ᕙ[12]ᕗ

9 3 0
                                    

Seokjin perlahan masuk ke rumahnya dan lagi lagi pandangannya saat ini membuatnya tampak kesal sehingga ia mendesah kasar melihat pemandangan di depannya saat ini.

"Kim Seokjin,apa kau tidak memiliki sopan santun lagi?kau tidak menyapa ayahmu dan mengabaikan ayahmu begitu saja?"tanya Mingyu yang duduk di sofa bersama Jake dan istrinya.
"Tskk apa kau pernah menganggap diriku anakmu?"tanya Seokjin datar berdecih pelan
"Duduklah,ayah ingin bicara padamu!"ucap Mingyu yang langsung dituruti Seokjin.dia tampak duduk di sofa sendiri sedangkan Jake duduk diapit oleh kedua orang tuanya di sofa panjang membuat Seokjin tersenyum pahit sekilas.

"Jadi,hal apa yang membuat kita sekeluarga tiba tiba berkumpul begini?"tanya Seokjin sambil menunggingkan sebelah bibirnya

"Ayah dengar,baru baru ini Minju membuat masalah di sekolah!"
"Apa urusannya denganku?"
"Manajer Park mengatakan bahwa putrinya sangat menyukaimu,dan kau juga pernah sangat dekat dengannya kan?"
"Jadi?"
"Ayah akan mengatur jadwal pertunangan kalian!"ucap Mingyu santai membuat Seokjin menggertakkan giginya
"Tidak mau!"bantah Seokjin dingin dan datar
"Apa maksudmu,ini bagus untuk perusahaan kita,lagipula ini bisa lumayan memperbaiki reputasi mu yang buruk!ini alasan demi kebaikanmu!"perjelas Mingyu
"Tskkk dasar bajingan!"decih Seokjin
"Apa katamu?"bentak Mingyu
"Apa harus aku yang selalu menjadi KORBAN???kenapa harus aku?kenapa bukan Jake?anak?tskk itu hanya ungkapan sampah buatku dikeluarga iniii,ini hanya bagus untukmu,bisnismu akan berjalan lancar,investasimu semakin besar,tapi aku?...AKUUU???aku hanya tumbal di keluarga ini!!Shiball"Bantah Seokjin sambil sesekali berteriak dan meneteskan air mata

"Ayah...apa ayah serius?"tanya Jake pada Mingyu khawatir pada Seokjin
"Tentu saja,dia buruk dalam hal berprestasi,setidaknya dia harus ada gunanya dirumah ini sebagai anak!"
"sudah berapa kali kukatakan AKU BUKAN ANAKMUUUU!jadi,jangan pernah mengatakan aku anakmu,keluar dari rumah ini,kembali ke rumah kalian,ini rumah ibu dan ayahku.kalian hanya menumpang.dan juga berikan semua kekuasaan ayahku padaku,aku..bisa mengurusnya sendiri!"
"Yaksss dasar anak brengsekk!"ucap Mingyu kesal lalu mendaratkan satu pukulan di pipi Seokjin membuat sedikit darah keluar dari bibirnya.

"Bunuh ....BUNUH AKU SEPERTI KAU MEMBUNUHH KEDUA ORANGTUAKUUUU!!!"teriak Seokjin menahan tangis yang sudah berlinang
"Apa maksudmu!"tanya Mingyu terkejut mendengar perkataan Seokjin
"Apa kau kira aku sangat bodoh saat itu?memang benar!!!aku hanya anak berusia 10 tahun saat itu,tapi aku tau kenapa orangtuaku meninggall,kau selalu iri dengan ayahku...kauuu sangat membenci kehadiran ayahku...KAUUUU...!"
"hentikan...apapun yang terjadi kau harus bertunangan dengan Minju

"Tidak mau,lagipula aku menyukai seseorang,jangan memancing amarahku,sebelum aku benar benar mengusir kalian semua dari rumahku!"ucap Seokjin mengambil sweaternya di ujung Sofa lalu berjalan hendak meninggalkan 3 orang itu

"Apa itu Seong Hwa?"suara Jake menghentikan langkah Seokjin
"Tskkk kenapa?itu benar,ternyata kau benar benar pintar!"ucap Seokjin datar lalu mulai berjalan kembali.

Seokjin kembali dengan sepeda motornya dijalanan,tidak memperdulikan orang orang dijalanan.Seokjin menahan tangisnya dibalik helm yang ia kenakan seakan Seokjin meluapkan emosinya melalui sepeda motornya.

Seong Hwa saat ini sedang keluar mengendari sepedanya untuk menikmati angin malam lagi seperti tadi malam.sepertinya hal itu sudah menjadi hobi Seong Hwa akhir akhir ini.saat Seong Hwa hendak menyebrang menggunakan sepeda nya,tiba tiba ada sepeda motor yang melaju dengan cepat sehingga membuat Seong Hwa membanting stang sepedanya dan membuatnya terjatuh.

"Akhhh ini sakit ssshhh!"desis Seong Hwa melihat siku nya terluka.sepeda motor yang melaju kencang itu terlihat berhenti sejenak dan sedang memandang Seong Hwa saat ini.

"S...Seokjin?itu dia bukan?Yakkk Kim Seokjin kau menabrakku!apaan kau ini!!"teriak Seong Hwa berusaha berdiri.namun Seokjin tetap berdiam diri di motor besarnya itu,memandangi Seong Hwa dari kaca spion yang mulai mendekat padanya.
"Maaf!"lirih Seokjin pelan lalu mulai mengendari motornya kembali seperti sedang kesetanan.

Who?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang