Di kediaman keluarga Min, Aprilia sedang beres - beres. Dan tak sengaja dia mendengar klakson mobil dari luar. Dia meyakini kalau itu adalah Choi ahjussi dan Kang ahjumma.
"Aprilia-sii!." Ucap kang ahjuma dengan tersenyum.
"Ahjumma. Aigo, bogosipo." Ucap Aprilia.
Mereka berpelukan melepas rindu satu sama lain.
"Ahjumma, ahjussi, sini kubawakan barang kalian." Ucap Aprilia.
"Aigo, gwenchanna Agassi. Kami yang akan membawa nya ke kamar kami." Ucap Choi ahjussi.
"Gwenchanna ahjussi, biar aku dan Yuri eonnie yang bawa ke dalam. Ahjuma, ahjusi dan Aprilia eonnie bisa berbincang." Ucap salah satu maid muda disana.
"Aniya. Biar eonnie juga membantu." Ucap Aprilia.
"Gwenchanna eonnie. Eonnie sudah banyak bekerja." Ucap maid itu.
Aprilia hanya bisa pasrah. Memang benar dia sudah cukup lelah hari ini.
Lalu, barang barang itu semua diangkut dan dibawa ke kamar kang ahjuma dan Choi ahjusi.
Aprilia ke arah dapur dan membawakan biskuit serta teh yang sempat dia buat tadi.
"Ahjuma, ahjusi, ini aku sempat menyiapkan tadi. " Ucap Aprilia.
"Aigo, kamshamida Agassi." Ucap Choi ahjussi.
"Namjoonie eodigani?." Tanya kang ahjuma.
"Ah ne, dia mengantarkan tugas sekolah nya dan bekerja." Ucap Aprilia.
"Aigo, anak itu. Sampai kapan dia akan bekerja. Dia masih muda dan sebaiknya berhenti dari pekerjaan nya. Aku bahkan rela menghabiskan uang ku asalkan anak itu tidak lelah bekerja di usia muda nya." Ucap kang ahjuma.
"Molla kang ahjuma. Aku bahkan sudah mengatakan itu tadi padanya namun dia berkata ingin menikmati penghasilan nya. Dia tak ingin merepotkan." Ucap Aprilia.
"Aigo, kita hanya bisa berharap kepada Tuhan kalau Tuan besar min dan tuan muda Taehyung menerima kembali tuan muda namjoon. Biar bagaimanapun anak seusia nya masih memerlukan kasih sayang." Ucap Choi ahjussi.
"Matjayo ahjusi. Kasihan sekali namjoon harus merasakan kepedihan seperti ini." Ucap Aprilia.
"Sewaktu nyonya besar jihye masih hidup, namjoon selalu tertawa dan bahagia. Tapi sekarang, dia tampak suram dan tak ada kehidupan di matanya." Ucap kang ahjuma.
"Hanya Tuhan yang tau, apa yang akan terjadi pada tuan muda namjoon." Ucap Choi ahjussi.
Mereka bertiga berbincang bincang sambil menyesap teh yang ada tersedia.
Sementara itu, di UARMYHOPE HOSPITAL.
Jungkook duduk di samping brankar namjoon menunggu anak itu siuman.
Tak perlu waktu lama, anak itu tersadar dari tidur nya."Eungh...aw...." Keluh namjoon sambil memegang kepalanya.
"Haksaengie! Gwenchanna?." Ucap Jungkook sambil menatap namjoon dengan serius.
"Ahhh, ke...kepala...kepalaku... sakit." Ucap namjoon terbata-bata.
"Tutup mata mu sejenak dan coba lah tenang. Sakit kepala mu akan hilang." Ucap Jungkook dengan nada bicara yang lembut.
Jungkook memang tipe namja yang selalu lembut kepada pasien nya. Terlebih lagi jika pasien nya adalah orang yang jauh lebih muda dari dirinya.
Namjoon menuruti perkataan Jungkook dan dia kemudian menutup matanya dan mencoba tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
my last smile in front of you
FanfictionMereka menginginkan kepergian ku untuk selama nya maka, ku lakukan. Ini senyuman terakhir ku di depan kalian dan mungkin tidak akan terkenang namun terlupakan