GB- 3. ꦒꦸꦱ꧀ ꦏꦸꦠꦸꦧ꧀ ꦏꦼꦥꦼꦤ꧀ꦠꦺꦴꦏ꧀ ꦕꦶꦤ꧀ꦠ (Gus Kutub Kepentok Cinta)

1.8K 118 6
                                    

Halo udah Kamis malam Jumat, Sunnah udah dilakuin belum??

Eit bukan yang itu, Sunnah Al Kahfi, yasiin dll udah kan?

Okey jangan lupa vote dan komen dan follow..

======

Gus Biru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gus Biru

Setelah pulang dari masjid. Bersama dengan ayah mertua aku dikenalkan kepada para tetangga. Saat berjalan ke arah masjid sudah banyak yang bertanya. Siapa aku. Ayah kemudian menjawab, "mantuku." Banyak yang menyayangkan kok tidak buka hajatan.

Aku menjawab dengan senyum ditunggu saja. Ya sepertinya mengadakan resepsi bukan hal yang buruk tapi tunggu sedikit lagi ya. Biar luluh dulu bidadari cantik yang ada dirumah itu. Diperjalanan pulang tak jarang juga ayah mertuaku mengajak bicara.

Sambil menikmati udara pagi yang masih sejuk. Dari sini aku tahu sikap humble Maizaku berasal dari ayahnya. Sesampainya dirumah ayah pamit ke belakang. Biasa menemui mama. Aku menuju ke kamar Maiza.

"Assalamu'alaikum.." ucapku dengan lirih.

"lah kemana? Kok sepi?" aku berucap berbisik.

Aku duduk di ranjang. Ku lihat ada tas ransel pastel di ranjang. Maizaku hendak kuliah sepertinya. Aku putuskan untuk membuka handphoneku. Beberapa hari ini sudah tidak sempat ku pegang karena sakit.

Siapa tahu ada pesan penting. Dari pondok, restoran, atau mungkin distro. Ternyata hanya ada beberapa pesan. Setelah dibalas. Aku mencari materi dakwah sebentar. Untuk pernikahannya Agis. Sahabat nya Maiza. Cukup poin-poin singkat saja dan dalil yang penting. Nanti akan aku kembangkan sendiri.

Disaat aku menekuni layar ponsel pintar bewarna hitam ini. Pintu kamar mandi terbuka. Maiza keluar dari sana. Wangi khas sabun yang segar. Ia tengah mengeringkan rambutnya yang basah. Tidak sadar aku sudah ada disini. Ia berjalan dengan fokus mengusap-ngusap rambutnya.

'MasyaAllah...cantik sekali ternyata Istriku ini, kemana saja aku selama ini.' Hatiku memberontak ingin memeluknya.

Tapi aku menahannya agar tidak nakal. Ini bukan saat yang tepat. Kami masih baru berbaikan. Aku memandanginya yang masih asik melap rambutnya dengan membelakangi ku sambil mencari jilbab. Rambutnya pendek dibawa bahu.

Cocok sekali dengan wajah nya. Kulihat rambutnya belum sepenuhnya kering. Hatiku tergelitik untuk mendekat. Hatiku mengalahkan logika.

Aku mendekat dan mengambil handuk yang jatuh itu saat ia mencari jilbab. Kuambil dan saat ia berbalik setelah mendapatkan jilbabnya ia terkejut.

"HAH?? NGAPAIN DISINI GUS?" Aku diam dan memilih untuk mengeringkan rambutnya yang basah itu.

"Membantu istri saya mengeringkan rambutnya yang masih basah ini." Dia mematung.

Napasnya terdengar gugup. Jarak kami dekat. Tingginya yang hanya sebatas dadaku terasa begitu pas untuk didekap. Hembusan napasnya terasa panas di dadaku. Dadaku juga bergemuruh. Beberapa waktu kami saling diam.

GUS BIRRU Season 2 [Tamat Dan Pindah KBM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang