Sementara keluarga Jung itu kini tengah dalam perjalanan pulang. Memang jarak rumah nya dari kediaman keluarga Min tidak terlalu jauh tapi membutuhkan waktu untuk sampai.
"Yeobo." Panggil hoseok dengan tatapan mata yang fokus pada jalanan.
"Ne. Ada apa?." Tanya Tamia.
"Saat di rumah yoongi tadi kenapa kau hanya diam saja? Kau tidak apa-apa?." Tanya hoseok.
"Ah aniya. Gwenchanna. Hanya saja kan dia teman lama mu. Aku tidak tau ingin membicarakan apa jadi aku diam saja." Ucap Tamia.
"Jinjjayo? Kau benar-benar tidak apa-apa kan? Kau seperti tidak nyaman dengan Min Yoongi." Ucap hoseok.
"Aigo my love. Jeongmal gwenchanna. Tidak usah khawatir. Aku tidak bilang aku tidak nyaman. Mungkin nanti aku terbiasa." Ucap Tamia menyakinkan suaminya.
"Arraseo." Ucap hoseok dan kemudian tidak sengaja melihat kaca spion. Ternyata seokjin tertidur.
"Aigo. Uri seokjinnie tertidur." Ucap hoseok sambil tersenyum.
"Eoh? Mungkin dia lelah. Sungguh, biarpun dia sudah SMA tapi dia tetap saja seperti anak kecil." Ucap Tamia sambil terkekeh kecil.
"Ne. Dia tetap putra kecil kita yang manis." Ucap hoseok.
"Untung saja dia sudah tidur. Kalau tidak dia akan cemberut karena kau tidak menyelipkan kata 'Tampan' dalam ucapan mu." Ucap Tamia.
Hoseok pun hanya bisa tertawa kecil karena tidak ingin membangunkan putra nya itu. Memang benar. Seokjin itu tidak suka jika seseorang memuji nya tanpa mengucapkan kata tampan. Seperti bukan seokjin saja pikirnya.
Kembali kepada keluarga Min.
Saat ini, tuan besar dan tuan muda keluarga min itu sedang makan malam."Ukhuk..."
Tiba-tiba Taehyung, si tuan muda itu tersedak. Namjoon yang melihat itu pun tidak tinggal diam dan langsung memberikan segelas air putih.
"Ini hy..Hyung...minum." Ucap namjoon sambil menyerahkan segelas air putih kepada Taehyung.
Namjoon tergagap. Lidah nya kelu untuk mengucapkan kata 'hyung' kepada kakak nya itu. Sudah lama sekali dan tentu nya ada rasa takut dan canggung dalam dirinya.
Taehyung mau tidak mau menerima air putih pemberian namjoon. Dia sudah tersedak dan tidak ada waktu untuk mengambil air putih walaupun ada wadah air putih di meja makan tapi dia perlu menuangkan nya dulu.
Namun, saat Taehyung ingin minum, dia melempar gelas nya hingga pecah.
PRANG!!!
Namjoon yang melihat itu menutup matanya dan menutup telinga nya setelah mendengar suara pecahan gelas yang terbuat dari kaca itu.
Taehyung dengan wajah marah nya berdiri dari duduk nya dan menatap namjoon dengan wajah yang penuh amarah.
"APA KAU SENGAJA HAH? APA KAU INGIN AKU MATI? HAH?." Bentak Taehyung sambil menunjuk nunjuk wajah namjoon.
"Yak! Taehyung-ah waeyo? Ada apa?." Tanya yoongi yang juga berdiri dari duduknya dan menghampiri Taehyung karena dia duduk sedikit jauh dari Taehyung.
"Appa! Anak ini sengaja memberi ku air minum yang panas. Apa maksud nya? Apa dia ingin membunuh ku juga?." Ucap taehyung dengan penuh kemarahan.
"A...Ani...a...aku...aku tidak memberi air yang panas...bahkan aku bisa memegang gelas itu saat ingin memberikan nya kepada Tae Hyung." Ucap namjoon dengan penuh ketakutan.
"Kau! Kau benar-benar pembunuh. Kau masih ingin berasalan setelah apa yang kau lakukan hari ini? Hah?." Bentak Taehyung kembali.
"Kenapa Hyung menyalah kan ku? Hyung bahkan bisa memegang gelas itu. Jika air nya panas, aku pun tidak bisa memegang gelas itu. Air nya hangat Hyung bukan panas." Ucap namjoon panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
my last smile in front of you
FanfictionMereka menginginkan kepergian ku untuk selama nya maka, ku lakukan. Ini senyuman terakhir ku di depan kalian dan mungkin tidak akan terkenang namun terlupakan