08

73 11 3
                                    

luka luar

Di tengah pertandingan yang sudah dimulai oleh masing-masing ke dua tim basket putri, terlihat sekali ada kesengitan dari masing-masing kedua tim tersebut untuk memperoleh kemenangan.

Terlihat ada seorang gadis yang ingin merebut bola dari satu tim lawan, tiba-tiba ia terjatuh tersungkur Karena tak sengaja satu tim lawan mendorong dengan pudaknya Sangat kuat sekali.

"Aw, sakit...." ringsinya kesakitan
Gadis itu memegang kaki kanannya yang terdapat luka di lutut kakinya yang cukup parah.

"Raina!."

Teriak serempak kedua temannya ketika melihat seorang gadis yang tadi terjatuh ternyata adalah Raina teman mereka.

Kedua gadis itu segera menghampiri Raina dengan raut wajah terlihat cemas.

"Raina lo ngga papakan?." Tanya Karin yang telah duduk berjongkok disamping Raina.

"Ya ampun!, Lutut kakimu terluka ra."

Devi tak sengaja melihat lutut Raina yang berdarah karena terluka.

"Lutut lo terluka, Ayo gue anter lo ke UKS."

Bukan Karin atau pun Devi yang berucap menawarkan Raina ke UKS, tapi seorang cowok yang tiba-tiba saja telah ada didekat mereka bertiga, tepatnya cowok tersebut duduk berjongkok disamping kanannya dekat Raina.

Mereka bertiga menengok kearah cowok itu berada.

"Ngga usah fal, gue bisa sendiri ko" tolak Raina.

Pelan pelan ia mencoba berdiri dari duduknya, tapi tiba-tiba ketika ia mencoba berdiri kaki kanannya terasa sakit dan tidak mampu melangkahkan kakinya.

"Seperti lo kesusahan berjalan ra, biar kita berdua bantu lo ke UKS yah." Tawar Devi yang langsung dianggukan oleh Karin.

Merasa kasihan kepada Raina, tak mungkin Raina bisa sendiri berjalan ke ruang UKS sendirian.

"Ngga usah, biar gue aja yang Bawa dia ke UKS, lagian lo berdua lagi bertanding basket kan, takut lo berdua ngga dapet nilai olahraga."

"Bener kata Falla, biar dia aja yang Bawa Raina ke UKS, kalian berdua tetap fokus untuk bertanding." Sahut Pak guru tiba-tiba.

"Baik pak."

Mereka berdua langsung menyetujui ucapan Pak guru tadi dan langsung saja mereka kembali ke area lapangan basket.

"Ayo gue bantu lo berdiri."

Falla membantu Raina berdiri dengan meletakkan tangan gadis itu kepundak belakangnya dan tangan kirinya memegang pinggang gadis itu dari belakang, pelan pelan ia membantu gadis itu berdiri dari posisi duduk gadis tersebut.

"Lo masih kuat berjalankan?."

Kepalanya mengarah ke samping gadis itu. Sekilas gadis yang ditolong memandangnya tak lama si gadis mengagukan kepalanya untuk menjawab perkataannya.

Perlahan ia melangkah membawa gadis itu ke UKS dengan berjalan hati-hati.

**********
Mereka berdua telah berada didalam ruangan UKS. Falla mendudukkan Raina ketepi ranjang yang ada di UKS. Setelah itu Ia berjalan menuju lemari yang didalamnya terdapat obat-obatan yang disediakan di UKS sekolah.

Falla berjalan mendekati Raina, tak lupa ditangannya sudah memegang sebua obat dan perban untuk mengobati lutut kaki gadis itu yang terluka.

"Lo duduk aja mantep-mantep biar gue aja yang ngobatin luka lo."

Falla mulai ngobatin lutut kaki Raina yang terluka, ia meneteskan sebuah alkohol di kapas yang ia pegang.

"Aw... Pedih."

Hidden EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang