Sudah setahun lebih semenjak kejadian itu. Kesibukan yang makin menyiksa ditambah kepergian kak Ara membuatku tak pernah lagi menyentuh akun itu. Aku menjatuhkan tubuhku di kasur. Rasa ngantuk belum mendera, tugas pun sudah tak ada lagi yang bisa ku kerjakan. Aku benar benar gabut saat ini.
Showroom?
Gak dulu deh males. Lagian kemaren juga udah.
Aku membuka laptopku yang berada di meja. Linimasa mulai ku jelajahi, tapi sama sekali tak ada yang menarik.
Apa saatnya aku membuka akun itu lagi? Aku menggigit kuku jari telunjukku. Lalu berdecak, jari jemariku seger mengetik username dan passwordku disana.
"Hah ga bisa dibuka?"
Aku terkejut melihatnya, aku kembali mengetiknya tapi lagi lagi tak bisa masuk. Aku cemberut melihatnya, aku mengeklik kembali akun dinasku. Kemudian aku melihat akunku dari akun dinas dan melihatnya dari sini.
"Ah suspend ya," keluhku.
"Bikin akun baru aja apa ya?"
Aku memilih membuka ponselku mencari kontak yang sudah lama sekali tak kusentuh.
Kak Ara..
Sent...
Responnya cepat sekali. Suara notif line itu tiba tiba muncul.
Kenapa sayang?
"Apa aku ajak call aja ya?" gumamku yang segera ku lakukan. Aku menekan tombol panggilan disana.
Tuuuttt..
Tuttt..."Halo?"
"Halo kak Ara?"
"Ih kangen!"
"Aku juga kangen kak,"
"Hahaha ada apa nih? Kok tiba tiba telpon? Udah malem loh,"
"Ini kak... akun aku,"
"Kan udah aku bilang dari lama kalo suspend,"
"Eh iya kah?"
"Iya, kamu mau main lagi?"
"Iya kak. Bosen nih,"
"Buat aja akun baru. Nanti aku bantu promoin kok. Tenang aja,"
"Makasih ya kak!"
"Aku minta pap kamu ya tapi?"
"Sekarang kak?"
"Habis ini aja,"
"Hmmm.. Kak Ara masih mainin akunnya?"
"Masih. Malah lebih aktif, aku ada konten berbayar juga. Kamu mau liat?"
"Konten berbayar?"
"Iya jadi aku bikin akun private gitu. Buat masuk kesana ntar mereka bayar deh,"
"Dapet uangnya banyak kak?" setelah mengucapkan itu aku segera menutup mulutku menyadari satu hal.
"Hahaha kamu tertarik mau bikin juga? Aku dapetnya mayan sih. Kamu pasti kalo ikut dapet lebih banyak,"
"Hmmm... gitu ya kak..."
"Member lain ada juga loh yang kayak gitu," ucapan kak Ara itu seketika membuatku terkejut.
Member lain?
Jadi...
"Siapa kak?"
"Kepo banget?"
"Kakk please kasih tau,"
Terdengar tawa kak Ara dari ponselku. Aku menggigit bibirku, jantungku berdetak tak karuan. Ada member alin di tempat ini lagi.
Tapi siapa?
"Aku kirimin deh salah satu videonya. Habis ini kamu kirimin video kamu ya, byeee..."
Panggilan itu pun mati. Sebuah notifikasi dari chat kak Ara pun muncul seketika.
Bikin aku twitternya dulu cepet
Aku pun menurutinya kemudian membuka kembali twitterku mencari nama yang cocok untuk username twitter ku yang baru.
lustfsh
Oke mungkin ini akan cocok. Ditambah aku akan menyensor hal hal penting nantinya dengan emote ikan. Makanya aku menyertakan fsh.
Setelah membuatnya aku pun memberitahu kak Ara dan tak lama sebuah notifikasi pengikut pun ku terima.
Sebagai awalan mungkin aku akan memberikan mereka sebuah video?
Aku pun mulai menyalakan kamera mengarahkannya ke bibirku. Jari telunjukku ku masukkan ke bibirku kemudian mengemutnya sebentar, sesekali bibir bawahku ku gigit untuk memberikan kesan sesual di video yang ku buat.
Kamera itu kemudian ku turunkan mengarahkan ke bagian dadaku yang masih tertutup dengan piyama yang ku kenakan, tangan kiriku mulai meraih kancingnya membukanya perlahan. Aku yang sudah tak mengenakan bra pun memperlihatkan dadaku yang putih bersih ke kamera.
Hanya dengan menyingkap piyamaku sedikit saja, dadaku pun terlihat, puting berwarna pink itu ku pamerkan. Jari ku menyentuh puting ku. Telunjuk dan jari tengahku menjeput putingku membuat desahan kecil keluar dari mulutku.
"Ssshhh ahhh..." sensasi yang sudah lama tak kurasakan itu mulai menjalar ke seluruh tubuh. Aku perlahan memilin putingku sendiri memainkannya dengan berbagai macam cara. Tubuhku merinding tak karuan karenanya.
Aku menghentikkan video itu sebentar, lalu mulai melepas celanaku. Aku mengintipnya dan rupanya bercak basah itu sudah terlihat di permukaan celana dalamku. Aku kemudian meletakkan ponselku dan merekam aktivitas bagian bawahku. Aku memainkan vaginaku tanpa melepas celana dalamku. Jari telunjukku itu ku gesekkan dengan kecepatan yang cukup cepat.
Tubuhku benar benar merinding merasakan setiap sentuhan yang kulakukan. Rasa gatal yang muncul di vaginaku membuat jariku semakin cepat bergerak, gesekkannya makin lama makin kuat. Pinggulku bergetar, aku mengalami orgasme setelah sekian lama.
Celana dalamku begitu basah seperti mengompol. Aku segera mematikan ponselku kemudian segera beristirahat.
Drrttt....
Drttt.."Halooo..."
"Mana videonya?"
"Eh iya kak hah bentar kak. Aku belom edit hahh hahh.."
"Oh baru istirahat ya?"
"Iya nih kak. Capek,"
"Utututu kasian. Yaudah aku tunggu ya,"
Akupun mengangguk walau jelas kak Ara tak dapat melihatnya. Aku segera membuka aplikasi edit video dan mengedit video yang baru saja ku buat.
Dan setelah selesai akupun memberikan video itu di timeline.
Tak lama sebuah quote tweet muncul.
Kangen bangettttt. Follow akun barunya rsty ya bby 😋Aku tersenyum melihatnya kemudian sebuah notifikasi kembali muncul di ponselku.
Ini ya video yang aku janjiin. Kenal kan sama ini? :p
Aku pun membuka video itu. Mataku seketika membulat wajahku merona merah.
Dia...
Teman seumuranku...Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Side
Fanfiction[18+] Terinspirasi dari @Snoowy10 Gadis 'polos' idola ibukota yang memiliki talenta yang mampu ia tunjukkan di depan para penonton. Ternyata memiliki sisi lain yang benar benar berbeda dari sisi yang aslinya. AC512