2

1.4K 137 4
                                    



At. Neo corp.

Jaemin memasuki perusahaan dengan wajah datar dan aura mencekam miliknya bahkan sapaan para karyawan hanya dia angguri saja. Jaemin lantas langsung menuju ke dalam ruangannya itu.

Tak lama setelah itu ruangan kembali terbuka dan menampilkan sang asisten yang selalu betah bersamanya. Bersyukurlah asisten itu tidak mengundurkan diri karena kerjanya yang sangat berlebihan tidak seperti kerja yang dilakukan kebanyakan orang yang memiliki jam pulang tepat waktu karena itu tidak berlaku bagi anak kedua keluarga Na itu.

"Ada apa Jake?" Ucap jaemin menatap datar asistennya yang bernama Shim Jake itu.

"Ini Presdir beberapa masalah yang akhir tertangkap basah. Menurutmu hukuman apa yang pantas kita lakukan?" Ucap Jake memberikan berkas-berkas itu pada jaemin.

"Seperti biasa kau mengerti bukan?" Ucap jaemin datar.

"Tentu saja Presdir. Ingin melakukannya kapan?" Ucap Jake tersenyum licik.

"Lakukan sendiri, aku masih banyak pekerjaan." Ucap jaemin datar.

"Baiklah aku mengerti." Ucap jake dan hendak melangkah keluar

"Jangan mengecewakan ku Shim Jake." Datar jaemin dan Jake hanya tersenyum lalu mengangguk dan keluar dari ruangan itu bersamaan dengan Yoshi, adik dari atasannya itu yang masuk.

"Ini berkas yang Hyung minta." Ucap yoshi memberikan pada jaemin. Lalu jaeminpun langsung melihat berkas itu.

"Apa maksud team pemasaran ini?" Ucap jaemin datar.

"Mereka ingin kita bekerja sama dengan pelukis bernama Huang Renjun itu hyung, untuk tema musim panas ini." Ucap Yoshi.

"Tapi kenapa?"

"Kau tidak tau kalau dia pelukis yang sangat bagus dan terkenal Hyung?" Ucap Yoshi menatap hyungnya yang jelas-jelas tidak akan perduli soal itu sama sekali.

"Tidak. Aku tidak punya waktu untuk mencari tahu hal itu." Ucap jaemin datar.

"Baiklah. Jadi, menurut Hyung gimana? Kalau Hyung setuju maka aku akan menemui pelukis itu dan mengatur jadwalnya." Ucap Yoshi.

"Baiklah " Ucap jaemin datar.

"Oke Hyung, aku akan mengatur jadwal untuk bertemu dengannya. Aku permisi dulu Hyung." Ucap Yoshi lalu keluar dari ruangan itu.

Setelah kepergian adiknya itu, jaemin langsung menghubungi sahabatnya untuk bertemu.

"Ada apa Presdir Na?"

"Ayo bertemu."

"Baiklah. Tapi nanti setelah aku mengantar istriku ke dokter."

"Istrimu sakit?"

"Tidak."

"Lalu?"

"Aku akan menjadi seorang ayah. Sudahlah kau tidak akan mengerti rasanya. Bye, aku tutup dan akan kesana nanti." Jaemin hanya berwajah datar dan tidak berniat untuk marah pada sahabatnya yang memang bucin setelah menikah 2 tahun yang lalu apalagi mendengar sahabatnya akan menjadi ayah, pasti sahabatnya itu benar-benar sangat bahagia sekali.




















At. Cafe xxx

"Maaf aku telat Hyung, noona." Ucap Chanyeol sembari duduk dengan Wendy dihadapan Suho dan irene.

"Tidak masalah." Ucap Suho.

"Memangnya ada apa yang oppa? Eonni?" Bingung Wendy.

"Wendy-ah. Apa anakmu sudah memiliki kekasih?" Ucap Irene dan Wendy hanya menggelengkan kepalanya pasalnya anaknya itu memang tidak memiliki kekasih ditambah dia masih bertingkah seperti bayi.

"Baguslah. Kau ingat mengenai tingkah gilaku saat itu dengan Park seok jin dan Kim jisoo?" Dan Wendy hanya mengangguk karena sekarang keluarga Na dan Park itu sudah berbesan.

"Mari lakukan itu. Dan kita berbesan."

"Maksud kalian dengan anak kami? Tapi, bagaimana jika nanti mereka lari ?" Ucap Wendy.

"Tenang saja. Itu tidak akan mungkin. Lagian kalian berdua percaya saja, anak kedua kami pasti akan menjaga anak kalian dengan baik. Mau ya? Aku tidak mau dia menua dengan berkas-berkas nya itu. Hmm?" Mohon Irene.

"Ayolah Chanyeol. Ini juga demi kebaikan anak kita. Kami yakin anak kalian akan bahagia dengan anak kami." Ucap Suho.

"Bagaimana sayang?" Ucap Chanyeol melihat kearah Wendy.

"Aku takut nanti injunie marah dan menangis. Kau tau sendiri dia seperti apa." Cemas Wendy.

"Tolonglah Wendy. Aku pastikan anak kami akan menjaga bayi kalian itu dengan baik." Ucap Irene. Dan akhirnya Wendy menarik nafas panjang dan mengangguk.

"Baiklah. Eonni dan oppa ingin kapan?" Ucap Wendy.

"Bagaimana jika 2minggu lagi." Ucap Irene.

"Apa tidak terlalu cepat?" Ucap Chanyeol.

"Tidak. Lagian kalian juga masih bisa bertemu dengan anak kalian kok." Ucap Irene.

"Bagaimana Yeol? Wendy?" Ucap suho melihat keduanya.

"Baiklah kami setuju." Ucap keduanya sembari berharap dalam hati kalau anak mereka tidak akan marah terlalu marah pada mereka nantinya.

























































__________________bye_________________

Ha?! Married?! (Jaemren) On-HoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang