"hey Seong Hwa!"sapa Jake yang kini sudah berjalan di samping Seong Hwa entah sejak kapan.
"Uh...kau mengejutkanku!"
"Ah..maaf!"
"Umm kenapa?ada sesuatu?aaa aku tau apa kau mau memberi hadiah padaku?"ucap Seong Hwa semangat.
"Hadiah apanya?tidakk!"ucap Jake lantang
"Eish aku kira,soalnya kan besok hari valentine,tadi saja di kelas banyak yang membicarakan coklat aughhh itu membuat kepalaku pusing!"racau Seong Hwa sambil tetap berjalan.
"Apa kau pernah mendapatkannya?"
"Apa?"
"Coklat?"
"Mmm pernah,tapi itu dari kakak ku!"
"Kakak?dari lelaki?tidak pernah?"
"Hmm dari kakakku cuma itu saja!"
"Ah begitu,apa kau suka coklat?"
"Ohooo ada apa ini,apa Jake akan memberi Seong Hwa yang manis ini coklat?"ucap Seong Hwa imut membuat senyum sumringah terbesit dari Jake
"Aih bukan begitu,kau sudah berharap tadi,oleh karena itu aku akan memberinya padamu oke!"ucap Jake mengacungkan jempolnya.
"Ohoooo arraseoo aku menunggu!"ucap Seong Hwa mengacungkan jempolnya membalas Jake.
"Chaeryong dan Rani dimana bukankah biasanya kau bersama mereka?"
"Ah mereka?mereka bilang mau pulang cepat,jadi mereka pulang duluan barusan!"
"Kau mau aku antar?"
"Nee?"
"Ahmm itu...aku sedang tidak sibuk,biasanya aku tidak mau mengantar orang,ini pertama kalinya karena kau teman,gimana?mau ga?"
"Sayang sekali,aku ada sepeda dan tidak mungkin ku tinggal di sekolah!"ucap Seong Hwa menolak ajakan Jake,tampak raut wajah Jake kecewa namun kembali tersenyum.
"Kalau begitu,aku berjanji akan mengantarmu lain kali,kalau begitu aku pulang duluan bye!"ucap Jake lalu meninggalkan Seong Hwa tidak lupa memberi lambaian tangan
"Dia imut,ah aku ingat aku pernah suka padanya bukan?kenapa sepertinya sekarang tidak lagi?huhh dasar hati!"ucap Seong Hwa memegang dada kirinya lalu beranjak mengambil sepedanya.Begitu sampai rumah,Seokjin langsung masuk ya tidak mengucapkan salam atau kode bahwa ia telah pulang,karena ia sendirian,ayah dan ibunya selalu sibuk bekerja.
Namun saat melewati ruang tamu,langkah Seokjin terhenti dia melihat ayahnya yang sedang duduk di sofa mahal itu dengan ibunya yang seperti menyediakan teh pada ayahnya.Seokjin berusaha untuk mengabaikan mereka lalu berjalan menjauh.
"Kim Seokjin!"panggil Ayah Jin yang matanya masih kearah hp dan membuat perhatian Seokjin kini teralih padanya.
"Sudah berapa kali ku katakan padamuuu!!"teriak Ayah Seokjin membuat Jin terkejut begitu juga dengan ibunya.
"Tskk untuk apa ayah pulang jika hanya ingin membuat keributan!"Demo Seokjin dengan tenang.membuat ekspresi wajah ayahnya menjadi tampak marah sedangkan ibunya sangat khawatir."Apa katamu?"tanya ayah Jin arogan sambil berjalan mendekati Seokjin.
"Apa Katamuu?"teriak Ayah Jin lagi karena tidak mendapat jawaban dari anaknya tsb.
"Yaa Kim Mingyu!hentikan,kau tidak berhak berteriak dirumah ini!"teriak Seokjin lagi pada Ayahnya membuat ayahnya semakin marah dan tidak bisa mengontrol emosinya sehingga ia melampiaskannya dengan melayangkan satu pukulan di wajah Seokjin.Bughh
"Aa tidakk tidakk suamiku jangannn!"ucap Ibu Jin berlari dan berusaha melindungi Seokjin yang masih terdiam memegangi bibirnya yang sedikit berdarah.
"Minggir!"ucap Mingyu sambil mendorong istrinya itu dan tanpa membuat istrinya tersebut terjatuh.tidak terima dengan yang terjadi pada ibunya,Seokjin langsung marah dan memukul lagi wajah ayahnya lalu berjalan ke arah ibunya membantu ibunya bangkit berdiri."Apa yang kau lakukan brengsek!"teriak Seokjin pada ayahnya.
"Apa yang kau katakan?"bentak Mingyu
"Kau..pria brengsek,kenapa harus ibu kenapa?"balas Seokjin teriak sambil menangis.
"Apa kau tidak memiliki malu lagi hah?lihat,ayah mendapat laporan lagi nilaimu bulan ini juga menurun lagi!apa kau tau?itu sangat memalukan bagi ayah,apa kau tidak merasa malu?"tekan Mingyu pada putranya tsb."Ani!aku tidak malu!"balas Jin lantang
"Apa yang...."
"AKU BUKAN ANAKMU!"teriak Seokjin seketika membuat Mingyu terdiam.
"Aku bukan bagian dari keluarga ini bukan?TIDAK!,aku...cuma orang yang kalian kasihani sehingga kalian pungut!"teriak Seokjin.
"Jinnie ah hentikan nak hentikan!"ucap ibu Seokjin yang menangis dibelakang punggung anaknya itu.lalu Seokjin mulai berjalan menjauh dari ibunya namun tiba tiba Mingyu menahan tangan Jin lalu memukul wajah Jin lagi membuat bibirnya tambah berdarah lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who?
Mystery / Thrillerjangan mencoba memenuhi harapan orang lain.aku ingin kau hidup dengan nilai nilai yang kau dapatkan dengan usahamu sendiri.tidak apa jika kau memulainya pelan pelan,jangan terlalu memaksakan dirimu!