chapter 7

20 12 0
                                    

Happy Reading

Sudah 2 hari Akira di rawat di rumah sakit karena ia demam dan luka-luka yang di punggung, tangan, serta kaki sudah terlihat jauh lebih baik dari sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah 2 hari Akira di rawat di rumah sakit karena ia demam dan luka-luka yang di punggung, tangan, serta kaki sudah terlihat jauh lebih baik dari sebelumnya.

Dan 2 hari ini, Amerta selalu menemui nya di rumah sakit Baskara, bosan? Jangan di tanya, Akira tertekan mendengarkan cerita Amerta yang selalu ia ucapkan.

"Eh lo tau ga si"

"Iya anj*r capek banget gue"

"Tadi gue beli bolu"

"Terus?"

"Ya gue makan lah anj*r!"

"Oh, gue kira lo buang"

"Si anj*r!"

"Tadi gue belajar matematika pusing banget anj*r"

"Ya terus?"

"SEMANGATIN KEK APA GIMANA"

"Ogah"

"Dih gitu jadi calon ketua"

"Ye bodoamat"

"OSIS gimana?"

"Kurang tau gue, katanya udah di pilih siapa jadi ketua"

"Oh"

Oh. Ya itu balasan ucapan Akira dari 2 hari yang lalu, sekarang Akira sudah pulang dari rumah sakit, ia sedang menatap langit-langit kamarnya.

"AKIRA!! GUE DATENG NICH BAWAIN MARTABAK!!!" Teriak Amerta dari luar kamarnya.

"Si anj*r! Ngapain kesini! Capek gue anj*r!" Umpat Akira kesal.

CEKLEK

Pintu terbuka dan menampakkan Amerta memakai baju tidur yang berwarna biru laut tak lupa dengan helm di kepalanya, dan jangan lupa ia membawa plastik putih berisi martabak yang baru ia beli barusan.

"Apa" Kata Akira datarnya.

"Di suruh masuk kek apa gimana, baek-baek gue kesini, jauh-jauh nyari martabak" Ucap Amerta sambil melangkah maju memasuki kamar Akira.

"Gede bet kamar lo Ra, tukeran mau ga lo?" Tanya Amerta sambil menatap kanan kiri atas bawah depan belakang.

"Dih, ogah" Balasnya Ketus.

Di Balik Almet Abu-abu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang