📍Bab 3📍

1.1K 86 6
                                    

[Flashback]

Seperti biasa, Hyunjae selalu makan sendirian di pojok kantin. Ia menyibukkan diri memakan makanannya. Hiruk pikuk para mahasiswa dan mahasiswi di kantin tak ia hiraukan.

Jika para mahasiswa mahasiswi lainnya suka bersosialisasi, mengikuti trend bersama teman, bercanda bersama teman, berbeda dengan Hyunjae yang berpikir kalau tujuannya kuliah hanya untuk belajar dan mendapat gelar sarjana untuk ia mencari pekerjaan. Dengan otak pas-pasan, Hyunjae selalu belajar agar segera lulus.

'Kriiett'

Hyunjae menatap ke depan setelah mendengar suara kursi ditarik. Seorang mahasiswa dengan eye smile-nya sedang menatap dia balik. Ia mengulurkan tangan. Hyunjae dengan sedikit ragu membalas uluran tangan kekar itu.

"Hai, kakak senior. Aku Juyeon dari fakultas ekonomi."

"A-aku Hyunjae, dari fakultas ekonomi juga."

Juyeon mengangguk dengan tetap mengulas senyum. Ia lalu mulai memakan makanannnya. Hyunjae pun akhirnya memilih melanjutkan acara makannya yang sempat terhenti.

Hyunjae melayangkan pandangannya ke sekeliling mereka. Masih banyak kursi dan meja yang kosong. Namun kenapa Juyeon memilih duduk satu meja dengannya? Hyunjae segera menepis pikiran yang menurutnya tak penting itu.

"Kenapa, Kak? Apa kursi ini ada yang nempatin?" tanya Juyeon.

"Hah? En-enggak! Enggak ada yang nempatin." jawab Hyunjae gagap. Ia meremas tangannya. Mengapa ia begitu gugup hanya karena satu meja dengan juniornya yang ia akui tampan itu?

Juyeon tersenyum simpul melihat Hyunjae gugup. "Apa kak Hyunjae gak nyaman karena aku di sini? Kalau gitu aku pind-"

"Enggak! Aku nyaman aja kok." sergah Hyunjae cepat, membuat Juyeon yang beranjak bangun itu kembali duduk di tempat semula.

"Oh, kukira kakak risih karena aku duduk di sini. Kalau gitu, lanjutin makannya, Kak." ujar Juyeon sambil melempar senyum.

Hyunjae mengangguk dan segera memakan makanannya.

Selesai makan, Hyunjae terdiam. Hendak beranjak bangun, namun bingung bagaimana hendak berpamitan pada Juyeon.

Juyeon yang masih makan itu menatap Hyunjae yang tampak bingung. "Kak Hyunjae udah selesai?"

Hyunjae sedikit tersentak. Ia kemudian mengangguk pelan.

Juyeon kembali tersenyum. Sepertinya ia memang suka tersenyum. "Tunggu aku, ya?"

Hyunjae mengangguk tanpa pikir panjang. Entahlah, pandangan Juyeon seolah menghipnotisnya untuk menurut. Ia memandangi wajah Juyeon yang sedang makan sambil bermain ponsel. Wajah tampan dengan rahang tegas itu membuatnya sedikit iri. Ia yakin Juyeon pasti tergolong mahasiswa populer karena ketampanannya.

"Hehe, maaf, Kak. Aku emang makannya gak bisa cepet. Kak Hyunjae mau bantu aku?"

Hyunjae menautkan kedua alisnya. "Bantu apa?"

Juyeon tersenyum. "Bantu aku makan biar cepet habis."

Hyunjae mengerutkan dahinya. Mencoba mencerna ucapan Juyeon. Juyeon ingin berbagi makanan dengannya? Namun mereka baru saja kenal.

Juyeon terkekeh pelan melihat raut wajah Hyunjae yang kebingungan. "Bercanda, Kak. Jangan dipikir sampai segitunya. Aku dah mau selesai kok. Tunggu sebentar, yah?"

Hyunjae mengangguk lagi. Benar saja, tak lama kemudian Juyeon selesai makan. Laki-laki yang lebih muda itu mengelap mulutnya menggunakan tissue.

"Ayo bareng balikin piring kotornya, Kak." Juyeon bangkit berdiri.

STAY || JumilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang