Sepi

7.9K 164 3
                                    

Mataku terbuka dari lelapnya tidurku pagi ini. Aku memejamkan kembali mataku kemudian membukanya lgi beberapa kali berusaha mencari kesadaran.

Hari ini adalah hari libur sekolah. Kapan lagi kan hari senin gini libur?

Udah kayak jeketi banget gak sih? Wkwkwk

Tapi hari ini sih ada Battle Night. Jadi ya ga sepenuhnya libur juga. Walaupun aku seneng banget bisa bangun lebih siang dibanding biasanya.

Aku beranjak dari kasur kemudian mengambil ponselku.

Seperti pagi pagi biasanya. Aku akan mengirimkan sebuah tweet untuk menyapa para fans fansku itu.

Hai hehe aku hari ini libur jd baru bangunn 🤪

"Hah emang iya jam sebelas?" Ucapku kaget.

Beneran jam 11 guys.

Mama aku marah gak ya?

Eh tapi kan aku kunci pintu ya. Lagian mama aku juga kerja hari ini.

Hmmm...

Aku keluar dari kamar kemudian turun ke lantai dua aku melirik kesana kemari mencari keberadaan Mama.

Dan nihil.

Aku tersenyum kemudian mencari sesuatu di kulkas. Aku mengambil gelas berisi banyak es batu kemudian berjalan menuju ruang tamu sambil memakan es batu di mulutku.

Aku mengambil hapeku lagi mencari cari hal menarik yang muncul di timeline twitterku.

Hmmm

Hmmmm

Aku bersenandung pelan sambil menikmati es batu yang ada di mulutku ini. Dingin sih memang tapi justru itu rasa nikmat sebenarnya!

Kalian harus coba deh.

Ya kalo tua sih biasanya ngilu.

Hehe

Aku yang bosan itu beralih ke arah line. Baru saja membuka line sebuah panggilan dari Kak Ara muncul di layar ponselku.

"Ya kak kenapa?"

"Kamu lagi dimana?"

"Aku lagi di rumah kak."

"Kamu nanti ada kegiatan?"

"Aku nanti ada battle night kak. Kenapa?"

"Yah... Iya juga ya. Aku lupa."

"Emang kenapa kak?"

"Selagi senggang gini rasanya pengen ketemu."

"Yahh kapan kapan deh kak."

"Kamu lagi sendirian gak?"

"Iya kak kenapa?"

"Coba aktifin kamera kamu."

Aku mengikuti perintah kak Ara. Wajah kak Ara terlihat di layar ponselku hingga ia menjauhkan kameranya perlahan.

"Uhukk uhuk!"

"Ehh kenapa kamu kenapa?"

"Kak Ara ngapain telanjang!"

"Hehehe. Bagus gak badan kakak?"

Aku menelan ludahku kemudian melihat badan Kak Ara yang terlihat di layar. Begitu wah...

"Bagus banget kak."

"Hehe jadi malu. Aku mau liat badan kamu dong."

"Eh buat apa kak?"

"Aku mau liat. Masa gaboleh?"

"Aku lagi di ruang tamu kak."

"Katanya ga ada orang?"

"I-iya sih."

"Buka dong. Aku aja udah buka masa kamu belom sih?"

Aku menggigit bibir bawahku kemudian meletakkan ponselku bersandar pada kaleng makanan di meja.

Dengan ragu aku mulai melepas baju yang aku kenakan kemudian menaruhnya di sofa sebelahku. "Udah kak."

"Lagi dong."

Aku berdiri dan menarik celana serta celana dalamku secara langsung membuat aku kini dalam keadaan telanjang. Tangan kananku kugunakan menutup payudara kiri dan kanan. Sementara tangan kiriku menutupi area selangkanganku.

"Aku udah pernah liat di video video kamu kenapa harus ditutupin sih?"

"Tapi kak."

"Buka aja gapapa. Kamu cantik kok. Badan kamu juga bagus. Kenapa harus malu di depan aku?"

Aku menggigit bibir bawahku kemudian membuka semua tanganku perlahan. Kak Ara tersenyum senang melihat tubuhku.

"Sekarang coba kamu remes punya kamu kayak gini." Kak Ara kemudian menurunkan kameranya dan meremas dadanya sendiri.

Aku terangsang karena hal yang dilakukan oleh kak Ara. Tanganku seakan bergerak dengan sendirinya. Kemudian mulai meremasnya dengan lembut.

"Mpphhh ahhhh...." aku mulai mendesah karena remasanku sendiri.

Tangan kiriku pun tak tinggal diam. Ia ikut meremas dadaku, "Eeenggghh ahhhh kakkk remesss punya akuu kakkkhhhh."

"Remesss terusss Chrissstyyyyy ahhh iyaa eenakkk..."

Tangan kiri ku kuturunkan meraih vaginaku sendiri kemudian mulai merangsangnya, "Eenggghhh kakkkk akkuuuhh udah becekkkk."

Aku mempercepat gerakan tangan di vaginaku. Tak berapa lama tubuhku mengejang dan pinggulku terangkat beberapa kali.

"Eeenggghh ahh ahhhh kakkkkkkkk!!!!"

Aku langsung terkapar, mataku terpejam dengan lelahnya.

Saat aku membuka mataku. Aku melihat banyak sekali cairan yang ada di meja serta karpetku. Bahkan sofa yang aku pakai pun juga basah.

Aku mengambil ponselku, panggilan dari kak Ara sudah dimatikan mungkin karena aku terlalu lama dalam lelah tadi.

Aku mendapatkan sebuah notifikasi pesan.

Sebuah tweet yang ditambah dengan foto dari diriku yang tergeletak lemah di sofa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah tweet yang ditambah dengan foto dari diriku yang tergeletak lemah di sofa.

Pipiku merona merah merasakan malu. Diperlakukan seperti itu. Tapi pengalaman barusan sungguh menyenangkan.

Haruskah aku mencoba yang lebih gila lagi?

Tbc

Another SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang