Chapter 10

970 139 4
                                    

"AKHH ANJWIIINGG!!"


Doyoung berteriak dengan begitu tak terkendali, berguling guling brutal diatas tempat tidur sampai selimut dan bantalnya berceceran kemana mana

Sedetik kemudian menangkup wajah malu ketika lagi lagi, ciumannya dengan Jaehyun malam tadi terbayang lagi

Lembut, hangat dan manis. Bahkan dia masih ingat dengan jelas bagaimana bibir lembab Jaehyun menyentuh bibirnya, bagaimana lidah lelaki itu menyusuri bibirnya yang bengkak atau—

"GAK GAK BOLEH, MASA IYA GUE SUKA SAMA TU ORANGG??!" Teriakannya terdengar lagi, kali ini kepala ikut bergoyang brutal. Sampai mungkin bisa copot

"Berisik banget si Lo Kutil kuda!" Teman sekamarnya —Kun— mendecak nyaring, merasa sangat terganggu oleh teriakan teriakan Doyoung bak orang kesurupan

Lelaki itu beringsut mendekati Kun, menggelayut manja pada lengan temannya "Gue mau nanya dong."

"Ape?"

Doyoung menarik nafas dalam "Kalo misalkan Lo tiba tiba ngerasa jantung Lo pengen meledak gara gara ciuman sama orang, itu berarti lagi jantungan ya?"


"Lihatlah si tolol ini." Kun memicingkan mata, mendorong kening Doyoung cukup kencang dengan wajah gemas melihat kelakuan temannya "Lo tuh jatuh cinta bego, emang siapa sih orangnya?"

Lelaki Bandung keturunan China itu menaik turunkan alisnya menggoda, berbicara dengan aksen Sunda bercampur Mandarin yang kental — "Ngaku aja sih maneh teh suka kan sama si Jaehyun?"

"Apa sih kok bawa bawa Jaehyun?"

Kun mendecak kesal, mengeluarkan ponsel yang layarnya retak disana sini meski begitu nampak masih bagus ketika di hidupkan

"Maneh sama si Jaehyun udah terkenal gara gara ada yang nyebarin foto ini."

Mata Doyoung melotot seperti hampir keluar, teriakannya hampir mengisi kamar asrama sempit itu

Pikirannya blank luar biasa ketika ponsel Kun, menunjukkan salah satu foto dirinya tengah berciuman dengan Jaehyun di depan Warteg

Tepat, itu kejadian semalam baru saja membekas di ingatan Doyoung ketika tak sengaja melihat penguntit di semak semak

Sialan! Memangnya mereka itu Idol atau bagaimana sampai di kuntit begitu?

"Dapet darimana Kun?"

Kun mengerutkan keningnya berpikir, menyimpan ponsel itu keatas nakas kemudian menjentikkan jari "Dari grup angkatan."


Double sial! Bagaimana kalau si Rosé Rosé pacarnya Jaehyun itu melihat foto mereka? Astaga! Doyoung agak sedikit takut dia di cap perusak hubungan orang oleh satu sekolah


"Mati gue Kun."

Temannya mendengus kencang "Maneh kan tahu kita siswa siswa missqueen harusnya maneh jangan cari gara gara apalagi sama si Rosé itu, Doyoung saran abdi maneh jangan sekolah dulu nya? Cing di sini, kunci pintu jangan lupa."

Doyoung mengangguk setuju "Titip surat ya Kun? Kasih aja ke si Ten."

Kun mengangguk kecil, menyampirkan tas ke bahunya lalu melambai pada Doyoung yang memainkan ponsel "Duluan Doy."

Anggukan Doyoung menjawab singkat perpisahan kecil Kun, dia mendesah sebal ada sepuluh panggilan tak terjawab dari Ten, Jeno bahkan Jaehyun juga

Aduhhh, Doyoung bingung kenapa juga tiba tiba ada berita tolol macam ini?

Hahh harus bagaimana nanti Doyoung menghadapi Rosé, belum lagi Shuhua yang memang menyukai Jaehyun

Sialan! Doyoung ingin jadi eceng gondok saja


"Pusing anjing."

____________________


"Kamu suka Sayang?"


Emma, mengangguk kecil membelai lembut kelopak bunga mawar cantik itu dengan jemari lentiknya

Ia juga menerima dengan senang hati kecupan hangat sang suami, Raja Jeffrey mengusap pipi Istrinya

Pipi yang semakin tirus, dihiasi rona kemerahan yang amat kontras dengan pucat warna kulitnya "Kamu yakin tidak apa apa?"

Ratunya menggeleng kecil, menyandarkan kepala pada dada berisik sang suami menikmati harum aroma mawar terasa menenangkan pikirannya

"Aku sangat baik, memangnya aku kenapa?"

Jeffrey tertawa kecil, mengecup singkat puncak kepala Kekasih hatinya "Tak ada, kau hanya sangat cantik hari ini."














Doyoung terbangun dengan nafas pendek pendek dan keringat sebesar biji jagung menetes dari keningnya

Menarik nafas dalam sembari menikmati minyak wangi beraroma mawar kembalii menenangkan kekalutan yang sempat terjadi

Dia terduduk di pinggir ranjang, masih membaui aroma mawar yang entah kenapa mampu memberi lebih banyak ketenangan dari pikiran kusutnya sejak pagi

"Ehh sejak kapan Lo disini?"

Doyoung bertanya bak orang linglung, pada Ten yang kini mendengus pelan. Memutar kursi dan duduk di sebelah temannya "Nyenyak banget tidur Lo buset, jelasin kagak?"

"Iye iye berisik Lo!" Doyoung menarik nafas dalam, menceritakan dengan runtut apa yang sebenarnya terjadi. Curhatan Jaehyun, perasaan aneh di dadana juga perkataan membingungkan Jaehyun malam tadi

Aak tergagap ketika menceritakan bagaimana bisa mereka berciuman begitu mesra dengan wajah memerah sampai ke telinga

"Sumpah Ten gue gak punya niatan ngancuri hubungan orang lain."


Ten menghela nafas dalam, mengangguk lalu tersenyum tipis "Gue tahu, gue percaya sama Lo lagian pagi tadi gue liat Jaehyun sama Rosé kayaknya baik baik aja dah, Jaehyun jelasin persis kaya yang Lo jelasin tadi walaupun si Rosé ngamuk bentar."

"Ehh kok Lo tahu?"

Cengiran Ten menjawab pertanyaannya, lelaki itu menggaruk tengkuknya gatal "Gue gak sengaja nguping, gak sengaja lho ya ini."

"Yeuu dasar," Seru Doyoung sembari memutar bola matanya malas, menuntaskan dahaga kemudian menarik nafas dalam

Rosé dan Jaehyun katanya baik baik saja? Aduhh memangnya Doyoung mengharapkan apa? Mereka putus dan Jaehyun mengejarnya begitu?


Sial sejak kapan Doyoung punya pikiran licik macam ini? Pasti ini karena doktrin kuat yang di berikan Ten dan Joy, kedua sahabatnya itu memang membawa pengaruh buruk untuknya.


"Tenang Doy masih banyak cowok ganteng, tajir kaya di Jaehyun mah jangan mikirin dia terus."


Doyoung mendengus sebal, menyibak selimut lantas berjalan menuju dapur menyeduh mie instan untuk memberi makan cacing cacingnya yang sedang berdemo di dalam

"Siapa juga yang mikirin dia?"


Ten menggeleng kecil, ingin menimpali ucapan Doyoung namun ketukan brutal di pintu menggagalkan ucapannya

Dia berjalan pelan, membuka pintu lantas menemukan Shuhua berdiri dengan wajah merah. Bersama Rosé dengan wajah angkuh di belakang

"Mana si tukang cari perhatian itu?"

Oh astaga! Sahabatnya dalam bahaya!































To Be Continue.......

Our Eternity Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang