4

1.2K 151 3
                                    

2 Minggu kemudian...

Ini adalah hari, dimana besok akan terjadi pernikahan yang tidak diketahui oleh semuanya bahkan yang akan menikah juga tidak tau sama sekali. Malam ini terlihat keluarga Na sedang melakukan makan malam bersama dengan keluarga lengkap bahkan jihoon saja benar-benar pulang lebih awal dari pekerjaannya.

"Ada apa mom? Dad?" Ucap sih bungsu Guan Lin.

"Besok kalian semua harus meliburkan acara apapun itu." Ucap Irene.

"Tidak bisa begitu mom. Masalahnya Guan Lin besok ada tanding futsal." Ucap Guan Lin.

"Asahi juga besok ada kerja kelompok mom." Ucap asahi.

"Aku besok juga ada kegiatan dari kampus mom." Datar haruto.

"Aku juga tidak bisa mom. Besok aku harus pergi karena ada janji dengan sahabatku." Ucap Karina kesal.

"Besok aku ada rapat dengan klien mom." Ucap Yoshi apa adanya karena memang dijadwal begitu, walaupun semuanya tau besok adalah hari Minggu.

"Aku juga tidak bisa mom." Datar jaemin.

"Aku besok harus keluar kota mom." Ucap Hyun suk dan itu membuat jihoon kaget pasalnya dia tidak tau mengenai suaminya akan pergi besok.

"Hyung tidak mengatakan apapun padaku?" Ucap jihoon menatap suaminya yang bahkan masih dingin padanya.

"Yang penting sekarang kau sudah tau." Ketus Hyun suk.

"Pokoknya batalkan semuanya besok. Karena besok adalah hari pernikahan Na Jaemin." Ucap Irene yang diangguki oleh Suho. Membuat semuanya kaget bahkan yang akan menjadi target saja sampai menatap tak percaya orangtuanya.

"Apa-apaan ini mom? Dad? Apa sekarang kalian bercanda padaku?" Datar jaemin bahkan nafsu makannya hilang seketika.

"Tidak. Kau dan kalian semua ingat bukan tentang rencana gila mommy, hingga Hyung kalian dan jihoon menikah? Itulah yang mommy lakukan padamu. Kau akan menikah dengan anak sahabat daddymu." Ucap Irene.

"Aku tidak akan melakukannya." Datar jaemin.

"Kau akan tetap melakukannya jaemin. Daddy tidak mau kau membuat malu. Lagian, ini untuk kebaikanmu. Kalau kau sampai kabur besok, maka Daddy tidak akan menganggap kau anak Daddy lagi." Ucap suho datar.

"Mommy akan memecatmu menjadi ceo jika kau kabur besok. Jadi, jangan kecewakan mommy dan Daddy jaemin. Karena pilihan mommy tidak akan membuatmu menderita sedikitpun." Ucap Irene tersenyum sedangkan jaemin seperti merasa terperangkap dan tidak bisa keluar ataupun berlari dari jebakan ibunya itu.

"Wah, Na Jaemin akhirnya akan menikah. Mom? Dad? Apa calon kakak ipar kami itu cantik?" Ucap Karina penasaran.

"Dia sangat cantik sekali. Pokoknya kalian akan cepat dekat dengannya. Dan jihoon akan memiliki teman " Ucap Irene tersenyum.

"Mom? Apa calon istri jaem Hyung seumur dengan jaem Hyung atau lebih muda?" Ucap Guan Lin.

"Lebih muda. Dia seumur dengan jihoon. Diatas Karina setahun." Ucap Irene.

"Sudahlah. Aku sudah tidak selera makan lagi." Ucap jaemin datar lalu pergi kelantai atas dimana kamarnya berada.

"Mommy tidak salah melakukan hal gila itu mom? Hyun suk Hyung saja masih dingin dengan jihoon, apalagi jaem Hyung nanti mom." Ucap Yoshi takut kalau nanti kakak iparnya akan menderita. Karena dia melihat jihoon masih sangat menderita menikah dengan Hyun suk.

"Kau tenang saja. Mommy percaya jaemin hyungmu itu tidak akan lama bertahan dengan sikap dinginnya itu." Ucap Irene.

"Semoga saja." Ucap yoshi.

"Itu kalau dia ahli menjinakkan jaemin. Pasti tidak akan lama." Ucap Karina.

"Sudah makanlah Karina. Jangan mengatakan hal seperti itu, karena hyungmu itu bukan hewan." Ucap Suho.

"Mian Daddy." Ucap Karina tersenyum.

"Tapi, mom. Dad. Apa tidak ada bocoran sedikit mengenai calon istri jaem Hyung?" Ucap asahi penasaran.

"Tidak. Besok kalian akan tau dan akan melihatnya sendiri." Ucap Irene tersenyum. Sedangkan Hyun suk sama sekali tidak perduli. Dia merasa senang karena setidaknya adik keduanya itu juga merasakan apa yang dia rasakan. Menikah dengan orang asing, bahkan sampai sekarang Hyun suk masih menganggap jihoon sebagai orang asing.






















At. Mansion keluarga Huang.

Renjun tengah makan malam dengan orangtuanya. Yah, mereka hanya bertiga mengingat renjun adalah anak tunggal keluarga itu. Chanyeol dan wendy melihat anak mereka dengan tatapan yang sangat sulit untuk di mengerti. Renjun yang sadar orangtuanya seperti ingin mengatakan sesuatu langsung menatap kedua orangtuanya itu.

"Ada apa bunda? Ayah? Apa ada yang ingin kalian katakan?" Ucap renjun.

"Kami takut kau akan marah dan kecewa sayang." Ucap Wendy.

"Tidak mungkin Bun, ayah. Aku tidak akan kecewa dengan kalian." Ucap renjun tersenyum.

"Renjun sebenarnya kami sudah menyiapkan acara pernikahanmu dengan anak sahabat ayah. Dan acara itu besok. Apa kau keberatan jika kau menuruti untuk menikah dengan anak sahabat ayah?" Ucap Chanyeol dan renjun benar-benar menghentikan acara makannya karena sangat kaget dan tidak percaya semua ini. Jadi, inilah kenapa dia seperti diperlakukan layaknya anak berumur 5 tahun selama dua Minggu. Jadi, ini alasannya? Tapi kenapa orangtuanya tidak mengatakan saja sejak awal, atau paling tidak membiarkan dia bertemu dengan orang itu sebelum menikah dan mengetahui namanya. Setidaknya hanya itu. Renjun benar-benar kecewa.

"Apa ini candaa?"

"Tidak sayang. Apa kau kecewa? Apa kau akan membatalkannya dan kabur sayang?" Ucap Wendy menatap anak semata wayangnya itu. Tapi, renjun tidak akan mungkin melakukan itu. Karena dia sangat tau ayahnya memiliki riwayat penyakit jantung.

"Aku hanya sedikit kecewa. Kenapa tidak ayah dan bunda katakan saja dua Minggu yang lalu. Setidaknya biarkan aku bertemu dengannya terlebih dahulu, dan mengenalnya. Walaupun tidak lama. Ini seperti hal gila ayah, bunda." Ucap renjun tak terima.

"Ayah tau. Tapi, ini demi kebaikanmu sayang. Ayah tau kau sangat tidak suka dengan semua gangguan dari para dominan yang selalu mengirimkan banyak hadiah untukmu. Ayah yakin dia adalah orang yang tepat untuk mu." Ucap Chanyeol.

"Sayang, kau percaya pilihan bunda dan ayah bukan? Bunda tau kau sangat percaya pilihan bunda dan ayah adalah yang terbaik. Jadi, kau juga harus menjadi istri yang baik bagi suamimu nantinya dan percayakan semuanya. Letakkan rasa percaya mu padanya dan belajarlah mencintainya. Mengerti renjun." Ucap Wendy

"Baiklah. Ini karena aku sangat percaya pada pilihan kalian. Aku tidak ingin kabur dan membuat keluarga kita malu. Aku akan melakukannya. Jam berapa acara itu?" Ucap renjun yang tidak menyangka akan menjadi istri dari seorang dominan yang ntah seperti apa.

"Jam 10:00kst. Baju mu sudah bunda siapkan. Besok akan ada yang datang untuk mendandani mu. Istirahatlah sayang. Maafkan bunda dan ayah." Ucap Wendy sembari mengelus kepala anaknya itu.

"Baiklah." Ucap renjun lalu diapun langsung masuk kedalam kamarnya untuk menerima takdirnya. Karena dia tidak mau membuat ayahnya malu dan penyakit jantungnya akan kambuh. Dia tidak ingin kehilangan ayah ataupun ibunya sama sekali. Tidak ingin.

















































__________________bye________________

Ha?! Married?! (Jaemren) On-HoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang