Cerita ini hanya fiksi, tidak ada kaitannya dengan sejarah yang berlaku di negara manapun khusunya di Indonesia, segala yang ada di cerita ini murni karangan saya.
Gendre: History, Roman, drama.
"My lord, maaf Ratu tak bisa saya selamatkan, saya minta maaf. Saya akan menerima hukuman apapun yang anda berikan."
Raja Jeffrey meremat kuat kuat dadanya, tubuh yang nampak selalu berdiri tegak dengan kepala membusung kini hanya mampu menunduk dengan genangan air mata di pelupuk matanya
Pakaian Kerajaan mewah tidak lagi terlihat menarik saat mendengar kabar yang tak pernah ia harapkan
Ratunya. Cintanya, pergi.
"Ratuku." Sang Raja menunduk sedih, para pelayan dan penasehat kerajaan hanya mampu menunduk tanpa mau melihat bagaimana kacaunya sang Raja
Wajah cantik yang semula selalu tersenyum tiap mereka saling menatap, mata bulat yang kini menutup tanpa hembus nafas yang selalu sang Raja harapkan.
Raja Jeffrey mengecup singkat kening Sang Ratu, air matanya tak bisa ia bendung lagi selaras genggaman tangan mengerat "Aku berjanji ratuku, di kehidupan kita selanjutnya, aku hanya akan mencarimu. Hanya dirimu."
Jung Jaehyun kembali terbangun di pagi buta dengan mimpi aneh itu, pula seperti malam malam sebelumnya pemuda itu hanya menghabiskan sisa malam dengan berpikir di temani segalas air putih
Apa sih sebetulnya arti mimpi itu?
Jaehyun tak pernah tahu, tidak juga mencoba mencari tahu. Tapi ya, bagaimana kadang mimpi itu sangat mengganggu
Datang hampir tiap malam dengan kejadian berulang, walau sesekali sebuah adegan acak dengan tema mimpi yang sama. Seorang raja bernama Jeffrey yang kehilangan istrinya
Tapi masalahnya, kenapa raja itu terus terusan menghantui mimpinya?
"Mimpi lagi bang?"
Helaan nafas Jaehyun menjawab pertanyaan serak teman sekamarnya, pemuda itu menyulut sebatang rokok. Menghisapnya dalam diam "Aneh kan."
Mark meregangkan tubuh yang terasa cukup kaku, latihan Dance semalam suntuk itu sangat melelahkan. Terlebih harus tahan mendengar Omelan berisik Lee Donghyuck, teman satu klubnya.
"Bang ketahuan guru piket di hukum Lo nanti, jangan ngerokok malem malem."
Jaehyun mendecak kesal, wajahnya terlihat kusut kemudian menggerus ujung rokok yang menyala pada asbak. Membiarkan apinya padam
"Gue bingung Mark, hampir tiap hari gue mimpiin itu, makanya akhir akhir ini gue kepikiran terus."
Mark turun dari ranjang tingkatnya, di asrama mereka perkamar hanya memiliki dua Ranjang tingkat. Sisanya mereka bebas menata, mendekor atau bahkan mendesain Kamar Asrama sesuka hati
Ya tentu tergantung berapa nominal nol yang tertera di belakang Rekening mereka, lantai Asrama mereka terbagi menjadi lima lantai
Yang pertama untuk mereka yang sekolah jalur beasiswa, lantai kedua dan ketiga untuk mereka yang masuk karena modal otak mereka
Serta yang ke empat dan terakhir khusus untuk anak anak dengan orang tua berdompet tebal, lantai dengan fasilitas paling lengkap di asrama itu
Jangan kaget, segalanya terasa biasa saja di kota metropolitan seperti Jakarta ini.
Jika anak anak lantai satu harus kepanasan jika musim panas tiba, maka anak anak lantai dua cukup dengan kipas angin di tiap kamar. Keberuntungan bagi si penghuni lantai tiga, mereka tak akan pernah merasa panas atau dingin ketika malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Eternity Love
Fanfiction______________________ "Aku berjanji, sekalipun di kehidupan selanjutnya. Aku hanya akan tetap mencarimu."