MLSIFOY 1

236 18 1
                                    

Pagi hari, di kediaman keluarga "MIN" terlihat seorang namja tinggi dengan berpakaian seragam sekolah rapi sedang menyisir rambut nya. Berdiri di depan cermin kamar nya dan tersenyum manis menampilkan lesung pipi yang membuat senyum manis nya semakin manis.
Sudah terlihat rapi dia menyandang ransel sekolah nya dan turun untuk menyapa keluarga nya.
Apa? Menyapa? Hah Jangan bermimpi karena ini masih pagi, bahkan jika namja tinggi ini menyapa "Annyeong" atau "Good morning" tidak akan ada yang merespon.
Bertanya tanya siapa dia?
Yups, dia Min Namjoon. Anak bungsu keluarga Min yang adalah siswa SMA usia 18 tahun.
Namjoon turun ke ruang makan dan melihat sang ayah sedang sarapan bersama sang kakak. Mereka Min Yoongi dan Min Taehyung.

"Selamat pagi appa, taetae Hyung". Ucap Namjoon dengan senyum dimple nya.
Yoongi hanya menatap sinis sementara Taehyung hanya diam saja. Sapaan namjoon hanyalah angin lalu bagi ayah dan anak itu.
Namjoon sudah menduga kalau inilah yang dia dapatkan, keheningan, tatapan sinis dari sang ayah dan no response dari sang kakak. Yang Namjoon lakukan hanyalah tersenyum walaupun sebenarnya hati nya sangat sakit.

Tanpa disadari, ada yang melihat Namjoon. Dia adalah Lee Aprilia. Sang pembantu rumah tangga keluarga Min yang menjadi saksi siksaan dan caci maki yang dikenakan keluarga min kepada namjoon. Dia memang tak menyaksikan secara langsung kejadian yang menimpa keluarga min tapi dia tau kalau semua yang terjadi adalah kehendak Yang Maha Kuasa. Apa yang harus dia perbuat? Dia hanyalah seorang pembantu rumah tangga, tak ada hubungan dengan keluarga min, bukan siapa siapa di keluarga min, sebenarnya dia sudah ingin melaporkan ini semua kepada yang berwenang namun dia tak bodoh kalau melaporkan nya dia pasti kehilangan pekerjaan nya dan tak tega juga karena namjoon pasti akan sedih kehilangan keluarganya.
Aprilia tak henti hentinya ikut merasakan sakit dan air mata nya keluar tanpa aba aba.
Siapa yang tak merasa sakit jika tak dianggap oleh keluarganya sendiri.

"Kasihan sekali tuan muda Namjoon, mau berapa lama lagi tuan besar Yoongi dan tuan muda Taehyung melakukan hal ini kepada tuan muda namjoon". Ucap Aprilia dalam hatinya.

Namjoon pun segera pergi meninggalkan ruang makan dan bergegas pergi karena tak ingin terlambat ke sekolah. Dia berpikir, jika aku tetap berdiri disini mungkin akan merusak mood sarapan mereka.
Namjoon sudah hampir keluar namun disela oleh Aprilia.

"Eoh? Noona?". Ucap Namjoon
Aprilia tersenyum sambil mengusap pipi namjoon. "Hey, apa ini? Namjoonie menangis?. Ucap Aprilia
"Aniya, Noona. Aku tak menangis, mataku terkena debu jadi air mata ku keluar" ucap Namjoon sambil menampilkan senyuman palsu.
"Jangan berbohong, namjoonie jika kau ingin menangis silahkan. Jangan menahannya, Noona melihat semuanya tadi, jujur saja hati Noona juga sakit melihat mu seperti tadi. Menyapa tapi tak mendapatkan respon apapun. Sayang, jika kau ingin menangis menangis lah jangan menahan air mata mu." Ucap Aprilia sambil memeluk namjoon.

Namjoon pun mengeluarkan air mata yang sedari tadi dia tahan. Hanya satu yang menjadi pertanyaan besar dalam diri nya. Mengapa hari hari ku selalu diawali dengan sakit dan air mata? Aku ingin seperti orang orang yang mengawali hari hari nya dengan penuh sukacita. Apalagi, bersukacita bersama keluarga nya. Sebegitu menyedihkan nya diriku sampai keluarga ku sendiri tak menganggap aku ada?.

Aprilia pun mengusap air mata di pipi namjoon dengan lembut dan merapikan rambut Namjoon dengan telaten.
"Sudahi menangis nya ya, nanti wajah mu jadi jelek karena menangis terus dan kau akan diejek seokjin karena mata mu begini". Ucap Aprilia sambil tertawa.
"Yak Noona, kalau sampai Seokjin mengatakan itu akan ku beri tau Tamia imo" Ucap Namjoon dengan mempoutkan bibirnya yang membuat Aprilia memekik gemas.
"Hahah, Yak kau ini sudah SMA tapi masih saja bertingkah seperti anak sekolah dasar. Sudah oh astaga, Noona hampir lupa memberikan ini untuk mu, kotak makan mu. Sudah Noona buatkan Sandwich di dalam. Makan dengan Seokjin ya". Ucap Aprilia sambil memberikan kotak bekal makan untuk Namjoon.
"Woah, ini pasti enak. Pasti akan ku habiskan bersama seokjin. Gomawo Noona". Ucap Namjoon
"Ne, bergegaslah. Oh iya, kau punya uang untuk naik bus kan?". Tanya Aprilia kepada namjoon.
"Aku punya uang yang cukup Noona, kemarin Jimin Hyung memberiku gaji part time yang lumayan". Ucap Namjoon dengan senyuman.
"Untung lah, tapi jangan paksakan bekerja keras ya, Noona tak ingin kau jatuh sakit karena terlalu keras bekerja". Ucap Aprilia dengan nada khawatir.
"Gwenchanna Noona, tak perlu khawatir". Ucap namjoon meyakinkan.
"Arraseo, berangkatlah sekolah. Rajin belajar ya, dan jaga dirimu". Kata Aprilia.
"Ne noona, annyeong". Ucap Namjoon sambil bergegas ke halte bus.

Aprilia tersenyum menatap punggung namjoon yang perlahan menghilang. Jujur saja hati nya sakit, Sudah di sakiti di keluarga nya sendiri sampai sampai tak punya uang dan dengan terpaksa mau tak mau harus bekerja part time.

my last smile in front of you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang