👑Part 6👑

34 8 0
                                    

Happy reading

###

"Moza, maaf aku tidak bisa menemanimu ke perpustakaan kota."

"Oke, tidak masalah. Aku bisa menunggu Sean dan Kai."

"Um,apakah sudah banyak yang tahu kalau kalian bertiga itu saudara? " Lisa menjajari langkahku keluar kelas. Semenjak tadi kurasa ponselku bergetar. Kubiarkan saja sebentar karena aku memang jarang main ponsel jika di sekolah. Fokus belajar dan lebih banyak waktu dengan teman.

"Sepertinya tidak. Aku juga tidak berniat memberi tahu. Untuk apa? "

"Kamu tahu? Fans mereka sibuk menghujatmu di belakang. "

"Fans? " Aku mengeryit tidak paham.

"Benar. Jangan pura pura tidak tahu. Bukankah semua saudaramu itu sangat famous di kota ini? " Menurut cerita dari Kai. Memang semua kakakku adalah alumni dari SMA elite ini. Pesona mereka bahkan lebih memukau dari idol selebriti. Belum lagi akademis mereka yang membanggakan semakin menambah banyak para remaja hingga perempuan dewasa menggemarinya. Tak heran jika anak anak Pak Siwon itu memiliki komunitas fansnya masing masing.

"Kurasa, aku akan baik baik saja. Tidak masalah. Jangan khawatir. " Kutepuk punggung Lisa pelan. Di depan parkiran kami akhirnya berpisah. Lisa pulang lebih dulu karena salah satu keluarganya mendadak masuk rumah sakit.

"Jangan sungkan untuk meminta bantuanku kapanpun. " ucapnya sebelum kami benar benar berpisah tadi. Kembali ku ayunkan kaki menuju gerbang utama. Menunggu jemputan dari orang rumah. Papa melarang keras anak anaknya yang masih SMA untuk mengemudikan mobil sebelum mereka berhasil mendapatkan surat izin mengemudi.

Sembari menunggu Kai dan Sean yang belum terlihat. Aku membuka ponselku sebentar. Penasaran dengan siapa yang tanpa bosan mengusikku.

[Cepatlah keluar!!! Aku di depan sekolah]

Hampir lima puluh panggilan masuk dan belasan pesan memberondong ponselku. Belum sempat ku balas pesan dari salah satu kakakku. Seseorang tiba tiba saja menarik ranselku dengan cukup keras hingga tubuhku terjerembab begitu saja.

"Perempuan ini memang perlu diberi pelajaran. " ucap salah satu diantara mereka menarik paksa tanganku.

"Siapa kamu? " Berontakku padanya juga ketiga perempuan lain yang tentu saja satu sekolahan denganku. Aku tidak cukup mengenal mereka meski kurasa kami adalah satu angkatan.

"Siapa? Kamu tidak tahu siapa kami? Hahaha. " Salah satu diantaranya menjambak rambutku dengan penuh semangat. Aku meringis kesakitan. Jika tadi aku bisa memulai pemanasan sedikit. Aku pasti bisa melawan mereka.

"Kenapa kalian lakukan ini padaku? " Aku terduduk paksa karena perintah mereka. Siswa berambut ikal itu kemudian mencengkram daguku hingga terasa sakit.

"Kenapa? Apa kamu bodoh sekali? Hei, kamu harusnya sadar diri!"

"Dasar wanita ular!! "

"Kamu bahkan lebih buruk dari sampah pinggir jalan! " Siswa dengan rambut yang penuh aksesoris itu mengguyurku dengan air es hingga membuatku tubuhku semakin menggigil.

"A-apa? Apa yang sudah kuperbuat pada kalian? "

"Aku bahkan tidak tahu siapa kalian. " Aku memang terkenal cengeng. Tapi untuk kali ini aku mencoba menahannya. Mereka akan semakin merundungku jika aku terlihat lemah dan bersimbah air mata.

"Siram lagi! " Tiga diantaranya kemudian menyiram tubuhku dengan air es. Sekolah sudah lumayan sepi. Mereka sepertinya mengetahui tempat strategis untuk merundungku seperti ini. Mendadak aku teringat dengan ucapan Lisa jika banyak perempuan lain tengah menggunjingku. Apakah ini berkaitan dengan saudaraku yang most wanted itu?

MOZARELLA (TAMAT✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang