chapter 1

79 28 30
                                    

Seorang gadis yang memakai baju abu-abu putih dengan rambut yang terkucir satu, ia berjalan memasuki SMK Adichandra, ia seorang murid baru yang baru saja pindah ke SMK Adichandra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang gadis yang memakai baju abu-abu putih dengan rambut yang terkucir satu, ia berjalan memasuki SMK Adichandra, ia seorang murid baru yang baru saja pindah ke SMK Adichandra. Akira Aira, itu namanya.

"Permisi pak, ruang kepala sekolah dimana ya?" Tanya Akira kepada salah satu guru yang mengajar disana.

"Kamu anak baru ya?" Tanya bapak itu balik.

"Iya pak" Balas Akira yang sedikit menganggukkan kepalanya.

"Owalah, nanti kamu lurus aja ngelewatin koridor sekolah, terus nanti belok sebelah kanan itu ruang guru, nanti kamu tanya sama bu Eka, nanti di kasih tau dimana ruang kepala sekolah" Jelas pak David selaku guru bahasa Inggris di SMK Adichandra.

"Makasih ya pak" Balas Akira yang sedikit menundukkan tubuhnya. Ia akhirnya berjalan sesuai yang pak David jelas kan tadi, ia berjalan di Koridor sekolah, semua mata tertuju ke Akira, mereka sangat asing saat melihat Akira yang berjalan di Koridor sekolah.

Akira sedikit kebingungan saat ia sudah berjalan di Koridor, ia sudah bolak balik namun nihil, ia tidak menemukan ruang guru disana, apa mungkin ia tersesat di sana? Apa mungkin salah sekolah?

Akira memilih untuk duduk di kursi yang berada di depan kelas XA. Suara sepatu terdengar berjalan ke arah Akira, akhirnya ia menegur Akira, pasalnya ia tidak masuk ke kelas padahal sudah jam saatnya belajar di mulai.

"Heh kamu!" Tegur nya ke arah Akira dengan jarak yang sedikit jauh.

Akira menoleh, ia melihat cowok yang memakai almet yang berwarna abu-abu, dan ada lambang OSIS di sebelah kanannya.

"Iya kak? Kenapa ya?" Tanya Akira. Cowok itu melangkahkan kakinya mendekati Akira.

"Kamu ini ga liat sekarang jam berapa!" Tegasnya sambil menatap manik mata Akira, begitu juga sebaliknya.

Akira melihat jam tangan yang ia pegang, "sekarang jam 08.00 kak" Ucap Akira yang menatap jam tangannya dan beralih pandangannya ke cowok itu.

"Kamu masuk kelas sekarang! Mau ngapain kamu disini! Mau carper ke cowok?"

"Cewek kaya lo ga usah sok carper deh, lo tuh ga cantik sama sekali ya"

"Saya anak baru" Timpal Akira dengan nada yang sedikit kesal dengan perlakuan cowok itu.

"Siyi inik biri, boong kan pasti lo" Balas cowok itu sambil menyamakan perkataan Akira tadi.

"Saya anak baru, saya lagi nyari ruang kepala sekolah, lo OSIS kan? Seharusnya lo jangan ngeremehin orang deh, kalo lo emang sadar lo OSIS, seharusnya lo bersikap baik sama orang yang ga lo kenal"

"Lo jadi OSIS cuman ngapain? Numpang nama? Gitu doang? Gue juga bisa!" Tegas Akira dengan cowok itu.

Adrian Martadinata—cowok yang menegur Akira. Ia terdiam saat Akira mengucapkan kata-kata itu.

Di Balik Almet Abu-abu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang