04.meysa Ariana Jovan.

3 1 0
                                    

Hari ini merupakan weekend yang sangat ditunggu oleh seorang gadis yang tak sabar untuk kembali ke kota kelahirannya.

Meisya Ariana Jovan. Putri tunggal dari salah pengusaha sukses didalam maupun diluar negeri.

Jovan's company, nama perusahaan yang dikelola keluarganya.

Didalam bisnis persaingan mungkin hal lumrah terjadi, seperti hubungan antara jovan's company dan Atmaja's grup.

Bukan hanya diperusahan mereka bersaing dalam keluarga pun, kedua keluarga tersebut tak akur.

"Mey, apakah kamu sudah siap sayang?"tanya Rena—mama meysa.

"Udah ma"ujar Mey semangat.

"Yaudah kamu hati-hati kalo udah Sampek rumah eyang hubungi mama ya sayang, sepertinya pekerjaan papa masih agak lama disin"peringat Rena, sungguh dia sangat tak ikhlas membiarkan putrinya kembali ke Jakarta sendirian, apa lagi dari Kalimantan harus menaiki pesawat.

"Iya ma, mama tenang aja, Mey bisa jaga diri kok"Meysa berusaha meyakinkan sang mama yang tampak khawatir.

"Yaudah Mey berangkat ya, salam sama papa tetap jaga kesehatan"

"Iya sayang, maaf ya mama tidak bisa nganterin kamu ke bandara"

"Ngak papa ma, tapi janji mama harus tetap jaga kesehatan"ujar meysa sambil menjulurkan jari kelingking nya.

"Janji sayang"jawab sang mama menyambut jari kelingking anaknya.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Pengumuman pesawat akan mendarat membuat meysa mengembangkan senyumnya, saat langit Jakarta menyambutnya.

"Huh.. sampe juga"gumamnya senang.

Saat ini Meysa sedang menunggu jemputan yang disuruh eyangnya untuk menjemputnya.

Saat melihat-lihat sekitar mata meysa tak sengaja melihat kearah dua cowok yang sedang bertos ala lelaki itu.

"Aduh pada gudluking semua, cowok jakarka gituloh"gumamnya bangga melihat penpilan anak laki-laki di Jakarta dan di Kalimantan yang sangat berbeda.

"Non meysa?"ujar salah satu bodyguard yang tugaskan untuk menjemputnya, memastikan.

"Iya pak saya meysa"

"Mari non mobilnya ada disebelah sana"tunjuk kepada mobil yang diparkir tak jauh dari keberadaan mereka.

"Oh iya non, tuan sama nyonya besar sedang berada di Surabaya, baru saja mereka berangkat"beritahu bodyguard yang sedang menyetir mobil tersebut.

Meysa sedang berada diperjalanan menuju Mension keluarga Jovan.

"Huff pasti selalu ditinggal begini' batin meysa lesu.

"Pak berhenti di taman depan komplek ya pak"

"Baik non"

Saat ini Meysa sedang duduk sendirian dibangku taman, bukan karena tamannya sepi hanya saja meysa yang belum memiliki teman.

"HUWAA MAMA IEL DIKEJAR ANJING....HUWAA"teriakan tersebut berasal dari cowok yang sedang berlari menuju tempat meysa berada.

Cowok tersebut adalah Adriel yang entah dari mana sampai dikejar anjing seperti itu.

Tak sadar meysa juga ikut berlari, karena Adriel juga menarik tangannya agar tak terkena amukan anjing gila itu.

Mereka menghentikan larinya dan bersembunyi diatas pohon yang lumayan rindang.

ADRIEL(on Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang