Chapter 7

958 153 12
                                    

Jaehyun tidak tahu bagian mana yang salah dari tindakannya belakangan, atau setidaknya hal hal yang menguras emosi yang ia alami akhir akhir ini


Berkali kali di pikirkan Jaehyun kesal sendiri jadinya, tidak ada alasan logis mengapa ia merasa risih saat Rosé menempel padanya bagai Benalu


Bukankah seharusnya Jaehyun senang? Tapi tiap kali Jaehyun mengingat status mereka, dia tak lebih membaik


Skenario paling buruk yang terjadi di pikirannya adalah, ia mulai menaruh setitik perhatian pada Doyoung. Iya, laki laki yang sedang mengganggu hidup dan pikirannya


Apalagi dengan fakta Jeno sangat menyukai Doyoung, berbanding terbalik kala sang adik di pertemukan dengan kekasihnya


Saking tidak sukanya Jeno pada Rosé —mungkin— anak itu sampai bicara begini, "Ihh! Jangan sentuh Jeno, jangan harap Jeno restuin kakak sama Abang!"


Serius, Jeno yang lemah lembut bak Hello Kitty —kecuali tubuhnya— bicara begitu dengan wajah kelas dan ekspresi yang sangat kentara menunjukkan Bendera perang untuk Rosé.



Jaehyun tidak mengerti, sungguh! Lihat anak gembul itu, bersemangat sekali berjalan beriringan dengan Doyoung menuju sekolah satu meter di depan

Sementara ia berjalan pelan tanpa minat bersama Mark yang Tertawa mengejek, sialan. Ingatkan Jaehyun untuk menyembelih cowok itu

"Jangan cemburu bang, sama adek sendiri ini."

Jaehyun mendelik, temannya Mark tertawa tanpa kontrol melihat ekspresi wajahnya. Lelaki Jung itu memutar bola mata malas, "Berisik Lo kutil, siapa juga yang cemburu anjing."

Mark menggeleng pelan, mengusap sisa air mata kering di pinggiran mata sekalian mengambil satu dua kotoran mata yang terasa mengganjal, "Muka Lo bang, menjelaskan semuanya. Confess gih, putusin si Rosé."

Jaehyun mendecih sinis, menyikut perut Mark sampai lelaki itu memekik kesakitan. Agak mendramatisir

"Gampang  banget tu Congor kalo ngomong, gue gak kaya Lo Ya anjing."

Mark mengedip genit, merangkul bahu Jaehyun saat gerbang sekolah mulai terlihat di depan "Jadi secara gak langsung Lo ngaku suka sama Doyoung tapi gak bisa gar gara Lo kasian sam Rosé kan? Ahay, udah gue duga sih soalnya Kakak Bunny emang gemesin."

"Siapa yang Lo panggil Bunny?"

Mark menggidik, tersenyum mengejek kemudian berbisik pelan di telinga Jaehyun yang memerah padam, "Ya Doyoung lah, liat aja bodinya semok anjir, kulitnya mulus juga, liat bibir bentuk lo—ANJIR JENO TOLONG!"

"Jaga mulut Lo ya Mork!"

Jeno, yang mendengar pekikan ketakutan Mark berlari Kecil melerai kedua orang yang nampak hampir baku hantam


Dia menarik Mark ke belakang tubuhnya, menatap Jaehyun sengit "Abang kenapa sih?  Tahan Abang, jangan emosi dulu tenang oke?"


Jaehyun mendengus kasar, menatap Mark murka "Ya tapi dia tadi ngomong yang jelek jelek ten—tang. Emm tentang apa ya tadi? Duhh sorry Abang lupa belum ngumpulin tugas, kamu dianter Mark aja oke? Oke. Bye!"

Jeno menaikkan alis bingung, dia saling menatap dengan Doyoung yang juga memandangnya penuh tanya "Kakak kenapa sih? Tadi kalian rebutin apa?"


Mark mendekat sembari terkikik geli membisikkan apa yang baru saja terjadi pada kakaknya

Jeno ikut tertawa, dia memandang Doyoung yang masih menunggu dengan wajah bingung "Kak Doy duluan aja, aku sama kak Mark aja."

Our Eternity Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang