02. SEORANG AZKA

5.5K 581 23
                                    

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ(ﷺ)

-
-

Suara minta tolong itupun berhenti saat azka sudah sampai kepada gadis yang jatuh dari kuda itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suara minta tolong itupun berhenti saat azka sudah sampai kepada gadis yang jatuh dari kuda itu.

"Seorang gadis" lirih azka

Lalu azka pergi dari gadis itu menuju rumah ibunya, dan memanggil semua penduduk untuk menolong gadis itu.

"Dimana gadis itu azka?" ucap bu asih

"Ditengah hutan bu cantik, ayo azka antar" lalu azka pun mengantarkan ibu dan penduduk itu menuju sigadis.

"Astagfirullah. Innalillahi wainnailaihi rojiun" ucap bu asih

"Innalillahi. Buk, dia meninggal?" tanya para penduduk

"Astagfirullah bukan gitu, maksudnya ibu saya. Gadis ini kena musibah jadi ibu ucap 'innalillahi'. " jawab azka

Setelah itu para penduduk membawa sang gadis kerumah bu asih untuk dirawat terlebih dahulu.

Gadis itu dirawat dengan baik oleh ibu asih, pakaian gadis itu sungguh sangat kotor.

Beberapa saat kemudian, manik hitam gadia itu berkedip pelan untuk menyesuaikan cahaya lampu yang menelisik. Netranya melirih keseluruh ruangan yang tampak beberapa orang disana.

Lalu gadis itu bersandar pada penyangga kasur, wajahnya terlihat tertekan dan teringat dengan apa yang ia alami.

"Ssshh" gadis itu berdesis

"Alhamdulillah kamu sudah sadar?" tanya bu asih

"K-kalian siapa" kaget gadis itu dengan sedikit ketakutan

"Tenang. Kamu dirumah bidadari saya, kamu aman disini" ujar azka menghampirinya

"Bidadari?" heran sang gadis

"Hha jangan pikirkan perkataan anak saya. Nama kamu siapa nak? Kenapa kamu bisa tersesat?" jawab bu asih sambil mengelus kepala sang gadis

"Nama saya Zia wulan az-zahra, Hmmm" jawab zia dengan wajah sedih

"Kamu berlatih kuda nak zia?" bu asih terus bertanya

"T-tidak, saya cuma..." jeda zia

"Yaudah bu, kita pamit dulu ya" ucap para penduduk

"Iya silahkan" jawab bu asih

"Tadi bicara apa nak zia?"

"E-nggak bu, tapi saya dimana?" zia terheran dengan wajah takutnya

"Hmmm. Hutan ini tersembunyi nak, kita tidak bisa memberi tahu kamu" jawab bu asih

"Dia siapa" tanya zia menunjuk ke arah azka

"Dia anak laki-laki saya" jawab bu asih

"Kenalin saya azka el-zein" ucap azka

"Iya"

"Yaudah bu bidadari, azka mau nginep dulu ya dirumah mbak sari, biarin gadis ini sama ibu, ibu ngerti kan?" ucap azka membuat bu asih tersenyum

"Iyaaa azka sayang, jangan bandel disana" jawab bu asih

"Emang azka anak kecebong ya bunda?, hha" azka terkekeh sambil keluar dari rumah

"Anak ini, selalu buat ibunya ketawa"

Azka pun menginap kerumah bu sari, sementara zia sementara tinggal dirumah bu asih, sampai ia mau menceritakan kenapa dia bisa kesini dan pulang.

Maghrib pun tiba, sebuah adzan berkumandang sangat merdu diluar, semua orang berhamburan keluar untuk berkumpul disebuah masjid sederhana.

Bu asih pun tersenyum lagi, dan ikut keluar sambil membawa mukena dan sajadah.

"Bu tunggu. Saya mau ikut" ucap zia sambil beranjak dari tempat tidur.

"Ayo nak zia"

Merekapun pergi kemasjid tersebut dan mengambil wudhu, disana sudah banyak orang yang berkumpul, para wanita dan pria dipisahkan dengan sebuah gorden putih.

"Bu, mukena buat saya mana?" ucap zia

"Ambil disisi kanan itu nak, disana ada beberapa mukena yang sudah siap untuk dipakai" jawab bu asih

Zia pun pergi untuk mengambil mukena, tak sengaja gorden itu terbuka sedikit oleh jari tangan zia, dan terlihat sebuah remaja laki-laki yang mengimami didepan dengan baju koko dan sarung yang sangat rapih.

"Jadi__, azka yang adzan dan menjadi imam disini" lirih zia

Zia duduk di samping menghampiri bu asih "maa syaa Allah bu, azka yang adzan dan selalu mengimami penduduk disini?" tanya zia dengan terkagum

"Tentu, dia selalu menjadi anak kebanggaan saya" jawab bu asih

"Pantas saja bu asih selalu tersenyum ketika azka bicara" gumam zia

Semua orang pun berdiri setelah azka menyurug mereka segera berdiri untuk melaksanakan sholat.

Semuanya pun terdiam dan berbaris dengan rapih, azka pun memulai membaca niat dan membaca Al-fatihah dan seterusnya.

Suara azka sungguh sangat merdu, membuat semua orang yang mendengar nya khusyu dalam melaksanakan sholat.

Setelah selesai semuanya pun bubar ketempatnya masing-masing, akan tetapi azka masih didalam masjid

Ketika zia mau beranjak dari sana zia melihat bu asih masih duduk dilantai.

"Bu? Kenapa masih duduk disana?" tanya zia

"Nak. Coba kamu duduk dulu sebentar dan dengarkan sesuatu" jawab bu asih

Setelah zia mendengarkan jawaban bu asih, zia pun ikut duduk bersama nya disamping, lalu terdengar suara lantunan ayat Al-Qur'an yang maa syaa Allah sangat merdu.

"Itu siapa bu? Suaranya enak banget kalo didenger" tanya zia tersenyum

"Dengarkan dulu sampai habis nak, nanti dia keluar" jawab bu asih terus membuat zia penasaran

Beberapa saat kemudian laki-laki itu beranjak dari lantai dan membukakan gorden penghalang yang berwarna putih itu.

Ketika membuka gorden zia dan azka tak sengaja saling bertatap "Astagfirullah zia" ucap azka langsung menundukan pandangan nya.

"Jadi?? Yang melantunkan ayat tadi?" jeda zia

"Oh. Pasti ibu ya" ujar azka menggeleng kepalanya

"Gppa azka, cuman dia aja yang tau kok" jawab bu asih sambil tersenyum

"...?? Mereka kenapa" lirik zia terheran

********

Aihh. maaf kalo gak seru😅

Seru ngga??

Kira-kira. Menurut kalian sosok azka gimana nih??

Kalo seru vote and comment aja ya

GUS AZKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang