chapter 6

14 15 4
                                    

Happy Reading

Note: fiksi bukan kenyataan!

Sudah 2 hari lamanya Akira di kurung di dalam ruangan yang sangat gelap dan lusuh, tidak di beri makan atau pun minum, ia merasa bahwa hidupnya akan berakhir di sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah 2 hari lamanya Akira di kurung di dalam ruangan yang sangat gelap dan lusuh, tidak di beri makan atau pun minum, ia merasa bahwa hidupnya akan berakhir di sini. Di sela-sela seperti ini, ia memikirkan keluarga nya yang saat ini pasti sedang mencarinya.

Sudah menjadi dugaan Akira, ia akan mati kelaparan dan mati karna di siksa di gedung yang tidak terpakai beberapa tahun silam.

Ia membuka matanya perlahan karna punggungnya di cabuk kembali oleh pria suruhan Citra.

"Hentikan..." Lirih Akira yang kembali merasakan sakit di punggung nya.

Punggung yang awalnya mulus, putih, sekarang banyak bercak darah yang sudah kering dan darah yang masih segar karna kembali mendapatkan cabukan dari ikat pinggang atau rantai.

"Hah? Apa? Coba bilang lagi?" Tanya Citra dengan santainya.

"Hentikan?" Ia menjeda perkataannya dan tertawa. "Jangan mimpi!" Lanjutnya.

"Karna lo sok jagoan kek gini di tempat umum, ini adalah balasan gue ke lo!"

"LO ITU CUMAN PELAKOR!!" Teriak Citra sambil menginjak-injak tangan Akira yang sudah memerah dan kembali mengeluarkan darah segar di sana.

"Lanjutkan" Lanjutnya sambil menyuruh anak buahnya kembali.

Tanpa babibu, pria suruhan Citra kembali menyiksa Akira tanpa ada rasa bersalah sama sekali.

Suara mobil polisi terdengar dari bawah, bukan cuman satu atau dua, melainkan banyak polisi.

Citra dapat mendengar itu, ia masih sempat nya berfikir jika itu adalah halusinasinya dan ia menyuruh anak buahnya tetap melakukan penyiksaan kepada Akira.

Akira yang hampir kehabisan kesadaran, ia tetap membuka matanya untuk melihat jika ada yang datang menolong adalah orang tuanya.

BRAK!

"TANGKAP DIA!" Seru Kalandra sambil menunjuk ke arah Citra dan segerombolan anak buahnya.

Suara pintu di dobrak oleh Kalandra, walaupun usianya sudah menginjak 40 Tahun, ia masih mempunyai kekuatan yang tak di ketahui semua orang.

Citra serta anak buahnya menengok ke sumber suara, sedang kan Akira yang masih tengkurap di lantai lusuh gedung itu, bisa melihat jelas ayahnya mendobrak pintu dengan tangan kosong, bukan cuman ayahnya yang disana, di belakangnya di susul oleh Marven, Adrian dan juga para segerombolan polisi.

Di Balik Almet Abu-abu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang