perhatian
"Ahh,,," teriaknya kaget dan reflek mengangkat kedua tangannya untuk melindungi sebagian tubuhnya.
Mobil mewah yang tadi melewatinya dengan sangat kencang itu berhenti tepat didepan sampingnya. Terlihat ada seorang gadis yang berpakaian sekolah sama sepertinya, setengah badan gadis itu keluar dari balik jendela mobil.
"Yah basah, maaf ya ngga sengaja" ucap gadis itu dengan nada terlihat mengejek.
Gadis cantik yang terkena cipratan dari air itu, ia geram dan ingin sekali emosi, kedua tanganya tergepal kuat ingin sekali ia memukul perempuan yang berada di mobil mewah itu, tapi ia masih sabar untuk tidak melakukan itu.
"Tapi lo pantas ko kena air itu, itung-itung buat lo mandi biar badan lo sedikit segar, soalnya lo terlihat orang yang ngga mandi setahun, iya ngga guys." Sambung gadis yang berada di mobil.
"Bener banget" sahut serempak dua temannya yang berada didalam mobil gadis itu, disusul dengan tertawa mengejek kepada gadis yang tadi terciprat air.
Mobil itu berjalan pergi, gadis berkuncit setengah yang tadi terciprat air yang ada di lubang jalan membersikan seragam sekolahnya dan tubuhnya yang terkena air, air itu sangat kotor, dia tak mungkin membiarkan seragam dan bandanya kotor seperti itu, dengan kedua tanganya ia pun berusaha membersikan seragam dan tubuhnya yang kotor,
yah walau pun dia tau tidak akan hilang kotoran dari seragam sekolahnya ia kenakan.
"Sial,,,, hari ini gue sial amat, dasar yah tu nenek lampir." Umpatnya kesal.
Nenek lampir yang dimaksud adalah Bella kakak kelasnya yang mengancam Raina tadi agar ia menjauhi Langit dan sekarang kakak kelasnya ini mengerjainya dengan menciprati air yang ada di jalan berlubang.
**********
Tak kala Raina sedang fokus membersikan dirinya, ada sebuah motor Honda laki yang melintasi jalan kearahnya, sebentar ia menengok kearah belakang jalan lalu ia kembali fokus membersikan kotoran air yang ada pada dirinya,Tiba-tiba si pengarang motor yang tadi melitasi jalan kearahnya memberhentikan motornya disampingnya
.
Raina mengarah kesamping, ia sangat bingung kenapa pengendara motor itu memberhentikan motornya dihadapannya.Ia melihat lihat si pengendara motor itu, sepertinya si pengendara motor itu adalah anak SMA sama seperti dengannya karena ia melihat celana panjang sekolah SMA yang dipakai oleh pengendara motor itu.
Ketika pengendara motor itu perlahan lahan mulai melepaskan helmnya di kepala, sontak Raina terkejut melihat jelas muka pengendara motor itu setelah si pengendara motor Honda sudah melepaskan helm di kepalanya.
"Falla." Ucap Raina dengan tampak terkejut
"Lo kenapa?, Ko seragam sekolah lo bisa kotor begini dan juga basah lagi."
tanya Falla sambil pandangan mata nya melihat ke arah seragam sekolah gadis itu yang terlihat kotor.
"Ini tadi gue kecipratan air yang ada dilubang jalan ketika ada mobil melewati gue sangat kencang, jadinya gue basah dan kotor kaya gini" jelasnya dengan panjang lebar.
Falla hanya menganggukan kepalanya, ia sudah mengerti atas penjelasan gadis cantik yang ada disampingnya.
Ia beranjak dari motornya setelah itu berdiri dari hadapan gadis itu, tiba-tiba Falla membantu Raina membersihkan kotoran yang ada di seragam sekolah gadis cantik itu dengan sebuah kain sapu tangan.
"Eeh,,, ngga usah fal, biar gue aja"
Raina terkejut apa yang dilakukan pemuda itu kepadanya, ia merasa tidak enak hati.
