#4 perdebatan

45 47 13
                                    

Diam menatap itu lebih baik dibanding apapun , karena yang menjatuhkan orang lain pasti akan di jatuhkan kembali


Setelah satu bulan berlalu tak terasa semua masa jabatannya manjadi ketua OSIS telah berakhir. hanya ada satu tugas yang membuat dirinya bisa aman dari kelelahan sampai jatuh sakit selama masa sekolah berhari - hari.

Tanggung jawab yang menguras tenaga dan membereskan segala macam yang harus tabira lakukan mengatasi beberapa siswa dan program yang harus dijalanin.

Tabira berjalan menuju OSIS baru yang telah terpilih oleh para siswa sambil membawa nampan  lalu menyimpannya dimeja, orang - orang membicarakan Tabira akan penurunan jabatan.

"Aku gak Sudi masuk organisasi dia sombong seakan - seakan dia berkuasa . Menyuruh ini menyuruh itu .
Apalagi si Tabira itu udah lengser juga masih ajah dekat dengan cowo - cowo Disini , dapet pujian dari banyak siswa dan guru lagi" bisik wanita tersebut

"Iyah sih gw setuju gw salah malah milih si Tabira waktu itu jadi ketos kan gw kan cantik . Pasti semua program yang gw kerjain akan membuat semua terkesan dan sekarang si Tabira itu cuma beberapa yang beres di programnya "Hmm , engga pantas banget pokoknya . "

hanya bisa tersenyum dan mengerutkan alisnya . Dari salah satu mereka tentunya sadar sehingga tatapan Tabira itu membuatnya tunduk dan pergi .


" Ayo cepat berbaris , keburu siang nih " protes pak kepsek

"Iya pak , Tabira ayo . Dipercepat acaranya ya . Kasian teman - temanmu " Tabira membalas dengan anggukan kepala

setelah beberapa rangkain acara akhirnya sampai pada ujung acara yaitu serah terima jabatan ketua OSIS dan wakil ketua OSIS sekaligus menyematan pin OSIS serta pertanda tangannan dokumen pelantikan .

Jujur ini sangat berat untuknya mungkin semua orang akan senang dan leluasa dirinya tidak akan belajar dikelas .

Tetapi menurut Tabira selama ini ia telah mengorbankan segalanya ia berharap adik kelasnya bila membawa sekolahnya menjadi yang lebih baik lagi dari yang dia perjuangkan.

Meski banyak orang yang mengira bahkan menjadi seorang tabira sungguh menyenangkan bisa melakukan apa saja padahal di balik itu semua ada banyak yang harus di korbankan terutama jam istirahatnya.

"Ka , a-aku mau mengundurkan diri ajah . "

"Udah telat! Ngomong dari tapi ke!" Balasnya yang sedang duduk ditepi taman sekolah dengan buku novel terbaiknya .

" Gpp ka a- aku cuma takut ka " jawabnya gugup saat menghadapi Tabira dan menunduk

" Dengerin gw! Lo udah dipilih sama siswa! baru juga segitu lo udah ngundurin diri. Lo itu cowo masa Lo gak gentleman " sakas Tabira dengan wajah datarnya itu

" Ma-af ka , aku engga bermaksud?" Ucapnya pelan

" Terserah Lo , mau Lo ngundurin diri juga gw engga peduli . Yang dapat nilai tambahan kan lo, bukan gw kan!"

Gadis cantik berambut panjang , tingginya 159cm , berkulit sawo matang menghampiri tabira dengan langkah yang membuat seluruh siswa ketakutan .
Tabira yang menatap dengan sinis justru malah melihat sorot mata , Tabira bukannya mundur malah beranjak dari tempatnya menghampiri Sindi .

Tubuh Sindi dan Tabira sangat dekat . Sindi udah mengepal tangan lagi - lagi Tabira hanya menyilangkan tangan sampe ke dada .

" Heh , seharusnya yang dipilih itu Morgan bukan si culun  udah miskin pendek IQ Lo itu rendah seharusnya sadar diri " tangannya menunjuk dan mendorong bahu sampai terjatuh .

" Lantas!"  Sarkasnya

" GW MAU DIA NGUNDURIN DIRI SEKARANG! "

" Sebentar , Lo kenapa? Kepanasannya ya! Padahal ini diluar loh! Masa kepanasan sih?"  Tabira menggipaskan tangan

" Woy Lo engga usah ngehina gw ya "

" Siapa yang ngehina lo! " jawab Niken ketus

"Lo gak udah ikut campur Niken! Gw cuma punya urusan sama si pendek ini! " Katanya menyolot .

" lO MAU DIA NGUNDURIN DIRI , GW BISA NGELAKUIN HAL ITU . MASALAH ITU GAMPANG! TAPI LO BISA MEMPERBAIKI KESALAHAN LO KEPADA SISWA KELAS 10 BAHWA YANG LO LAKUIN TEMPO HARI BISA NGEBALIKIN MENTAL MEREKA HAH!"

wajahnya memerah menahan amarah terlihat rasa malu tangannya mengepal Sindi memukulnya namun tiba - tiba ad ayang menahannya yaitu pria yang ia temui sejak saat berada di lapangan .

" DASAR CEWE_ "

"APA LO MAU BILANG GW ANAK YANG DIBUANG SAMA ORANG TUA GW! GW EMANG CEWE YANG DIBUANG TAPI GW ENGGA PERNAH MAU DIKASIHANI OLEH SIAPAPUN! GW ENGGA BUTUH DI MANJA BAHKAN GW ENGGA PERLU NGEMIS APAPUN KE ORANG LAIN! KARENA GW MASIH MAMPU BERDIRI SENDIRI!"

"AWAS LO, TUNGGU PEMBALASAN GW " peringatannya berteriak dan menunjuk ke arah adik kelasnya itu .

"LO GAK PERLU TAKUT! . LO HARUS BUKTIIN KALAU LO BISA ! " Ucap Tabira menepuk bahu dan beranjak pergi

Tabira menuju tangga karena bel telah berbunyi ia masih memikirkan pria yang tadi selalu membuat dirinya bisa keluar dari kesulitan bahwa menyakitinya.

ia menatap dingin dan datar. Siapakah pria itu? Ada apakah dia kemari? Tapi tak mungkin dia kesini? Gumamnya dengan beribu pertanyaan dibenaknya.

🌼🌼🌼

Jangan lupa vote dan comment ya guys .
Semoga suka ya dengan ceritanya ☺️

Ig: Yeninura045

Pergi Atau TinggalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang