Kamar Mandi

11.4K 174 10
                                    

Aku baru saja selesai dengan GR ku hari ini. Tiba tiba saja seseorang menepuk pundakku.

"Eh iya kenapa Ci Gre?"

"Tadi lucu banget hahaha pas GR."

"Ih Ci Gree malu tauuu."

"Coba lagi dong lagii."

"Grrrr Auwwwgg Auwwggg!"

"Aaaaa gemessss.", Ci Gre langsung memelukku dan mencubit pipinya.

"Aaaa sakit Cii."

"Hahahaha. Yaudah siap siap ya."

"Eh Kristi. Mau temenin ke kamar mandi gak?"

"Eh?", Kak Ara datang langsung menarikku kemudian kami langsung berjalan cepat menuju F5.

Selama berjalan bersama kak Ara dia begitu fokus melihat ke depan. Tapi belum sampai di tempatnya dia sudah menghentikkan langkah kakinya.

"Makasih udah dengerin saranku."

"Saran kak Ara?"

Ka Ara tersenyum, "Kamu gak asing sama bibir ini?"

Aku memicingkan mataku menatap bibir tipis milik ka Ara. Mataku langsung membulat. Aku mengambil ponselku yang berada di saku.

Aku mengetik username xxzzzhhr di search twitter. Mataku membulat kaget.

"K-Kak... Kak Araaa!!"

Kak Ara tersenyum, "Mau testing di kamar mandi?"

Tanganku kembali ditarik. Aku yang terlalu terkejut itu hanya mengikuti langkahnya hingga kami sampai di salah satu bilik disana.

Kak Ara memegang daguku. Wajahnya tersenyum ke arahku. Tangan kirinya membelai pipiku dengan pelan.

"Kamu penasaran kan selama ini sama aku?"

"Kamu pasti kaget kemaren aku bilang soal itu?", Kak Ara terkekeh.

"Kamu emang polos ya? Bahkan sampai aku upload video sama Mira, sama Fiony kamu masih gatau siapa aku? Atau perlu aku upload video ini?"

Aku membulatkan mataku melihat video yang tengah diperlihatkan kak Ara padaku. Kak Ara tengah mencium dan mengulum payudara kak Chika.

Terlihat kak Chika mendesah diperlakukan seperti itu oleh Ka Ara. Lidah kak Ara begitu terampil seperti yang sering aku liat di akun miliknya.

Bibir tipis milik ka Ara pun begitu enak diliat membuat nilai plus dari setiap video dari kak Ara.

Layar ponsel kak Ara tiba tiba mati. Kak Ara kemudian meletakkan ponsel miliknya itu di saku celananya.

Kak Ara menekan jarinya di bibirku kemudian mencubitnya. "Awww kak."

"Bibir kamu tipis. Aku suka bibir yang tipis gini.", Kak Ara kemudian mendekatkan wajahnya lalu bibirnya menempel di bibirku.

Aku hanya diam tak tahu harus berbuat seperti apa. Memori mengenai ciuman yang pernah aku tonton mendadak hilang.

Bibir tipis kak Ara itu mulai mengulum bibir bawahku, lalu menyedotnya membuat desahan keluar dari mulutku.

Kak Ara mencium kembali bibirku, ia mencium sembari menjilati bibirku yang imut ini.

"Manis banget bibir kamu.", pujinya padaku.

Aku masih diam terpaku, tubuhku yang bersandar pada dinding bilik itu dihimpit oleh tubuh Kak Ara.

Kak Ara perlahan meraih tengkukku. Kemudian menariknya membuat ciumannya kian dalam kurasakan.

Aku dapat merasakan bibirnya yang manis, lidahnya yang mulai masuk ke dalam mulutku. Mataku terpejam merasakan setiap sentuhan lidahnya di mulutku.

Perlahan aku kehilangan perasaan itu. Rupanya kak Ara menarik dirinya. Mataku yang sebelumnya terpejam itu terbuka.

"Kak Ara...."

"Kita kolab ya kapan kapan?"

Tbc

👉👈

Another SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang