Setiap hari akan terasa sama jika kita terus melakukan pekerjaan yang berulang, seolah tidak ada yang istimewa karena kita telah melihat dan merasakan nya hampir setiap hari. Bahkan terkadang kita sudah menghafal diluar kepala apa saja yang hendak dilakukan, memulai hari hanyalah sebuah cerita omong kosong yang tidak membutuhkan kata pembuka yang menarik karena kita sudan menjalankan nya selama bertahun-tahun.
Sesuatu yang kita kerjakan tanpa kita sadari telah menjadi kebiasaan, yang kita tekuni. Seperti yang saat ini tengah Winda lakukan, pagi sekali dia akan bangun tepat pukul lima. Turun dari ranjang besar yang empuk, membuang rasa nyaman yang masih ingin dimanjakan lewat lelap gadis itu beranjak bangun. Mematikan pendingin ruangan, membuka tirai kamar lalu duduk untuk minum segelas air putih. Kemudian mengambil handuk dan pakaian dalam untuk dibawa ke kamar mandi, ia jarang keramas pagi karena memakan waktu cukup banyak untuk mengeringkan rambut. Jadi dia hanya mandi badan, lalu setelah usai menunaikan hajat pagi ia bergegas mencari pakaian kerja.
Wanita cantik, identik dengan riasan diwajah mereka. Winda memiliki alat lengkap untuk berhias, ditambah lagi dengan berbagai merk perawatan wajah hingga seluruh tubuh dari rambut sampai ke ujung kaki. Dan tentu saja harga nya tidak murah, untuk satu botol kecil serum rambutnya Winda merogoh uang sebesar dua juta. Belum vitamin, hair tonic dan segala macam nya.
Tidak heran kalau meja rias nya dipenuhi segala macam produk kecantikan dari banyak jenis dan merk terkenal, bukan kaleng-kaleng karena Winda hanya memakai yang cocok dan sesuai dengan kulit nya. Wanita itu memberikan sentuhan terakhir pada wajahnya yaitu memoles lipmate yang telah diblend dengan dua warna.
Kata para lelaki kere diluar sana, mereka tidak butuh wanita yang suka berdandan karena yang natural lebih cantik. Brengsek, mereka miskin dan tidak mampu merawat pasangan jangan berharap mematikan idealisme tentang para wanita bebas melakukan apapun pada diri mereka termasuk mempercantik diri menggunakan make up. Pria tidak berhak membatasi para pasangan mereka demi mengikuti kemauan nya, kalau mampu, setidaknya berikan saja.
Wanita bebas melakukan apapun pada diri mereka, bukan semata untuk memuaskan mata para lelaki tapi demi membangun kepercayaan terhadap diri sendiri. Memberikan nilai sempurna pada apa yang kita miliki, semua perempuan di dunia ini cantik. Sekali pun kamu tidak mampu membeli skincare atau bedak mahal untuk berdandan, kita hanyalah wanita cantik dengan apa yang kita punya.
Kalau kita punya kelebihan dalam segi ekonomi, kenapa tidak memberi apresiasi kepada diri yang telah banyak melewati hari sulit.
Winda adalah perempuan cantik, merdeka terhadap diri sendiri. Dia memang sempat menjadi bodoh karena satu orang tapi bukan berarti dia akan bertahan selamanya di masa itu, kini gadis itu sudah berubah. Dia menjadi lebih berani melangkah, menghadapi semua mata yang kadang memandang sebelah mata kepadanya.
Memerhatikan penampilan sekali lagi, Winda meraih kunci mobilnya yang tergantung pada dinding kamar. Ia telah siap dengan pakaian kerja, tas bermerk dari salah satu brand terkenal di dunia walau bukan yang termahal, aroma parfume nya semerbak memenuhi kamar.
"Mami, aku berangkat dulu ya", sapa Winda kepada wanita paruh baya yang sibuk dengan ponselnya. Meski memakai kacamata yang nyaris melorot sampai ke ujung hidung, perempuan itu tetap kelihatan cantik. Mata coklatnya menurun dari sang mami, Winda bersyukur dia mengambil bagian terbaik dari kedua orangtuanya yang cantik dan tampan.
"Mobil kamu udah balik, siapa yang nganterin?" Tanya sang mami kepada putri kesayangan nya. Winda berhenti sebentar untuk menjawab pertanyaan ibunya, gadis itu mendekat ke sofa yang diduduki wanita kesayangan nya tersebut.
"Aku ambil sendiri sama orang nya mi, nda putus sama Aran. Mami siapin aja orang untuk nuntut dia kalo sampe foto nda kesebar, soalnya dia masih ngancem", Winda akhirnya menceritakan semua masalah yang memberatkan putus dari Aran kepada maminya. Mungkin hal ini terdengar sangat memalukan bagi beberapa anak karena harus jujur kepada orangtua mereka, namun Winda tidak mau menutupi kesalahan sekecil apapun terutama kepada ibunya. Asal kalian tahu, wanita yang telah melahirkan Winda itu sangat cerdas. Dia juga mandiri, pantang menyerah dan memiliki sikap bijaksana dalam setiap keadaan. Cara bicara nya elegan, tertata dan terkadang kalimat yang dia ucapkan seperti hujaman menyakitkan bagi yang mendengar.