"Ya udah ni, lo bersihin sendiri"
Fallah memberikan saputangannya itu kepada gadis cantik itu. Gadis itu pun mulai membersikan dirinya dengan saputangan yang sudah ada ditangannya.
Raina sekali kali melirik ke pemuda tampan itu, pemuda itu masih berdiri dihadapannya sambil memantaunya yang masih membersikan dirinya.
Raina tak lagi membersihkan kotoran air yang ada di seragamnya, ia menatap pemuda tadi yang masih setia berdiri disampingnya itu.
"Thank ya fal" ucap Raina
"Oke, gue mau lanjut jalan, mau pulang bareng gue ngga?."
Sontak mata Raina melebar dengan sorot kaget dan bibirnya terbuka, ia tak menyangka pemuda tampan itu menawarkan pulang bersamanya.
"Ngga usah fal, gue bisa pulang naik angkutan umum aja." Tolaknya tak enak hati.
"Iya udah kalau ngga mau, gue kasihan aja sama lo, nanti lo dilihat orang karena tampilan lo yang kotor dan basah kayak ini. Lo ngga malu?."
Sejenak Raina terdiam. Bener apa yang dikatakan oleh Falla, kenapa ia tak memikirkannya dulu Mala ia langsung saja ingin pulang naik angkutan umum.
"Gue tawar lagi nih, lo mau ngga gue anter lo balik ke rumah atau masih mau naik angkutan umum?." Tawar pemuda itu lagi
Pemuda itu berjalan kearah motornya setelah itu memakaikan helm di kepalanya.
"Iya udah gue mau."
Raina melangkah berjalan kearah si pemuda tampan itu berada. Terlihat Falla yang sudah menaiki motornya.
"Pegangan ke gue , gue ngga maksa yah lo mau pegangan atau ngga ke gue, takut aja lo jatuh."
Dengan ragu-ragu Raina meletak kedua tanganya sedikit melingkarkan ke perut pinggang pemuda itu.
Angin menerpa para pengendara sepeda motor, Raina merasakan hembusan angin yang ada padanya.
Gadis cantik itu tak menyangka pemuda tampan yang terlihat dingin ini ternyata sangat perhatian kepadanya, terlintas senyum kecil dibibirnya.
**********
"Makasih fal lo udah mau ngater gue pulang."Raina telah turun dari motor Falla dan sekarang ia telah berdiri disamping pemuda itu.
"Yah sama-sama, gue langsung pulang yah, ngga usah nawarin gue buat mampir ke rumah lo dulu." Ujar pemuda tampan itu terucap dengan percaya dirinya.
"Pede aman lo, emang gue mau nawarin lo untuk mampir dulu ke rumah gue" balasnya mengelak ucapan si pemuda yang tadi terucap sangat percaya diri.
"Yah itu pasti, yah udahlah gue balik."
Falla menghidupkan motornya setelah itu ia pergi meninggalkan kediaman rumah gadis cantik itu dengan motornya.
"Hati-hati dijalan!."
Teriak Raina ketika Falla sudah melajukan motornya dengan pelan.
∆∆∆∆∆∆∆∆
Di lapangan basket terdapat sebagian murid siswa siswi tepatnya para siswa siswi satu kelas yaitu kelas Xl IPA, yah karena kelas Xl IPA sedang melaksanakan pelajaran olahraga.
Keringat bercucuran yang keluar dari dalam tubuh para siswa laki-laki yang asik dan serius memainkan sekaligus bertanding dalam pemain bola basket.
Kelas Xl IPA ini sedang mengambil nilai dari kekompakan semua tim dan juga harus mencetak poin.
Terdengar suara peluit yang ditiup oleh Pak guru olahraga.
"Oke sudah cukup, selanjutnya giliran tim putri untuk memulai bertanding" peringat Pak guru.
Para siswa putri memasuki area lapangan basket dan segera memulai bertanding.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Ending
RomanceKehidupan manusia bisa saja berubah yang tadinya bahagia seketika kebahagiaan itu hilang dan menjadi kesedihan. Ini lah yang dialami seorang gadis remaja cantik yang bernama Raina Amanda, ia sekarang telah berumur 17 tahun. Kehidupan Raina berubah b...