prologg.

223 26 0
                                    



BRAKK!!

"NOVANDRA"

triak naren.

jeno mengangkat tubuh sang adik lalu melemparnya sangat keras membuat adiknya itu kesakitan .

"kaka...."

rintihan novan dengan lirih lalu menutup matanya pelan.

"drama lo bacot , lembek lo."

naren menahan badan jeno dan memeluknya agar tidak lagi membanting kekasihnya yang sudah tak berdaya , tapi tenaga jeno sangat besar bahkan dengan dirinya saja jika di toel langsung jatuh tersungkur.

"gue mohon udah cukup."

jeno terdiam sejenak.

"minggir."

"ngga."

"minggir ren."

"ngga."

"minggir apa gua cium bibir lo."

naren melonggarkan pelukan, jeno yg merasa pelukan itu mulai longgar langsung menarik tangannya pelan dan membuat naren berada di sisi kehangatannya .

"nantangin gua lo."

"bajingan."

"ur language babe."

"anjing lo ka."
batin novan.

"gue gasuka dicium aplagi sama lo , jiji."

jeno membulatkan matanya dan menatap tajam kepada naren , naren rasanya ingin sekali menghilang dri bumi , tubuh naren gemetar .

"bro , urus dia biar ini gua yg urus."

"lancar brooo , traktir maju kali ye."

"gampang tnggal gesek bayar."

tanpa berbasa basi jeno langsung mengangkat tubuh jaemin dan melingkarkan paha pria itu di pinggangnya meninggalkan anak buahnya bersama novan yg sudah tidak berdaya , naren reflek memeluk leher jeno , jeno terkekeh gemas.

"kenceng banget pa."

"diem , gue marah."

jeno mendudukan dirinya di sofa bar tersebut lalu membenarkan posisi naren yg duduk berada di pahanya, yeah pangkuan.

jeno memajukan bibirnya dan membuat bibir mereka bertemu , jeno mencium bibirnya , melumatnya , sesekali mengigit bibir kecil itu.

naren mengikuti alur , dia juga tidak bisa gerak karena badannya dikekang oleh tangan jeno , tangan kiri memegang pinggangnya , tangan kanan mengelus leher miliknya .

jeno melepas ciuman mereka.

"gemes."

"ha."

"hah itu gemes baju lo."

naren memalingkan muka.

"ngestalk baju gue sih lo."

"liat lo aja , soalnya indah."

naren berasa ingin menghilang saja dari bumi.

naren pindah posisi , jadi di sebelah jeno , jeno heran reflek mengangkat kedua alisnya.

naren menatapnya dengan tulus.

"jen."

"iya?"

"gue mohon, banget."

jeno menatap dengan bingung.

"jangan apa apain pacar gue, dia kehidupan gue, gue gabisa klo ga sama dia, jeno gue mohon jangan apa apain, toh dia juga ade lo jen, perlu gue berlutut? bisa je—."

jeno menutup mulut naren dengan telunjuknya .

"shttt, dia bukan ade gua, jgn ngomongin dia depan gua."

"jen satu aja gue minta sama lo buat jgn apa apain novan."

"selagi lo nurut sama gua ya gua lakuin kemauan lo."

"ok siapa takut"

naren mengulurkan tangannya, jeno tersenyum.

"deal."

"yeah deal."

stup!d fuck brother ||nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang