Happy reading
###
Keserakahan kadang bisa saja membutakan hati manusia. Kekuasaan yang tidak dipergunakan sebagaimana mestinya, itulah sebab dari sebuah kehancuran. Perlahan, gemerlap kehidupan akan redup. Dimana pada saat itu, jurang nestapa menyapa tepat di depanmu.
Orang orang yang tengah membawaku pergi kurasa tak lain hanyalah manusia yang rakus akan harta. Membawaku sebagai jaminan untuk menukarnya dengan sebongkah kertas angka duniawi. Aku sudah kerap menyaksikan adegan penculikan di drama. Mereka pasti akan membawaku ke tempat yang bahkan sulit untuk dijamah.
"Berapa lama lagi kita sampai di Bangkok? " Aku mulai mendapatkan kesadaran. Meski mulutku terbungkam dan tanganku terikat di belakang. Mataku dengan jelas melihat sekeliling.
"K-kenapa aku bisa berada disini? " Aku bertanya pada diriku sendiri. Dua orang berpakaian serba hitam dari ujung kepala hingga kaki membuatku semakin ketakutan. Terakhir kali aku bersama Kak Chan. Oh, Tuhan bagaimana jika dia dan semua keluarga panik mencariku?
Bangkok? Bukankah itu ibukota Thailand? Untuk apa mereka membawaku kesana.
Aku kembali menatap mereka berdua. Kami berada di dalam sebuah helikopter. Interior kulit yang dipadu padankan dengan elemen kayu sebenarnya terlihat nyaman. Oh, tentu saja jika kondisinya tak seperti ini. Ini adalah kali kedua aku menaiki private helicopter.
Tidak. Aku tidak ingin menjadi jaminan keluarga pada akhirnya. Keberadaanku di sana sudah sangat merepotkan.
"Jangan banyak bergerak! " Suara tinggi itu cukup memekakkan telinga. Suasana gemerlap malam terlihat dari atas sini. Perlahan kendaraan yang tengah aku tumpangi mendarat. Mereka memakaikanku earphone untuk menghindari suara berisik dari baling balingnya.
"Mami…" Aira mataku sudah tak terbendung lagi. Aku merindukan semua keluargaku. Bagaimana jika aku tak bisa kembali kepada mereka. Untuk apa juga mereka jauh jauh dari Thailand menyulikku?
"Silakan keluar. " Kami mendarat di helipad. Beberapa sosok pria bertubuh besar membawaku menuju sebuah pintu rahasia. Untuk saat ini aku tidak bisa melakukan apapun. Mati ditangan mereka ataukah sebagai jaminan keluarga untuk mengincar harta papa.
"Kak Chan, bukankah kamu tadi berjanji untuk melindungiku? " Aku berteriak dalam hati. Kenapa harus aku dari sekian banyak gadis di dunia ini?
"Bos besar sudah menunggu. " Seorang berbadan tak kalah kekar membuka jalan. Apa yang mereka maksud bos besar? Bayanganku sudah lari kemanapun. Bos menyeramkan, bos mafia atau bahkan seseorang yang memperjual belikan gadis remaja. Mendadak tangisku kembali meledak setelah pintu utama terbuka otomatis. Aku sempat melihat simbol di bagian sensor kunci pintu. Namun pandanganku terlalu kabur karena air mata.
Tempat yang kumasuki diluar dugaan. Tidak menyeramkan. Banyak bunga mawar berserakan, lilin aromaterapi dan juga….
"K-kak Sandy? " Aku cukup terkejut melihat kakak keduaku berada di ruangan ini. Segera aku menghambur kepadanya usai pria pria mengerikan ini melepaskan ikatanku.
Lega. Hatiku benar benar telah terlepas dari belenggu ketakutan setelah melihat kakak paling loyal berada dalam satu ruangan. Meski aku tak tahu apa alasannya.
"Jangan mendekat! " Aku menghardik penuh emosi pada mereka yang saling melepaskan atribut seramnya itu.
"Kak Sandy? Apa mereka juga menculik kakak? " Aku bertanya khawatir. Ia dengan sabar menerima aduanku. Lalu memperlihatkan sedikit tawanya.
"Moza...o-oh astaga, kenapa aku baru sadar. " Kak Sandy berjalan ke arah semua pria berbadan kekar itu.
"Kalian apakan adikku? " Kak Sandy memukul para laki laki itu seperti ayah yang tengah menghukum anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOZARELLA (TAMAT✅)
Fanfictionberawal dari ibunya yang menikah dengan duda kaya, Mozarella harus menghadapi dan hidup bersandingan dengan 9 orang kakak tiri yang berspesies laki-laki dengan tampan yang tak bisa dinalar. salah satu diantara kakak tirinya ternyata adalah cinta per...