injury

894 26 0
                                    

From this:

Lia itzy as child

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lia itzy as child.

Seokmin itu ceroboh.
Bahkan saat memasak pun akan ada jeda sejenak hanya untuk mengobati lukanya.

Seperti sekarang, jisoo menarik seokmin menjauh dari pantry dapur mereka hanya untuk mengobati luka terbakar di tangannya.

"Lain kali hati-hati Seok".

"Maaf, aku tadi kaget tiba tiba minyaknya langsung Terciprat ditanganku".

"Tanpa menjelaskannya aku sudah liat bodoh!, Duduk disini sampai aku selesai masak terus panggil Lia buat makan".

Menutup kotak obat bergegas meninggalkan suaminya tersebut hanya untuk melanjutkan kerjaan seokmin tadi.

"Ayah pasti buat hal bodoh kan?"

"Ayah boleh peluk Lia?"

Bahkan belum sempat sang anak menjawab seokmin langsung memeluk sang putri.

"Ayah pasti pikir kalau papa marah bukan?, Papa begitu karena khawatir tau. Ingat tidak waktu papa tinggalin kita berdua seminggu waktu nenek sakit?"

"Yang seminggu kita makan sama keluarga Choi bukan?".

"Iya, waktu itu heesung  tidak sengaja dengar papa dan om jeonghan bicara tentang kita tau. Papa bilang dia khawatir tidak ada yang bisa mantau kita berdua padahal hanya seminggu tapi papa begitu khawatir".

"Ayah merasa bersalah tau, semua kerjaan seperti nggak ada yang becus buat ayah kerjain".

Pelukannya semakin erat dan lia menepuk pelan punggung ayahnya.

"Banyak kok yang ayah bisa, kalau masalah mobil, air, dan juga waktu ada perampok masuk rumah ayah berani lawan sampai tangan ayah kena luka gores dari pisau rampoknya.

Ayah, tidak semua orang bisa segalanya pasti ada yang tidak dia bisa, begitu juga dengan papa terkadang papa sering minta tolong sama papa kalau ada yang papa tidak bisa jadi papa jangan merasa tidak berguna".

"Maafkan ayah sudah berpikir buruk".
Pelukannya terlepas dan ayah dan anak itu tertawa pelan.

Menimbulkan tanya dari jisoo yang memperhatikan mereka dari dapur.

"Ayah, Lia waktunya makan siang"

"Ayo ayah kita makan, Lia udah lapar banget"

Mereka berjalan pelan kearah dapur yang telah tersaji berbagai macam makanan.

"Pimpin doanya yah".

"Mari makan!"

"Lia doanya belum selesai!".
Tegur jisoo.

"Tapi Lia lapar papa"

"Nggak apa-apa papa, yuk makan ayah udah lapar juga".

"Dasar fotocopy"

Merekapun memulai makan siang mereka.

End.
From home.

histoire de seoksooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang