Sister

5.6K 125 4
                                    

Aku tengah duduk di meja belajarku. Kakiku ku goyang goyangkan, tanganku memegang bolpoin yang ku tekan ke pipiku. Pikiranku hanyut bukan ke tugas yang berada di depan mataku. Melainkan ke video yang aku terima dari kak Ara beberapa minggu lalu.

Aku terus memikirkan itu, aku bahkan bertanya pada kak Ara seakan memastikan bahwa itu adalah orang yang aku kenal.

Dia memang suka berperilaku seksi, pakaiannya pun kerap sekali minim, ataupun ketat. Dan aku juga tau betul sifatnya yang sudab dewasa itu.

Tapi memikirkannya melakukan hal yang sama sepertiku?

Tak pernah sedikitpun aku memikirkan itu.

Apa aku tanya langsung ya?
Aku menimbang nimbang itu, bolpoin yang aku pegang itu ku ketuk ketuk ke mejaku.

Besok kegiatan bareng sih

Aku berpikir cukup lama sampai sebuah pesan di ponselku muncul.

Ngel.

Dia...
Kenapa bisa kebetulan seperti itu?

Besok jalan kelar kegiatan
Mau gak?

Oke sepertinya aku akan menanyakan padanya besok.

*****

Aku terbangun dari tidurku karena panggilan yang muncul di ponselku.

"Engghh kak Ara?" heranku melihat nama yang muncul disana.

Aku pun mengangkat panggilannya yang membangunkan pagiku itu.

"Mpphhhhh Kittiiiiii...."

Mataku seketika membulat, aku menatap ponselku lagi seakan memastikan apa yang kudengar.

"Oouuuhhh Araaaahhhhhh udahhhhh...."

Suara yang berbeda muncul dari panggilan itu. Aku jadi heran dengan apa yang terjadi sebenarnya. Sampai request videocall pun muncul memperlihatkan wajah kak Ara dan juga tubuh gadis lain yang tengah telanjang dan tampak terengah engah. Napasnya terlihat begitu berat.

Payudaranya setipe denganku, perutnya ramping walau sedikit buncit, kulitnya mulus. Tubuh yang sangat memanjakan mata.

Saat aku masih menikmatin pemandangan itu. Kak Ara mematikan video call itu dan mengirimkan stiker melet di chat kami.

"Ck, kak Ara pagi pagi bikin horny aja.." aku mengomel, jujur saja ketika mendengar desahan dan melihat bentuk tubuh yang indah seperti tadi membuat napsuku ikut naik.

Aku segera menyibakkan selimutku, aku membuka celana piyamaku dan melemparnya begitu saja. Aku pun menyandarkan tubuhku ke kepala kasur berusaha mencari posisinya. Kedua pahaku pun ke renggangkan.

"Angelll,"

"Iya Mami!"

"Sarapan!"

"Iya bentar!"

"Papa kamu udah mau berangkat,"

Hadehh.
Baiklah mau tidak mau aku membatalkan semua rencanaku dan segera turun ke lantai bawah.

******

Aku duduk di ruang tengah menunggu Jessi. Orang yang hari ini bertemu denganku dan orang yang selama ini aku curigai. Kakiku ku ayunkan seakan mengikis rasa bosan yang melanda.

Ngantuk.

Aku menopang daguku mengamati sekitar yang sepi. Jessi tak kunjung muncul, orang orang lain pun tak muncul juga. Aku beranjak dari dudukku dan berjalan menuju kamar mandi. Tempat yang lebih adem dan nyaman untuk tidur.

Another SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang