23 Campus ambassador

23 1 0
                                    

Alissa membuka matanya di pagi hari, melihat seisi kamarnya, tidak lupa fotonya bersama Farras dan matanya berhenti pada buket bunga mawar yang Farras berikan untuknya. Dia pun beranjak untuk mengurus bunga itu, Alissa meletakkan bunga segar itu satu persatu di vas. Salah satu dari bunga itu sudah ada yang layu, Alissa sedih melihatnya bahkan dia tidak ingin semua mawar ini layu. Alissa jadi berpikir bagaimana jika dia menghitung mawar yang layu setiap harinya dan saat mawar terakhir layu maka saat itu Farras sudah jatuh cinta padanya.

Semoga saja.

Saat ini Alissa sedang giat latihan untuk pemilihan duta kampus yang akan diadakan besok, ada empat finalis yang terpilih termasuk dia dan Dylan, Farras dan Xandrina.

Sejak perkelahian antara Farras dan Dylan sampai saat ini mereka belum bertemu lagi dan Alissa memutuskan untuk berlatih sendiri-sendiri dulu. Farras yang sangat posesif pun setiap hari bertanya pada Alissa tentang nilainya yang harus selalu bagus, jujur Alissa merasa Farras berlebihan soal ini tapi di sisi lain dia juga senang karena Farras memperhatikannya.

Seperti biasa Alissa menyempatkan untuk lari pagi keliling komplek rumah nya, sialnya Alissa malah di ikuti orang gila saat lari pagi, Alissa tidak tahu bagaimana bisa orang gila itu masuk komplek.

"Pergi dari sini!kenapa kau mengikuti ku?!."
Ucap Alissa pada orang gila itu.

"Kau mirip mantan pacarku nona."
Ucap orang gila itu sambil senyum-senyum membuat Alissa bergidik geli.

Alissa memutuskan untuk lari dari pria gila itu, tapi orang gila nya malah mengejar Alissa.

"Ku bilang jangan mengikutiku, aaaaakkkk."
Alissa terus berlari sambil berteriak, ini masih sangat pagi mungkin saja penghuni komplek masih tidur jadi tidak ada yang mendengar teriakan Alissa.

Dengan napas tersenggal Alissa menghentikan langkahnya.

"Baiklah kau mau apa?hah?."
Tanya Alissa menantang.

"Kau lihatlah ini sekali saja."
Ucap orang gila itu sambil menunjuk ke bagian bawahnya dan bersiap meloloskan celananya.

"Apa kau gila?ah iya kau memang gila, kenapa kau melakukan ini?."

Jantung Alissa berdebar sangat kencang, dia sangat takut. Sampai Alissa melihat sebuah sepatu melayang mengenai kepala si pria gila di depannya.

"Oh kau!aku harus lari."
Pria gila itu lari kocak kacir melihat siapa yang datang.

Xandrina menyelamatkan Alissa dari orang gila mesum yang hampir saja menodai matanya, tapi pertanyaan di kepala Alissa adalah bagaimana Xandrina bisa ada di area komplek rumahnya.

"Apa kau baik-baik saja?beberapa hari yang lalu dia juga melakukan hal yang sama padaku tapi aku sudah memberinya pelajaran sampai dia takut  saat melihatku."

Kelihatannya Xandrina juga sedang lari pagi, itu bisa di lihat dari outfit nya.

"Aku baik-baik saja Xandrina terimakasih sudah membantuku, tapi bagaimana kau bisa ada di komplek rumah ku?."

"Memangnya kau saja yang tinggal disini?aku juga, bahkan rumahku berada tepat di depan rumahmu."

"Benarkah?kenapa baru sekarang kita bertemu?."
Tanya Alissa terkejut.

"Entahlah."
Ucap Xandrina mengangkat bahunya.

Mereka pun akhirnya berjalan bersama, Xandrina merasa kalau Alissa adalah saingannya dalam mendapatkan hati Farras tapi gadis ini terlalu lemah untuk menjadi tandingannya dan itu membuatnya sama sekali tidak tertantang untuk bersaing dengan Alissa.

"Sejak kapan kau dan Farras dekat?."
Tanya Xandrina tiba-tiba.

"Sudah cukup lama sejak kami sma, memangnya kenapa?."

Farras & AlissaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang