05

90 13 0
                                    

Dansa

Tiga puluh menit lamanya acara tiup lilin dan potong kue telah usai serta berjalan Lanjar. Acara pesta masih berlanjut yaitu acara pesta selanjutnya adalah berdansa berpasangan yang diiringi musik yang telah disediakan

"Langit." panggil seorang gadis remaja yang tiba-tiba telah berdiri tepat disamping Langit.

Langit pun menoleh disamping kanan padangan matanya melihat seorang gadis yang memakai balutan dress berwarna merah lekat ditubuh, Langit akui gadis itu cantik tapi dimatanya Raina lah gadis yang paling cantik.

"Bella, ngapain lo manggil gue" tanyanya dengan wajah agak sedikit ketus.

"Gue mau ngajak lo Dansa bareng gue," ucapnya mengajak Langit.

"Sorry Bel tapi gue udah ada pasangan untuk Dansa bareng gue."

Tangan kirinya langsung menggandeng tangan gadis remaja cantik disamping kirinya dan arah padang mata nya menatap si gadis yang tangan kanannya sedang digandeng olehnya sambil tersenyum.

Raina sedikit kaget atas apa yang dilakukan Langit, ia menatap ke arah lelaki Remaja itu yang juga mengarah kepadanya sambil tersenyum.

Bella menoleh kearah Raina, menatap tak suka kepadanya.

"Oke."

Bella melangkah pergi dari hadapan mereka berdua sambil merasa kesal.

"Ayo na, lo dansa sama gue?," Ajak Langit mengulurkan tangannya didepannya.

"Tapi gue ngga bisa Dansa kak."

"Udah ngga papa dansa Aja, nanti gue sambil ajarin lo nari Dansa nya." Langit membujuknya agar mau.

Raina ragu-ragu tapi ia juga tidak bisa menolah ajakan dari Langit. Raina membalas uluran tangan Langit dan mulai berdansa mengikuti suara iringan musik dansa.

Raina yang sedikit kaku dengan gerakan dansa nya dan ia hanya mengikuti gerakan Langit yang masih berdangsa dengannya.

"Raina" panggil Langit dengan pelan dan hanya terdengar oleh Raina saja.

Raina yang dipanggil pun menatap wajah Langit, entah kenapa ia sangat merasa jarak dia dan langit sangatlah dekat, hembusan nafas yang dikeluarkam oleh Langit ia bisa merasakan, sekilas ia memandang langit dengan detail, yang dipandang hanya memancarkan raut muka yang tidak bisa diekspresikan olehnya.

Raina yang tidak enak ditatap seperti itu oleh Langit ia akhirnya menunduk kepalanya.

tiba-tiba saja tangan Langit menangkup dagu Raina agar memandang ke arahnya. Raina sontak kaget apa yang dilakukan pemuda tampan itu, ia merasa kepala Langit semakin mendekati ke depan wajahnya ia reflek menutup kedua matanya, karena ia tak ingin melihat apa yang akan dilakukan oleh pemuda tampan itu.

"Gue sangat cinta Samo lo na, I Love you," bisik Langit ke telinga kiri Raina.

Raina membuka kedua matanya yang ketika itu terpejam. Ia sangat terkejut dengan perkataan yang di bisikan oleh Langit. Sejenak ia terdiam. Beberapa detik ia sadar dan ia sangat bingung apa yang harus dia jawab atas ucapan pemuda tampan yang dihadapannya.

"Kak, gue permisi ke Toilet dulu,"
Raina langsung saja pergi kehadapan Langit.

"Raina Tunggu!," panggil Langit, tapi sayang Raina sudah melangkah jauh dihadapannya.

Raut wajahnya sangat bingung, tiba-tiba saja Raina minta izin ke Toilet ketika ia sudah mengukapkan perasaan kepada Raina.

***********
Raina dan Langit telah berada didalam mobil, acara ulang tahun telah Usai mereka melangkah meninggalkan tempat acara dan kembali pulang.
Langit yang akan mengantar Raina dulu pulang kerumah gadis tersebut baru ia pulang kerumahnya.

Hidden EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang