"Jaemin tungguin ih." Jeno berteriak kencang, hampir tersandung kakinya sendiri. Sementara yang di panggil terus berjalan acuh
Jaemin mendecak kesal, berbalik paksa menatap Jeno yang sekarang berdiri di hadapannya. Dengan senyum yang menurut Jaemin sangat bodoh
"Apalagi sih? Mau Lo apa?" Lelaki itu bertanya dengan nada tak suka, kedua tangan di sisi berkacak pinggang sementara dagunya terangkat naik. Kesal bukan main
Melihat Jaemin yang nampak membencinya membuat Jeno menunduk sedih, matanya terasa panas lebih lebih niatnya baik. Hanya ingin mengucapkan terimakasih saja kok
Tapi kenapa Jaemin tampak jelas tidak menyukainya?
"Aku tuh cuma mau bilang makasih, jangan marah dong." Jeno mencebikkan bibirnya sedih
Membuat Jaemin menggeleng heran, ini yang sedang berbicara dengannya itu remaja tujuh belas Tahun atau balita tujuh bulan sih? Astaga!
"Yaudah sama sama oke, sekarang jangan ganggu gue." Jaemin ingin berbalik pergi tetapi suara tangisan pelan menghentikan niatnya
"Jeno kenapa nangis?! Ya ampun Jaehyun adek Lo kenapa ini heh." Doyoung tiba tiba datang sembari memekik heboh, Jaehyun mengekorinya. Memandang Jaemin yang tertawa canggung
Jeno mengangkat wajah, menujuk Jaemin dengan bibir cemberut sebal "Abang, dia bentak aku tadi!"
Yang tertuduh tertawa canggung sembari menggaruk tengkuknya tak gatal, remaja itu melambaikan tangan kanannya "Ehehe cuma salah paham kecil kok, cius."
Jaehyun memutar bola matanya malas "Iya dah sana sana, maapin Ade gue kalo misal dia ningkah ke Lo ya."
Jaemin tersenyum tipis "Gak papa bang, adek Lo gemesin juga lagi gue pamit ya." Lelaki itu berlalu pergi, setelah memberi kerlingan jahil pada Jeno yang sedang mengusap hingusnya
"Idih tadi aja marah marah, apaan coba maksudnya." Jeno bersungut-sungut, Doyoung tertawa gemas "Suka dia kali sama kamu."
"Apanya?!" Jeno memekik tak terima ketiga orang itu berjalan beriringan, mengantar Jeno kembali ke kelasnya
"Kak Doy tahu apa yang udah pasti?" Jeno menghentikan langkah mereka bertiga
Doyoung menaikkan alis bingung, terlebih saat Jeno menarik tangan Jaehyun kencang
"Yang udah pasti itu kalian saling cinta tapi masih aja Denial, makan tuh Denial!"
Doyoung menjerit kaget saat Jeno mendorong tubuh Jaehyun sampai telak menabraknya
Mereka berdua oleh sampai hampir terguling jika saja keseimbangan kaki Jaehyun tak bagus
Doyoung menahan nafas mati matian, pipinya merah merona, kaki juga terasa lemas tepat ketika dia menyadari
Bahwa bibirnya, betul betul miliknya menempel lembut dengan bibir Jaehyun yang sedang menatapnya
Sialnya! Doyoung sadar, tangan Jaehyun begitu besar dan hangat juga begitu pas mencengkram lembut pinggangnya di bawah sana
"Doyoung Jaehyun! Ke ruangan saya sekarang juga!!"
Mereka berdua saling menjauhkan diri sebelum berkedip-kedip menyadari apa yang baru terjadi, melihat sosok guru BK berdiri dengan tangan berkacak pinggang menatap nyalang mereka berdua
Aduh, tamatlah riwayat Doyoung.
°°°°°°°°°°°°
"Ini semua tuh gara gara Lo tahu, gue jadi di Skors gini kan." Doyoung mencak mencak sebal, sedari tadi ia tak mau diam matanya memandang nyalang Jaehyun dengan kakinya mondar mandir
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Eternity Love
Fanfiction______________________ "Aku berjanji, sekalipun di kehidupan selanjutnya. Aku hanya akan tetap mencarimu."