alissa marah padanya padahal sama sekali tidak,atas kejadian kemarin Alissa hanya menyalahkan dirinya sendiri.

Gara-gara masalah ini dia jadi tidak fokus belajar di kelas apalagi kalau pelajaran matematika seperti saat ini.

"Permisi Bu saya mau manggil Alissa Priscilia di suruh sama Bu Salbiah ke kelas dua belas IPA dua."Suara itu terdengar saat sedang Alissa mencoba menyelesaikan soal mtk yang di berikan Bu Nur guru mtk nya.

"Sasa kamu di panggil."Ucap Bu Nur.

Alissa melihat yang memanggil ini adalah teman sekelasnya Syafa yang berarti juga teman sekelasnya Farras,matilah kenapa dia memanggil Alissa untuk ke kelasnya.Alissa mengikuti anak perempuan yang memanggilnya itu,dia terlihat sombong bahkan tidak mau menoleh pada Alissa padahal Alissa ingin bertanya kenapa dia dipanggil ke kelas si cewek ini karena perasaannya sungguh tidak enak.

Sampai di depan kelasnya Alissa berusaha menguatkan diriku agar kakinya bisa melangkah masuk ketempat dimana dia dipermalukan kemarin.
"Assalamualaikum."Ucapnya di ambang pintu.

Farras & AlissaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang