10

1.2K 135 11
                                    

Jaemin dan renjun berada di taman Han saat ini, renjun hanya melihat pemandangan dan beberapa anak kecil yang berlalu lalang sembari berlarian dengan bahagia.

"Mereka sangat menggemaskan Hyung." Ucap renjun.

"Kau jauh lebih menggemaskan." Ucap jaemin menatap renjun karena sedari tadi dia hanya menatap istrinya itu. Renjun sontak saja memerah dan menatap kesal suaminya itu.

"Aku sedang tidak ingin menerima gombalanmu tuan Na." kesal renjun.

"Baiklah. Kau sepertinya sangat menyukai anak-anak ya?"

"Tentu saja mereka sangat menggemaskan. Aku selalu bermimpi di masa depan akan memiliki anak seperti itu, pasti akan sangat menggemaskan."

"Aku akan berusaha mewujudkan yang satu itu untukmu." Sontak renjun langsung kembali menatapnya.

"Maksud Hyung?" Bingungnya.

"Aku akan membuatkannya. Tapi, aku butuh partisipasi mu juga untuk mengandungnya." Ucap jaemin dengan datar tapi raut yang serius.

"Nana Hyung, kau mesum." Ucap renjun yang sangat malu.

"Nana Hyung?"bingung jaemin.

"Hmm. Itu adalah panggilan ku untukmu." Ucap renjun tersenyum.

"Baiklah. Apapun untukmu." Ucap jaemin ikut tersenyum.












At. Neo corp cabang 1.

Hyun suk hanya mengerjakan berkasnya dengan sangat serius hingga ketukan pintu pada ruangannya mengalihkan atensinya.

"Masuk!"

Ceklek.

"Apa kabar Na Hyun suk?" Sontak saja Hyun suk menatap kaget orang yang masuk kedalam ruangannya itu.

"Yoonbin?" Ucapnya kaget.

"Kenapa? Kau kaget dengan kedatangan ku?" Ucap yoonbin.

"Tidak. Ada apa? Kau tau aku banyak pekerjaan dan tidak ada waktu untuk meladeni mu."  Datar Hyun suk.

"Aku bertemu dengan mantan kunyang sekarang menjadi istrimu. Dia semakin cantik saja." Ucap yoonbin, hingga membuat Hyun suk mengepalkan tangannya menahan emosi.

"Lalu? Kau merasa menyesal karena meninggalkannya?" Datar Hyun suk.

"Tentu saja. Kalau kau memang tidak mencintainya. Kau ceraikan saja dia, aku bersedia menjadikannya istriku." Ucap yoonbin dengan tenangnya.

"Keluar dari ruanganku sekarang juga!" Datar Hyun suk.

"Kenapa? Kau kesal? Atau takut?"

"Keluar dari ruanganku, sebelum aku memanggil satpam untuk mengusirmu."

"Baiklah. Lain kali kita bisa bertemu lagi. Bye, ingat Na Hyun suk aku tidak pernah main-main dengan ucapanku. Apalagi jika ini menyangkut jihoon." Ucap yoonbin lalu keluar dari ruangan itu. Meninggalkan Hyun suk dengan amarah yang sangat tinggi.















At. Neo corp utama.

Yoshi sibuk dengan berkasnya karena dia harus menggantikan jaemin di perusahaan. Mau mengandalkan adiknya, rasanya sangat tidak mungkin karena adiknya itu hanya akan berleha-leha dan pergi ntah kemana. Hingga dia dibuat sibuk sendiri.

Ceklek.

"Oppa."

"Kau ingin apa? Kenapa kau tiba-tiba memanggilku seperti ini?" Datar yoshi.

"Aku akan pergi dengan sahabatku. Jadi, kau saja yang mengurus perusahaan ya."

"Terserah saja." Datar yoshi lalu diapun langsung melihat adiknya itu langsung pergi begitu saja membuat Yoshi menggelengkan kepalanya bingung menghadapi sifat adiknya itu.







At. Mansion Na.

Jihoon baru saja sampai dan langsung masuk, sedetik kemudian diapun kaget melihat Jennie, Jungkook dan beomgyu ada disana.

"Jihoon, kau baru sampai?" Ucap Irene.

"Iya mom." Ucap jihoon.

"Kau duduk saja disini dulu." Ucap Irene lalu jihoon pun duduk disofa yang kosong. Menatap beomgyu yang masih sama seperti dulu sangat terlihat menyepelekannya.

"Bagaimana pernikahanmu dengan hyun suk? Apa Hyun suk sudah bisa menerimamu?" Ucap Jennie.

"Sudah imo. Pernikahanku juga baik-baik saja." Ucap jihoon berbohong karena dia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya pada selain keluarga inti. Bahkan pada keluarga inti saja dia masih berbohong.

"Apa kau yakin? Aku rasa Hyun suk Hyung tidak mungkin menerima semuanya secepat itu." Ucap beomgyu.

"Beomgyu, jangan bicara seperti itu. Kau harus menghormati kakak iparmu." Ucap jungkook.

"Aku kan hanya bicara fakta saja dad. Lagian, aku sangat tau dengan jelas semua sifat mereka, dan Hyun suk Hyung tidak mungkin menerima secepat itu." Ucap beomgyu.

"Kalau kata jihoon dia sudah diterima baik. Berarti memang seperti itu kenyataannya sayang. Kau jangan bicara hal yang tidak-tidak." Ucap Jennie pada anak satu-satunya.

"Terserah saja." Ketus beomgyu.

"Oh iya, mom, dad, jaemin Hyung dan renjun dimana?" Ucap jihoon pasalnya kedua orang itu tidak terlihat.

"Mereka sedang jalan-jalan ntah kemana. Tapi, biarkan saja itu adalah hal yang bagus." Ucap Irene senang.

"Mommy benar. Setidaknya jaemin Hyung merubah sifatnya sedikit demi sedikit. Sedangkan Hyung suk Hyung bahkan tidak pernah melakukannya padaku." Lanjut jihoon dalam batinnya.

"Kau benar. Mommy harap menikahkannya dengan renjun bisa mengubah wataknya." Ucap Irene.

"Tidak akan aku biarkan. Pernikahan mereka akan segera berakhir sebentar lagi. Hanya sebentar lagi. Karena jaemin Hyung hanya milikku." Batin beomgyu.

"Oh iya, kalian akan tinggal dimana setelah kembali kemari?" Ucap Suho.

"Kami akan ting—"

"Apa kami boleh tinggal beberapa waktu disini samchun. Samchun kan tau, kalau mansion kami harus di bersihkan lebih dulu. Apa tidak masalah? Samchun? Imo?" Ucap beomgyu memotong perkataan ayahnya.

"Tentu saja." Ucap Irene senang.

"Tidak perlu noona, aku tidak mau merepotkan mu dan Suho Hyung." Ucap jungkook.

"Tidak masalah. Lagian, aku tidak merasa repot sama sekali. Kau kan keluarga kami juga. Tinggallah saja disini. Lagian ada cukup kamar untuk kalian." Ucap Suho.

"Baiklah, kalau memang tidak merepotkan Hyung dan noona." Ucap jungkook.

"Yey! Kita harus jalan-jalan berdua lagi Jennie." Ucap Irene senang.

"Pasti eonni." Ucap Jennie tersenyum.

"Aku tidak akan membiarkan hidup mu juga bahagia jihoon. Kau akan menderita selama aku disini. Begitu pula dengan renjun. Dia adalah orang yang paling menderita nantinya. Aku jamin itu." Batin beomgyu dengan senyum liciknya.




























__________________Tbc________________



















Ha?! Married?! (Jaemren) On-HoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang